Tonton Karapan Sapi, Tradisi Unik di Madura yang Terdaftar sebagai Warisan Budaya

Kamis, 4 Mei 2023 08:15 WIB

Joki memacu sapinya pada lomba karapan sapi di Stadion Karapan Sapi RP Moh Noer, Bangkalan, Jawa Timur, Ahad, 16 Oktober 2022. Lomba karapan sapi yang memperebutkan Piala Presiden itu diikuti 24 pasang sapi dari sejumlah daerah di Madura. ANTARA/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Jakarta - Karapan sapi merupakan jenis kesenian, olahraga, atau permainan yang dilakukan masyarakat Pulau Madura, Jawa Timur. Tradisi ini telah berlangsung selama ratusan tahun dan menjadi bagian penting dari budaya Madura.

Seperti dilansir dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kerapan atau karapan sapi merupakan istilah dalam bahasa Madura yang digunakan sebagai nama dalam perlombaan pacuan sapi. Terdapat dua versi mengenai asal-usul penamaan kerapan, versi pertama menyebut bahwa istilah kerapan berasal dari kata kerap atau kirap yang berarti berangkat dan dilepas secara bersamaan, versi kedua menyebut bahwa kerapan berasal dari bahasa Arab kirabah yang berarti persahabatan.

Karapan sapi pun telah terdaftar sebagai warisan budaya tradisi dan ekspresi lisan, yang telah terdaftar dengan nomor registrasi 201300029. Masih dilansir dari laman yang sama, karapan sapi dilakukan dengan sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu dan dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan sapi lainnya.

Jalur pacuan yang ada biasanya memiliki panjang sekitar 100 meter dan satu pertandingan lomba dapat berlangsung sekitar 10 hingga 15 detik. Sebelum karapan sapi dimulai, biasanya terdapat ritual yang dilakukan, yakni ritual ubo rampeh, musik iringan saronen atau orkes gamelan khas Madura yang memiliki tujuan untuk melemaskan otot-otot sekaligus memamerkan keindahan pakaian (ambhin), setelah parade pakaian dan seluruh aksesoris dilepas, kecuali hiasan kepala atau obet yang memang sengaja dipasang untuk meningkatkan kepercayaan diri dan keperkasaan sapi.

Pada awalnya, karapan sapi dimaksudkan sebagai hiburan rakyat biasa, namun seiring waktu, tradisi ini telah menjadi salah satu acara olahraga yang paling populer di Madura. Balap sapi ini sering diadakan pada saat-saat tertentu, seperti perayaan hari besar agama atau festival lokal, dan dihadiri oleh ribuan penonton yang memadati lapangan untuk menyaksikan balapan.

Advertising
Advertising

Namun demikian, seperti dilansir dari laman indonesiakaya.com, terdapat beberapa versi sejarah dari karapan sapi. Pertama, menyebut terdapat peranan Kyai Pratanu yang menyebarkan agama Islam dengan sarana karapan sapi. Selain itu, terdapat versi yang mengaitkan peran Syekh Ahmad Baidawi, seorang mubaligh dari Kudus yang mengajarkan cara bercocok tanam terhadap masyarakat Madura, sebagai bentuk syukur atas panen yang melimpah, diadakanlah hari persahabatan atau berkirabah dengan melaksanakan pacuan sapi.

Meskipun demikian, karapan sapi bukan hanya sekadar ajang lomba, tetapi juga simbol budaya dan identitas Madura. Beberapa sapi yang digunakan untuk balapan bahkan memiliki nama-nama khusus dan dianggap sebagai bagian dari keluarga oleh pemiliknya. Selain itu, karapan sapi juga menjadi sumber penghasilan bagi banyak orang di Madura, termasuk para pebalap sapi dan pemilik sapi.

Mulai 1970-an, karapan sapi mengalami pergeseran fungsi, dari yang awalnya berfungsi sebagai alat hiburan, alat berkomunikasi, dan penanda awal masa tanam. Saat ini pelaksanaan karapan sapi mulai diorganisir dan kepemilikan sapi menjadi penanda status seseorang.

Namun, seperti kegiatan olahraga lainnya, karapan sapi juga memiliki risiko yang cukup tinggi. Pebalap sapi dapat terluka jika terjatuh dari kereta yang berjalan dengan kecepatan tinggi, dan sapi juga dapat terluka atau bahkan mati selama balapan. Oleh karena itu, pihak-pihak yang terlibat dalam tradisi ini berusaha untuk memastikan keselamatan semua orang dan hewan yang terlibat.

Di tengah-tengah perkembangan teknologi yang semakin maju, tradisi karapan sapi ini tetap bertahan dan menjadi simbol kebanggaan bagi orang Madura. Karapan sapi telah menjadi bagian integral dari budaya Madura dan merupakan salah satu ciri khas dari keanekaragaman budaya Indonesia yang kaya.

Pilihan Editor: Serunya Lomba Karapan Sapi Piala Presiden di Madura

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.







Berita terkait

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

3 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

4 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Pencuri Motor Milik Polwan di Bangkalan Tertangkap, Berulang Kali Bobol Kos-kosan

7 hari lalu

Pencuri Motor Milik Polwan di Bangkalan Tertangkap, Berulang Kali Bobol Kos-kosan

Kedua pencuri motor itu mengaku sudah beberapa kali membobol kos-kosan sekitar kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Baca Selengkapnya

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

7 hari lalu

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

Sandiaga Uno menegaskan aspek keamanan dalam berwisata harus diutamakan, agar kecelakaan di kawasan wisata tidak kembali terulang

Baca Selengkapnya

Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

9 hari lalu

Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

Petasan yang hendak dibawa ke rumah calon mempelai wanita tersebut meledak hingga menghancurkan rumah dan menewaskan seorang kerabat.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

9 hari lalu

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

Sejumlah kandidat yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

10 hari lalu

Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang berbeda untuk merayakan lebaran ketupat yang biasanya pada 7 atau 8 syawal.

Baca Selengkapnya

Chibicon Merayakan Kreativitas dan Budaya Pop di Jawa Timur

11 hari lalu

Chibicon Merayakan Kreativitas dan Budaya Pop di Jawa Timur

Chibicon menampilkan booth-booth menarik yang dipenuhi dengan produk dan karya unik dari para kreator lokal

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

16 hari lalu

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Dua Orang Meninggal

19 hari lalu

Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Dua Orang Meninggal

Banjir yang melanda Kabupaten dan Kota Pasuruan sejak Senin, 8 April 2024 menyebabkan dua korban jiwa.

Baca Selengkapnya