Kawasan Sumbu Filosofi Diusulkan Warisan Budaya Dunia, Emisi Karbon Malioboro Ditekan

Kamis, 3 Agustus 2023 06:00 WIB

Kawasan Tugu Jogja menjadi persinggahan sebelum wisatawan menyambangi Malioboro. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Jalan Malioboro Yogyakarta yang berada di kawasan Sumbu Filosofi tengah diajukan sebagai warisan budaya tak benda dunia ke Unesco tahun ini.

Sumbu Filosofi Yogyakarta merujuk landmark kawasan yang menghubungkan titik Panggung Krapyak dan Tugu Yogyakarta yang turut melintasi Malioboro serta Keraton Yogyakarta.

Untuk mendukung Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya tak benda, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan kawasan Malioboro menjadi kawasan full pedestrian atau khusus pejalan kaki pada 2025 mendatang.

Ketika Malioboro jadi full pedestrian, semua kendaraan bermotor akan dilarang melintas. Kebijakan ini dibuat untuk mengurangi emisi karbon di kawasan yang tak pernah sepi wisatawan itu.

“Kami sedang siapkan Malioboro sebagai bagian sumbu filosofi yang diakui dunia, salah satu langkahnya menyiapkan pengurangan emisi karbon di area itu," kata Sekretaris DIY Beny Suharsono Rabu, 2 Agustus 2023.

Penjurian September 2023

Advertising
Advertising

Penentuan Sumbu Filosofi Yogyakarta untuk disetujui sebagai warisan budaya tak benda dunia kini memasuki tahapan akhir. September 2023, tim Yogyakarta diundang ke Riyadh, Arab Saudi, untuk penjurian yang dilakukan oleh perwakilan 20 negara.

Beny menambahkan, untuk mengurangi emisi karbon di Malioboro, saat ini masih dilakukan kebijakan yang relatif persuasif, seperti melarang kendaraan bermotor melintas di waktu tertentu, tepatnya pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.

Beny mengakui tak mudah mewujukan Malioboro full pedestrian karena banyak sektor ekonomi terikat di dalamnya. Pelaku usaha di Malioboro mungkin akan kesulitan memasok barang dagangan jika dilarang menggunakan kendaraan bermotor.

Tanpa akses ke jalan protokol (utama) di Malioboro, para pemilik toko yang berderet dari ujung utara ke selatan tentu akan kesulitan untuk distribusi barang dagangannya.

"Toko-toko (di sisi timur dan barat) perlu keluar masuk barang dagangannya," kata dia.

Menggunakan kendaraan listrik

Sebagai pengganti kendaraan bermotor di Malioboro, Pemda Yogyakarta mempertimbangkan penggunaan kendaraan listrik. Termasuk layanan publik seperti bus Trans Jogja.

Area penyangga seperti Taman Parkir Abu Bakar Ali juga direncanakan dipindah tapi tidak dalam waktu dekat.

Untuk kendaraan listrik, Beny mengatakan harga kendaraan listrik saat ini masih tergolong mahal serta belum tersedianya fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU).

Pelaksana Tugas Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Sumariyoto mengatakan pihaknya akan memproduksi sebanyak 38 unit becak listrik di 2023 ini. Dengan begitu, pengurangan emisi bisa lebih masif.

Konversi becak motor maupun kayuh menjadi listrik rencananya akan dilakukan secara bertahap dengan sasaran sebanyak 800 pengemudi becak di Yogyakarta termasuk di Malioboro.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Komite UNESCO Datang, Kaji Usulan Sumbu Filosofi Yogyakarta Sebagai Warisan Dunia

Berita terkait

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

7 jam lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

8 jam lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

9 jam lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

1 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

2 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

2 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

3 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

3 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

3 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya