Cerita Pantai Melayu Pulau Rempang, Pasir Putih dan Warga Lokal yang Menolak Relokasi

Sabtu, 13 Mei 2023 10:04 WIB

Beberapa warga bermain di Pantai Melayu, Pulau Rempang, Kota Batam, Kamis, 11 Mei 2023. TEMPO/ Yogi Eka sahputra

TEMPO.CO, Batam - Kota Batam memiliki banyak pantai yang indah, apalagi sepanjang jalan lintas Barelang, Kota Batam. Salah satunya Pantai Melayu, Kecamatan Rempang, Cate, Kota Batam.

Pantai ini terdapat disebelah kanan ruas Jalan Trans Barelang, Kota Batam, tepatnya di Pulau Rempang, pertengahan antara jembatan empat dan jembatan lima Barelang.

Dari jalan utama Trans Barelang itu pengunjung bisa melihat langsung ke sebelah kanan yang terdapat plang bertuliskan 'selamat datang di Pantai Melayu'. Butuh perjalanan sekitar 1,5 jam dari pusat pemerintah Batam Center menuju ke Pantai Melayu menggunakan kedaraaan roda dua.

Sepanjang perjalanan, pengunjung juga bisa menikmati rindangnya pohon mangrove dan birunya hamparan laut. Selain itu, tentunya terdapat beberapa jembatan penghubung pulau yang menjadi lokasi spot pengunjung berfoto.

Pantai Panjang dan Pasir Putih

Advertising
Advertising

Dari simpang trans Barelang, pengunjung harus menempuh jalan aspal lagi untuk sampai ke Pantai Melayu. Tidak sampai 15 menit, perjalanan pengunjung langsung disuguhkan pemandangan pesisir pantai yang luas.

Biasanya pada pagi menjelang siang, air laut di pesisir Pantai Melayu ini surut. Siang hari menuju malam akan mengalami pasang.

Tidak kalah menarik, suasana siang hari menawan di Pantai Melayu, seperti yang tampak pada Kamis, 11 Mei 2023. Hamparan pasir putih sangat jelas tampak di mata. Laut juga membiru.

Satu unit mobil keluar dari Gerbang Pantai Melayu, Kota Batam, Kamis, 11 Mei 2023. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra

Beberapa pengunjung tetap berenang meskipun cahaya terik matahari sangat menyengat siang itu. "Kalau sudah masuk ke laut, segar aja," kata Ajang Nurdin, seorang wisatawan yang berenang siang itu.

Salah seorang warga Pantai Melayu, Bobi Bani mengatakan pasir Pantai Melayu memang bersih, apalagi pada musim tertentu. "Sekarang inilah, bersih sekali, karena lagi pada musimnya," kata dia.

Selain pasir pantai yang bersih, kawasan ini bisa disebut salah satu pantai terpanjang di Kota Batam. "Bisa jadi, ini pantai terpanjang," kata Bobi.

Sejauh mata memandang, di seberang pantai mata dimanjakan pemandangan pulau-pulau kecil. Sesekali kapal tanker melintas di seberang pulau. Begitu juga terlihat kapal kecil nelayan bersama pantulan bayangannya di laut biru. Pemandangan ini bak lukisan di atas kanvas.

Omset ketika Lebaran tembus 50 juta

Pantai Melayu sepenuhnya dikelola oleh masyarakat lokal Melayu. Tidak hanya menyajikan pemandangan asri, tetapi terdapat beberapa permainan di kawasan ini, seperti permainan kano, banana boad, dan lainnya.

Sepanjang pantai juga sudah tersedia pondok-pondok besar yang disiapkan untuk para pengunjung bersantai. Jika pengunjung tidak ingin menyewa pondok, pohon-pohon rindang masih terjaga di sepanjang pantai untuk berteduh.

Pantai ini bisa disebut salah satu pantai pertama yang dibuka untuk umum di kawasan Barelang. Maka, bagi masyarakat Batam, Pantai Melayu sudah tidak asing lagi menjadi salah satu pantai pilihan untuk berwisata pantai.

Pada momen libur Lebaran beberapa waktu lalu, pengelola bisa mendapatkan omzet Rp 20-50 juta dalam sehari. Untuk satu orang pengunjung harus membayar uang masuk Rp 10 ribu.

"Sudah biasa momen Lebaran ramai, apalagi hari ke tiga, bisa sampai Rp 50 juta satu hari," ujar Hengki, salah seorang penjaga pos pintu masuk Pantai Melayu.

Pantai Melayu terancam pembangunan

Pantai Melayu termasuk kampung warga yang tergabung dalam Kerabat Masyarakat Adat Tempatan (Keramat). Setidaknya ada 16 kampung warga asli yang tergabung dalam perkumpulan itu. Keramat terbentuk untuk warga yang menyuarakan untuk tidak direlokasi akibat proses pembangunan pulau oleh perusahaan.

Pantai Melayu sudah buka sejak 2004 untuk umum. Masyarakat lokal bersama-sama mengelola pantai satu ini.

Pantai Melayu juga kerap dijadikan warga Rempang untuk berkumpul dan bersilaturahmi, seperti yang dilaksanakan warga sekitar, Kamis. Setidaknya 16 kampung tua yang terdapat di Rempang berkumpul di Pantai Melayu. Mereka melaksanakan Halal Bi Halal sekaligus menyampaikan aspirasi penolakan relokasi tersebut.

Beberapa pekan belakangan, warga Rempang kaget ketika BP Batam menyerahkan pengelolaan Pulau Rempang ke perusahaan swasta PT Megah Elok Graha (MEG). Perusaan ini akan mengembangkan Pulau Remang, termasuk pantai menjadi kawasan industri, pariwisata, perumahan dan lainnya. Total investasinya mencapat Rp 300 triliun untuk jangka waktu sampai 2080. Pembangunan mengancam kampung-kampung warga tersebut.

Penolakan relokasi atau pengusuran itu disampaikan warga kepada perusahaan dan pemerintah. Warga tidak melarang pembangunan, tetapi kampung mereka, salah satunya Pantai Melayu, tidak diganggu.

"Karena di sini ada nilai sejarah, makam orang tua dan sumber kehidupan kami, jadi kami menolak untuk relokasi, silakan lakukan pembangunan tetapi di luar kampung kami," kata Gerisman Ahmad, Ketua Kerabat Masyarakat Adat Tempatan (Keramat).

Pilihan Editor: Pencemaran Limbah Minyak di Batam, Pariwisata Pantai Lumpuh

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

2 hari lalu

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

Wisatawan atau masyarakat Batam sering kali sengaja datang ke Pulau Belakang Padang hanya untuk sarapan pagi atau ngopi sambil melepas rindu

Baca Selengkapnya

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

2 hari lalu

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

7 hari lalu

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.

Baca Selengkapnya

Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

7 hari lalu

Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

BP Batam menyampaikan pembangunan rumah contoh relokasi untuk warga terdampak PSN Rempang Eco-city sudah rampung. Masyarakat tempatan tegaskan menolak pindah

Baca Selengkapnya

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

8 hari lalu

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

Gubernur Kepri dan Anak maju Pilkada 2024, Juga Wagub Kepri dan suaminya. Bergini sosok Ansar Ahmad dan Marlin Agustina.

Baca Selengkapnya

Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

11 hari lalu

Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

Pantai Airnanti Batam memiliki pasir yang bersih, tapi namanya belum terlalu dikenal wisatawan.

Baca Selengkapnya

8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

13 hari lalu

8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang mengeluarkan pernyataan usai 8 tersangka kasus bentrok dengan aparat saat demo Bela Rempang dibebaskan

Baca Selengkapnya

BUP BP Batam Layani 580 Ribu Penumpang Lebaran 2024, Naik 11 Persen

16 hari lalu

BUP BP Batam Layani 580 Ribu Penumpang Lebaran 2024, Naik 11 Persen

BUP BP Batam melayani 580.867 penumpang di Periode Angkutan Lebaran Tahun 2024

Baca Selengkapnya

55 Ribu Pemudik Kembali ke Batam via Bandara Internasional Hang Nadim

16 hari lalu

55 Ribu Pemudik Kembali ke Batam via Bandara Internasional Hang Nadim

Batam tak hanya menjadi daerah asal pemudik, tetapi juga tujuan pemudik, terlihat dari jumlah keberangkatan dan ketibaan.

Baca Selengkapnya