Cuti Bersama Lebaran Maju, Yogyakarta Siapkan Rekayasa Baru Cegah Kepadatan Lalu Lintas

Kamis, 30 Maret 2023 06:06 WIB

Wisatawan masih memadati kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta di hari terakhir libur cuti bersama Lebaran pada Minggu, 9 Juni 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keputusan pemerintah memajukan jadwal cuti bersama libur Lebaran pada 19 April mendatang direspons Pemerintah Kota Yogyakarta dengan mengantisipasi kepadatan yang diperkirakan meningkat dibandingkan Lebaran tahun lalu.

Majunya jadwal cuti bersama itu jiga diprediksi berimbas waktu libur lebih panjang dan berpotensi mendorong warga untuk memilih memakai kendaraan pribadi saat berpergian. "Volume kendaraan yang masuk Yogyakarta perkiraanya lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya dengan majunya jadwal cuti bersama itu," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto, Rabu, 29 Maret 2023.

Mengacu jadwal cuti bersama itu, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta bersiap jika harus menyiapkan rekayasa lalu lintas baru yang berbeda dengan masa libur Lebaran tahun sebelumnya. "Hitungan sementara kami, pada 19 April pagi hari nanti peningkatan volume kendaraan di jalanan Kota Yogyakarta sudah mulai tampak," kata dia.

"Dari tanggal 19 April itu lalu terus meningkat sampai puncaknya H-1 lebaran atau 21 April," kata Windarto lagi.

Pemerintah mengubah jadwal libur dan cuti bersama Lebaran 2023. Semula, cuti bersama dimulai pada 21-26 April 2023, lalu diubah menjadi 19-25 April 2023 untuk mengurangi kepadatan lalu lintas.

Advertising
Advertising

Untuk lokasi rekayasa lalu lintas yang disiapkan, tetap menyasar titik titik perkotaan Yogyakarta yang jadi lokasi favorit wisatawan berkumpul. Seperti sepanjang jalur sumbu filosofi meliputi Tugu Yogyakarta, Malioboro, Keraton dan Alun-Alun.

Hanya bedanya, dengan volume kendaraan yang meningkat, strategi rekayasanya akan turut dimodifikasi. Strateginya yaitu menyesuaikan lonjakan volume yang terjadi dan akses keluar masuk kawasan rawan kepadatan.

"Misalnya rekayasa akses masuk Malioboro, lalu lintas di seputaran Gardu Aniem diberlakukan sistem buka tutup, tapi tidak ditutup total sehingga arus kendaraan tetap mengalir untuk mengurai peningkatan volume kendaraan itu," kata Windarto.

Untuk memecah kepadatan di Malioboro, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menyiapkan sistem kanalisasi atau pembagian jalur masuknya. Menurut Windarto, puncak keramaian kawasan pusat cinderamata Malioboro itu diprediksi baru terjadi beberapa hari selepas Lebaran, terutama pada H+1, H+2 dan H+3 lebaran.

"Di manapun wisatawan plesir di Yogya ini, biasanya tetap mampir Malioboro, itu yang membuatnya selalu padat," kata Windarto.

Dinas Perhubungan DIY sebelumnya memastikan belum akan memberlakukan kebijakan pelarangan bus wisata masuk kota pada libur Lebaran 2023. Sebab, kebijakan itu masih proses kajian antar pihak.

Di satu sisi, pekan ini Dinas Perhubungan DIY telah mulai menggencarkan ramp check atau inspeksi keselamatan kendaraan di sejumlah perusahaan bus pariwisata berbasis di Yogyakarta untuk memastikan kondisi angkutan umum itu layak dan aman digunakan. "Pekan ini ada empat perusahaan bus yang kendaraannya dicek kelaikan kondisinya," kata Kepala Seksi Pengendalian Operasional Angkutan Dinas Perhubungan DIY Sigit Wahyu Wibowo.

Pengecekan kelaikan kendaraan itu meliputi pemeriksaan rem, lampu dan fungsi pendukung keselamatan perjalanan kendaraan lain saat beroperasi. Setiap unit yang selesai diperiksa dan layak jalan diberi stiker tanda khusus.

Sedangkan mulai pekan depan, inspeksi kendaraan angkutan umum ini akan dilanjutkan ke sejumlah terminal Tipe B seperti Terminal Jombor di Kabupaten Sleman dan Terminal Wates di Kulon Progo Yogyakarta. "Pemeriksaan di terminal menyasar bus AKAP (Angkutan Antarkota Antarprovinsi) dan AKDP (Angkutan Antarkota Dalam Provinsi) yang singgah," kata Sigit.

Adapun inspeksi di terminal tipe A, yakni Terminal Induk Giwangan Yogyakarta akan melibatkan langsung Kementerian Perhubungan.

Pilihan Editor: Libur Lebaran 2023 Tol Yogyakarta-Solo Beroperasi, Jalur Prambanan Diprediksi Dipadati Pemudik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

47 menit lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Jadwal Cuti Bersama dan Tanggal Merah Mei 2024, Banyak Long Weekend

2 jam lalu

Jadwal Cuti Bersama dan Tanggal Merah Mei 2024, Banyak Long Weekend

Jadwal cuti bersama dan tanggal merah Mei 2024 cukup banyak. Anda bisa langsung menentukan waktu liburan dengan tepat. Ini tanggalnya.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

23 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

4 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

4 hari lalu

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

4 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

5 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

5 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya