Candi Plaosan Simpan Kisah Cinta Beda Agama dari Abad ke-9

Kamis, 1 Juni 2023 08:30 WIB

Wisatawan mengabadikan pemandangan matahari terbit saat mengunjungi kawasan komplek Candi Plaosan, Klaten, Jawa Tengah, 1 Januari 2017. Wisatawan menikmati pemandangan matahari terbit untuk pertama kalinya di tahun 2017 dengan suasana khas pedesaan. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - Candi Plaosan berada di Jawa Tengah, tepatnya di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Candi Plaosan dibangun pada masa Kerajaan Mataram tepatnya sekitar abad ke-9 Masehi. Kala itu, Kerajaan Mataram sedang berada di bawah pimpinan Rakai Panangkaran.

Merujuk undip.ac.id, di balik candi Hindu-Buddha ini, Candi Plaosan menyimpan kisah cinta beda agama. Saat itu, di Jawa Tengah terdapat dua dinasti besar, yaitu Dinasti Syailendra dan Dinasti Sanjaya. Kedua dinasti tersebut mempunyai latar belakang agama berbeda. Dinasti Syailendra memeluk agama Buddha, sedangkan Dinasti Sanjaya, kecuali Rakai Panangkaran memeluk agama Hindu.

Lalu, berdasarkan Prasasti Plaosan Lor, kedua dinasti tersebut bersatu ketika masa pemerintahan Dinasti Syailendra berada di bawah pimpinan Rakai Pikatan. Persatuan tersebut dilakukan melalui pernikahan antara kedua dinasti secara politik.

Merangkum tulisan berjudul Toleransi Beragama pada Masa Mataram Kuna, pernikahan tersebut dilakukan oleh Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya (pemeluk agama Hindu) dengan Pramodhawardani atau Sri Kahulunan dari Dinasti Syailendra (pemeluk agama Buddha). Kedua nama mereka terukir dalam prasasti pendek dari Candi Plaosan Lor yang semakin memperkuat indikasi pernikahan beda agama tersebut. Selain itu, kalimat dalam prasasti Candi Plaosan Lor selalu diawali dengan kata anumoda yang berarti pemberian suci dan juga prasasti pendek lainnya terukir nama Pikatan. Pernikahan tersebut juga menjadi awal bersatunya Dinasti Syailendra dan Dinasti Sanjaya di Jawa Tengah.

Pramodhawardani adalah putri dari Raja Samarattungga yang memilih Rakai Pikatan untuk mendampingi hidupnya sampai akhir hayatnya. Namun, kisah asmara mereka menuai pertentangan dari masing-masing pihak keluarga yang menganut agama berbeda. Keduanya memang ingin menjalin hubungan serius yang membuat Rakai Pikatan membangun Candi Plaosan. Candi ini terdiri dari dua bangunan, yaitu Plaosan Lor dan Plaosan Kidul sebagai simbolisasi kisah asmaranya.

Advertising
Advertising

Menurut Karmawibangga: Historical Studies Journal, Candi Plaosan ditemukan dalam keadaan runtuh dan rusak yang kemungkinan dampak dari bencana alam pada masa lalu. Beberapa sumber menyebutkan bahwa pada abad ke-10, Gunung Merapi, gempa bumi, dan bencana alam lainnya beberapa kali terjadi sehingga memberikan dampak kerusakan pada wilayah sekitarnya. Peristiwa ini dapat ketika terjadi gempa bumi 2006 di Yogyakarta.

Lalu, setelah terjadi gempa bumi tersebut, para arkeologi melakukan pemugaran pada Candi Plaosan. Proses pemugaran dilakukan sesuai etika pemugaran yang mempertahankan keaslian bahan, letak, bentuk, teknologi, dan gaya.

Arsitektur Candi Plaosan memadukan dua agama berbeda yang berawal dari kisah cinta beda agama. Arsitektur khas agama Hindu dapat dilihat dari candi perwara yang berbentuk ratha. Sementara itu, arsitektur agama Buddha dapat dilihat dari atap candi yang berbentuk stupa.

Selain dari kisahnya, Candi Plaosan merupakan perpaduan tepat antara kebudayaan Hindu dan Buddha yang terlihat dari bentuk dan struktur bangunan candi. Sebab, candi dengan bangunan yang menjulang tinggi merupakan ciri dari candi peninggalan agama Hindu, sedangkan dasar candi berstruktur lebar menunjukkan bangunan peninggalan agama Buddha. Kedua ciri tersebut dimiliki oleh Candi Plaosan.

Pilihan Editor: Menjelang Waisak Mengenal Candi Buddha di Jawa Tengah dari Candi Borobudur hingga Candi Plaosan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

6 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

7 hari lalu

Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

Penghapusan syarat asuransi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung untuk menjelajahi budaya, bentang alam, dan warisan unik Bhutan.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

7 hari lalu

Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

Dieng Culture Festival 2024, yang bertajuk "The Journey," akan kembali menyapa penggemar budaya dan seni pada Agustus mendatang.

Baca Selengkapnya

TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

13 hari lalu

TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

Jumlah kunjungan wisatawan di Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, plus Teater Pentas Ramayana dan TMII sebanyak 243.821 orang.

Baca Selengkapnya

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

14 hari lalu

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Balik, Ini Area Padat Arus Kendaraan di Yogyakarta

17 hari lalu

Puncak Arus Balik, Ini Area Padat Arus Kendaraan di Yogyakarta

Pada masa arus balik, jalan-jalan nasional yang menghubungkan Yogyakarta dengan Jawa Tengah hampir semuanya tersendat.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

22 hari lalu

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

Ketupat memiliki sejarah yang panjang selain identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran.

Baca Selengkapnya

Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

23 hari lalu

Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

Panitia Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946/2024 membagikan ribuan paket "Bhoga Sevanam" kepada umat Islam yang berpuasa.

Baca Selengkapnya

Jasa Marga Operasikan Jalan Tol Solo-Yogya hingga Ngawen Klaten, Waktu Tempuh 25 Menit

28 hari lalu

Jasa Marga Operasikan Jalan Tol Solo-Yogya hingga Ngawen Klaten, Waktu Tempuh 25 Menit

Jalan Tol Solo - Yogya akan kembali digunakan untuk fungsional selama periode mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Antam Laporkan Mantan Karyawan yang Diduga Melakukan Penipuan Investasi Emas Miliaran Rupiah di Klaten

28 hari lalu

Antam Laporkan Mantan Karyawan yang Diduga Melakukan Penipuan Investasi Emas Miliaran Rupiah di Klaten

PT Antam telah melaporkan mantan karyawannya yang diduga melakukan penipuan investasi emas ke polisi. Belasan warga Klaten jadi korban.

Baca Selengkapnya