Seba Baduy 27-30 April, Wisatawan Bisa Lihat Tradisi dan Produk UMKM Suku Baduy

Reporter

Antara

Rabu, 26 April 2023 20:52 WIB

Warga Suku Baduy Dalam berjalan kaki ke Rangkasbitung untuk mengikuti ritual tradisi Seba Baduy di Cimarga, Lebak, Banten, Jumat 6 Mei 2022. Seba Baduy merupakan tradisi tahunan Suku Baduy untuk bertemu sejumlah kepala daerah di Banten guna menyampaikan aspirasi serta rasa syukur atas hasil panen berlimpah yang akan digelar pada 6-7 Mei 2022. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

TEMPO.CO, Jakarta - Tradisi Seba Baduy akan kembali digelar tahun ini pada 27-30 April 2023. Acara tahunan yang diadakan masyarakat adat Baduy di Kabupaten Lebak Banten itu selalu mengundang minat wisatawan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin mengatakan pihaknya menargetkan 30 ribu wisatawan domestik dan mancanegara pada perayaan yang digelar di Pendopo Lebak dan Alun-Alun utara Multatuli Rangkasbitung itu. "Perayaan Seba Baduy 2023 tahun ini akan dihadiri para duta besar negara sahabat agar banyak wisatawan mancanegara," kata dia dalam keterangannya, Rabu, 26 Aprl 2023.

Daya tarik wisatawan

Imam mengatakan wisatawan dapat menyaksikan langsung tradisi Seba Baduy di Gedung Pendopo Kabupaten Lebak. Di sana, masyarakat Baduy akan bertemu dengan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya beserta pejabat pemerintah daerah setempat.

Tradisi Seba Baduy adalah tradisi yang merupakan wujud syukur sekaligus menjalin silaturahim dengan pemerintah daerah yang melindungi masyarakat Baduy dalam mengelola usaha pertanian dan keamanan. Dalam hal ini, masyarakat Baduy berjalan untuk bertemu gubernur dan bupati yang disebut sebagai "bapak gede" atau kepala pemerintahan.

Advertising
Advertising

Selain itu, wisatawan dapat melihat pameran yang menampilkan produk UMKM masyarakat Baduy. Lokasi gerai pameran dipusatkan di Jalan Alun-alun utara Multatuli Rangkasbitung.

Beragam produk UMKM yang ditampilkan antara lain kain tradisional, tas koja, batik, lomar, baju kampret, selendang, madu hutan dan lainnya. Harga produk UMKM itu dijual mulai Rp 25 ribu hingga Rp 750 ribu.

Menurut Imam, perayaan Seba Baduy tahun ini dinamakan Seba Gede atau Seba Besar yang dihadiri sekitar 1.500 warga Baduy Dalam dengan kekhasan berpakaian putih, celana putih dan lomar atau kain penutup kepala yang juga berwarna putih. Mereka yang tinggal di Kampung Cibeo, Cikawartana dan Cikeusik itu masih menjalankan adat istiadat setempat, termasuk berpergian ke manapun berjalan kaki dan dilarang naik kendaraan.

Masyarakat Baduy luar juga turut serta. Mereka memiliki kekhasan pakaian hitam, celana hitam dan lomar berwarna biru. Warganya menerima modernisasi dan dapat berpergian menggunakan angkutan, mobil dan sepeda motor.

"Kami berharap Seba Badui tahun 2023 berjalan lancar dan sukses," kata Imam.

Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Jaro Saija mengatakan masyarakat Baduy wajib melaksanakan upacara adat Seba Baduy sebagai bentuk rasa syukur. Mereka juga akan memberikan hasil pertanian ladang selama setahun, seperti padi huma, buah-buahan, petai, gula merah, makanan khas adat dan pisang kepada kepala pemerintahan.

"Dengan Seba Baduy itu tentu dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa juga nilai -nilai toleransi,dimana bangsa ini memiliki keberagaman suku, budaya, sosial dan agama," kata Jaro Saija.

Baca juga: Ritual Kawalu Usai, Kawasan Baduy Dalam Bisa Kembali Dikunjungi Wisatawan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

3 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

4 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

4 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

4 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

7 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

8 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

8 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

8 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

9 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya