Sejarah Hubungan Madura dan Majapahit, Petilasan di Sampang

Minggu, 6 Agustus 2023 15:15 WIB

Situs Makam Rato Ebhu di Madura. Dok. Kemendikbud

TEMPO.CO, Jakarta - Melalui Tulisan Lucas Pratanda, bukti yang ditemukan selama ini menyatakan adanya pengaruh Hindu-Budha di Pulau Madura. Di beberapa lokasi, seperti di wilayah Kabupaten Pamekasan dan Sumenep, pada akhir abad ke-19 masih dapat dikenali adanya sisa candi serta penemuan area-area Budha, yaitu Aksobhya dan Ratnasambhawa dan area Hindu, Siwa Mahadewa dan tokoh dewi (Vorderman, 1893).

Hal itu bisa dimengerti mengingat dominasi politik Majapahit cukup lama terhadap Pulau Madura bahkan jauh sebelumnya hingga awal kedatangan pengaruh Islam di tanah tersebut Terlebih lagi bila diingat bahwa Pulau Madura terletak sangat dekat dengan daratan Jawa, sehingga penduduknya mempunyai mobilitas yang tinggi. Kondisi tanah Pulau Madura yang kurang subur menjadikan mobilitas tinggi itu sebagai syarat mutlak dalam pemenuhan kebutuhan hidup melalui jalur perdagangan.

Dampak keruntuhan Majapahit yang terjadi pada tahun 1519 cepat terlihat di Pulau Madura. Selain disebabkan oleh adanya pertentangan dan perpecahan dalam keluarga raja dengan memperebutkan kekuasaan atas tahta, keruntuhan itu dipercepat oleh munculnya kekuatan politik baru di pesisir utara Jawa, yakni Demak (Djafar, 1978). Perbedaan landasan keagamaan antara Demak dan Majapahit itulah yang antara lain memungkinkan terjadinya penaklukan Majapahit oleh Demak (Ojafar, 1978).

Dalam konteks ini, dapat disebutkan bahwa sosialisasi Islam di Madura Barat telah berlangsung sejak masa pemerintahan Lembu Peteng, yang diangkat oleh Raja Majapahit berkedudukan di Madegan, Sampang. Ketika terjadi pertentangan antara Majapahit dan kekuatan-kekuatan pesisir utara Jawa, ia memihak penganut Islam. Pada masa Majapahit runtuh (1486 menurut Kronik Madura), Lembu Peteng
berkuasa di Pamekasan (Hageman, 1857).

Sementara itu orang pertama di kalangan kaum bangsawan Madura yang kemudian memeluk agama Islam adalah Pangeran Pratanu pada tahun 1450 AJ atau 1528 (Graaf & Pigeaud,1974). Diceritakan bahwa atas permintaan putra mahkota yang bernama Pangeran Pratanu, Kyai Pragalbo memerintahkan Empu Bageno. seorang patih kerajaan, untuk belajar agama Islam ke Kudus. Setelah Empu Bageno sendiri diislamkan oleh Sunan Kudus, ia kembali ke Palakaran sebagai seorang muballigh. Pangeran Pratanu mengikuti jejak Empu Bagendo menjadi penganut Islam.

Advertising
Advertising

Salah Satu Petilasan di Madura

Dilansir melalui Kebudayaan Kemendikbud.go.id, Secara administrasi Situs Makam Rato Ebhu terletak di Dusun Madegan Kelurahan Polagan, Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang. Secara geografis, Situs makam berada pada ketinggian sekitar 10 meter dari permukaan air laut dengan jarak sekitar 4 km dari Kota Sampang menuju kearah selatan.

Kelurahan Polagan sendiri termasuk daerah dataran rendah, dengan batas administrasi sebelah utara adalah Kelurahan Rongtengah, sebelah timur Kelurahan Banyuanyar, sebelah selatan Selat Madura, sebelah barat Desa Aengsareh dan Kelurahan Karangdalam

Keberadaan Situs Makam Rato Ebhu, tidak terlepas dari tokoh Rato Ebhu dan sejarah Madura secara keseluruhan, serta wilayah Sampang khususnya, karena dari garis keturunan keluarga pemimpin-pemimpin Madura lahir, baik yang berkedudukan di Madura.

Sejarah Sampang, tidak terlepas dari sejarah Kerajaan Majapahit. Seperti kita ketahui bahwa kerajaan Majapahit pada masa itu menguasai hampir seluruh wilayah kepulauan di Nusantara, termasuk wilayah Madura.

Pilihan Editor: Asal Usul Tradisi Karapan Sapi Warisan Budaya Indonesia dari Madura

Berita terkait

6 Artefak Peninggalan Majapahit dan Maknanya

3 hari lalu

6 Artefak Peninggalan Majapahit dan Maknanya

Replika Istana Majapahit baru diresmikan pada 7 Mei 2024 kemarin untuk melestarikan sejarah. Ini sejumlah artefak peninggalannya

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

8 hari lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

9 hari lalu

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

Hakim MK Saldi Isra menyoroti tanda tangan pemilih pada daftar hadir TPS di Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Bangkalan yang memiliki kemiripan bentuk.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

11 hari lalu

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) .

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

14 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

15 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

15 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

17 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

Solusi Sampah Kabupaten Sumenep, Ubah Daerah Sampah Jadi Destinasi Pariwisata

20 hari lalu

Solusi Sampah Kabupaten Sumenep, Ubah Daerah Sampah Jadi Destinasi Pariwisata

Achmad Fauzi berhasil mengubah daerah sampah menjadi destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

20 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya