Penerbangan Suborbital di Masa Depan, Australia ke Inggris Bisa Ditempuh dalam Dua Jam

Reporter

Tempo.co

Kamis, 18 Mei 2023 22:09 WIB

Sekitar 500 ribu puing luar angkasa (ilustrasi) saat ini mengorbit bumi. Kredit: NASA

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris dan Australia memiliki jarak hampir 20.000 kilometer dan bisa ditempuh rata-rata dalam waktu 22 jam penerbangan. Namun beberapa tahun lagi, waktu tempuh itu kemungkinan bisa dipangkas hanya menjadi dua jam.

Saat ini, belum ada penerbangan langsung yang melayani dua negara itu. Biasanya penerbangan panjang itu akan mengambil transit di Dubai, Los Angeles, Hong Kong atau Singapura.

Maskapai nasional Australia, Qantas pun baru berencana meluncurkan penerbangan langsung antara London dan Sydney pada 2025, memangkas lama perjalanan menjadi 20 jam. Tapi waktu tempuh itu masih terbilang lama.

Apakah mungkin memangkas waktu tempuh? Jawabannya, rencana penerbangan suborbital mungkin akan merevolusi transportasi dunia. Rencana ambisius untuk menerbangkan pelancong ke seluruh dunia melalui luar angkasa akan membuat waktu penerbangan antara Inggris dan Australia turun menjadi hanya dua jam.

Penerbangan akan memasuki ruang angkasa untuk jangka waktu tertentu sebelum turun kembali ke orbit Bumi, memangkas waktu terbang selama 20 jam dalam prosesnya.

Advertising
Advertising

Untuk mewujudkan visi tersebut, pakar penerbangan di Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA) sedang bekerja keras, mempelajari bagaimana penumpang akan mengatasi perjalanan jarak jauh suborbital.

CAA telah menemukan bahwa kebanyakan orang mampu mengatasi gaya-G (gaya gravitasi akibat dari akselerasi atau percepatan) dari penerbangan luar angkasa suborbital. Mereka menyimpulkan bahwa beberapa dapat mengalami 'respons fisiologis', namun 'kemungkinan tidak berbahaya bagi sebagian besar penumpang'.

Penerbangan suborbital saat ini tersedia dalam kapasitas terbatas. Misalnya, Virgin Galactic menawarkan pelanggan kesempatan untuk pergi ke luar angkasa seharga 350.000 Euro (Rp 5,6 miliar) per kursi.

Namun, CAA percaya bahwa mereka akan menjadi metode transportasi yang terjangkau dalam dekade mendatang. Pemimpin medis CAA untuk penerbangan luar angkasa, Dr Ryan Anderton mengatakan bahwa konsep tersebut 'jelas bukan fiksi ilmiah' dan itu akan terjadi dalam 'kurang dari 10 tahun'.

Berita tersebut mengikuti rencana yang diumumkan oleh Venus Aerospace untuk membuat jet hipersonik yang akan membawa penumpang dari New York ke Tokyo dalam satu jam. Dan berita itu mengikuti rencana ambisius Transportasi Luar Angkasa Cina untuk membangun jet yang dapat membawa penumpang dari NYC ke Shanghai dalam dua jam.

TIMEOUT

Baca juga: Virgin Galactic Tawarkan Wisata Luar Angkasa untuk Umum, Tiketnya Rp 6,4 Miliar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

8 jam lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

20 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

1 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

1 hari lalu

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

1 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya