Mencicipi Es Krim Ragusa yang Legendaris Sejak 1932

Kamis, 6 Juli 2023 09:47 WIB

Es Krim Ragusa. Foto: TEMPO | Arimbihp.

TEMPO.CO, Jakarta - Es krim adalah salah satu makanan pencuci mulut yang menjadi idola semua kalangan. Apalagi jika disantap siang hari, di saat terik matahari memanggang kepala atau kala stres. Cess, rasanya yang manis dan dingin langsung melumerkan penat dan panas di kepala.

Salah satu kedai es krim legendaris yang tak lekang oleh zaman adalah Kedai Es Krim Ragusa.yang berada di Jalan Veteran I No. 10, Gambir, Jakarta Pusat. Es Krim Ragusa ini usianya nyaris seabad. "Awalnya, Ragusa adalah milik dua orang bersaudara asal Italia Luigi Ragusa dan Vincenzo Ragusa," kata Sias Mawarni Saputra saat ditemui Tempo, Rabu, 5 Juli 2023.

Menurut Sias, dua bersaudara asal Italia itu awalnya hendak belajar menjahit jas. "Pekerjaannya semula membuatkan jas buat Presiden Soekarno," ucapnya.

Dalam perjalanan belajar itu, Luigi dan Vincenzo bertemu seorang wanita Eropa yang memiliki peternakan sapi dan memberikan banyak susu sapi kepada mereka. "Susu sapi tersebut dimanfaatkan Luigi dan Vincenzo sebagai bahan untuk membuat es krim Italia yang ternyata banyak disukai," ujarnya.

Dari situlah, dua bersaudara itu mulai menjual es krim di Pasar Gambir atau yang kini populer dengan sebutan Jakarta Fair sejak 1932. "Kalau buka di pameran, hanya ramai satu tahun sekali, akhirnya Luigi dan Vincenzo membuka kafe di Citadelweg yang kini disebut Jalan Veteran I Nomor 10, Jakarta," ujarnya.

Advertising
Advertising

Seiring berjalannya waktu, Luigi dan Vincenzo tidak sempat untuk mengelola kedai Ragusa. Oleh sebab itu, Ragusa bersaudara memberikan toko es krim legendaris tersebut kepada salah satu karyawannya bernama Buntoro Kurniawan sekitar 1960-an.

Buntoro adalah salah satu karyawan Ragusa bersaudara yang sudah dikenal saat masih lajang hingga menikah dengan Hj Sias.

Pasang Surut Es Krim Ragusa di Era Krisis Ekonomi

Perjalanan Sias dan sang suami mengelola Ragusa juga sempat diterpa badai. "Sewaktu masih menjadi karyawan pada 1947 sudah mengalami jumlah penjualan menurun drastis karena banyak pelanggan warga negara asing yang pulang ke negaranya lantaran banyak peristiwa berdarah di masa itu," kata Sias. Meski demikian, Ragusa mampu merangkak naik dan kembali merebut kejayaannya.

Setelah Ragusa dihibahkan kepada suaminya, Sias kembali diterpa badai krisis moneter pada 1998 yang membuat penjualannya kacau bahkan tidak laku. Sayangnya, masa kabut krisis moneter pada 1998, turut melibas habis cabang Ragusa.

"Kami sempat tutup, banyak penjarahan di mana-mana termasuk mesin es krim saya dijarah. Kalau sekarang, ya berkurang karena pandemi," ujar Sias.

Perempuan sepuh yang masih semangat menyelesaikan studi S3 di Universitas Indonesia (UI) itu menuturkan, saat ini, satu-satunya cabang Ragusa yang bertahan dari dahulu hingga sekarang hanyalah yang berada di Jalan Veteran 1.

Bertahan dengan Cita Rasa Klasik dan Otentik

Sias menuturkan, ia memang sengaja tidak mengubah Ragusa menjadi kedai kekinian. Ia memilih tetap menggunakan bangku, meja dan interior jadul agar tidak kehilangan ciri khasnya.

Selain itu, Sias mengaku sengaja mendesain kedainya untuk bersantai dan menyantap es krim. "Jadi pengunjung biar bisa lebih menikmati, bukan bekerja atau hp-nan sendiri," tuturnya.

Saat ini, kedai masih memiliki menu es krim dengan harga terjangkau, mulai dari Rp15.000 hingga Rp32.000. "Kami sejak dulu hanya memiliki rasa dasar, vanila, cokelat, stroberi, dan nugat. Tapi signaturenya es krim spageti," ujarnya.

Pilihan Editor: 7 Es Krim Legendaris Indonesia, Termasuk Es Krim Ragusa dan Zangrandi

Berita terkait

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

3 hari lalu

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

Penerapan FaceBoarding diharapkan mampu mengurangi jumlah antrean yang biasanya mengular di bandara

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

11 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

15 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

16 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

19 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

19 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

20 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

20 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

24 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

26 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya