Mengenal Tradisi dan Makna Nyepi bagi Umat Hindu

Reporter

Tempo.co

Senin, 20 Maret 2023 08:18 WIB

Sejumlah orang suci umat Hindu atau Pemangku memimpin persembahyangan saat upacara Melasti di Pantai Padang Galak, Denpasar, Bali, Sabtu 18 Maret 2023. Upacara yang bertujuan menyucikan diri dan alam tersebut merupakan rangkaian dari Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 yang jatuh pada Rabu (22/3). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Raya Nyepi adalah salah satu momen penting bagi umat Hindu dalam memperingati Tahun Baru Saka, sebuah sistem penanggalan Saliwahana dari India. Nyepi jatuh pada Maret, tanggalnya dapat berbeda-beda sesuai kalender Hindu. Sebagai perayaan tahun baru, Nyepi bisa dibilang unik sebab awal tahun umumnya dirayakan dengan meriah, bukan justru bermeditasi tanpa melakukan apa-apa.

Notabene, Nyepi hanya diperingati oleh umat Hindu di Indonesia saja, baik itu Bali maupun daerah lain. Hari-hari menjelang Nyepi dimaknai sebagai waktu yang paling suci untuk melakukan pemujaan atau ritual penghormatan bagi dewa dan leluhur mereka. Selama masa itu, umat Hindu melakukan rangkaian upacara mulai dari Melasti, Tawur Agung Kesanga, hingga Pengerupukan.

Rangkaian Nyepi Hari Suci Bagi Umat Hindu

Melasti disebut juga “Melis” atau “Mekiyis” di Bali. Berpakaian serba putih, umat Hindu setempat bakal membawa ratusan Pratima dan Pralingga—sebuah wadah atau media berbentuk manusia dan binatang untuk mengadakan hubungan dengan Ida Sang Hyang Widhi—turun ke pantai. Percikan air laut (tirta amarta) dipercaya dapat menambah kesucian Pratima dan Pralingga tersebut.

Setelah Melasti, ada Tawur Agung Kesanga yang bertujuan untuk membersihkan Bhuana Agung (alam semesta) serta Bhuana Alit (manusia, hewan, dan tumbuhan) berdasarkan konsep Tri Hita Karana (hubungan manusia dengan Tuhan, alam, dan manusia lainnya. Tawur Agung Kesanga sejatinya dilakukan di candi atau tempat lapang lain, tetapi ada pula umat Hindu yang menerapkan dalam skala kecil di rumah-rumah dengan nama upacara Mecaru.

Pada malam setelah Tawur Agung Kesanga terlaksana, umat Hindu akan membakar sebuah seni patung raksasa dari bambu dan kertas alias “ogoh-ogoh”, visualisasi elemen buruk (semacam roh jahat atau kegelapan) yang harus dihancurkan oleh umat manusia. Patung itu memiliki perawakan yang menakutkan untuk menggambarkan segala keburukan yang ada di dunia. Ogoh-ogoh lantas diarak keliling desa dengan iringan obor, tarian tradisional, hingga musik dari gamelan baleganjur.

Advertising
Advertising

Usai rangkaian upacara khidmat dan meriah berakhir, umat Hindu pun memasuki inti dari Hari Raya Nyepi itu sendiri. Sesuai namanya, Nyepi berasal dari kata “sepi”, sunyi dan lengang. Mereka menunaikan puasa dan meditasi selama 24 jam tanpa ada kegiatan apapun. Umat Hindu wajib mengamalkan Catur Brata Penyepian, empat pantangan yang mencakup amati geni (tidak ada api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak ada hiburan).

Daerah yang mayoritas penduduknya beragama Hindu bakal menjadi sangat senyap nan gelap karena semua suara dan suara dimatikan total. Bagi umat Hindu, makna Nyepi adalah merenungkan hidup dan memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk kembali menyempurnakan kesucian Bhuana Agung maupun Bhuana Alit.

Tradisi ini juga memiliki makna yang sangat dalam secara filosofis. Umat Hindu mengimani Hari Raya Nyepi sebagai giliran alam semesta beristirahat dengan meniadakan aktivitas manusia sama sekali, termasuk membungkam pikiran dan emosi mereka. Keheningan dan ketenangan dianggap sebagai jalan menuju kedamaian batin dan kesempurnaan hidup.

Tak hanya sampai di situ, Hari Raya Nyepi juga dianggap sebagai momen di mana umat Hindu membersihkan diri mereka dari segala macam dosa dengan melakukan refleksi kesalahan masa lalu. Melalui rangkaian upacara pemujaan dan meditasi Nyepi, umat Hindu di Indonesia dapat menenangkan diri serta merenungkan setiap keburukan maupun kebaikan yang ada pada diri mereka.

Pilihan editor: Menjelang Nyepi, Umat Hindu di Yogyakarta Gelar Upacara Giri Kerti di Kaliurang Merapi

SYAHDI MUHARRAM

Berita terkait

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

3 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

19 hari lalu

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

Ketupat memiliki sejarah yang panjang selain identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran.

Baca Selengkapnya

Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

20 hari lalu

Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

Panitia Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946/2024 membagikan ribuan paket "Bhoga Sevanam" kepada umat Islam yang berpuasa.

Baca Selengkapnya

Panitia Nyepi Nasional Gelar Bakti Sosial, Pengobatan Gratis serta Saka Yoga Festival di Candi Kedulan Klaten

28 hari lalu

Panitia Nyepi Nasional Gelar Bakti Sosial, Pengobatan Gratis serta Saka Yoga Festival di Candi Kedulan Klaten

Panitia Nyepi Nasional bersama Panitia Daerah gelar bakti sosial di Candi Kedulan Klaten dan lakukan Saka Yoga Festival.

Baca Selengkapnya

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

39 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, menyerahkan 9 Surat Keputusan atau SK Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya, di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

43 hari lalu

India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

India akan memulai pemungutan suara secara bertahap mulai 19 April, menjadi pemilu terbesar di dunia di mana hampir 1 miliar orang memberikan suara

Baca Selengkapnya

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

45 hari lalu

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

Ratna Sarumpaet menggunakan mobil saat perayaan Nyepi di Bali pada Senin, 11 Maret 2024, aksinya tersebut kemudian diingatkan pecalang setempat.

Baca Selengkapnya

Libur Nyepi dan Awal Ramadan, Konsumsi BBM Pertamax di Jateng-DIY Naik 10 Persen

46 hari lalu

Libur Nyepi dan Awal Ramadan, Konsumsi BBM Pertamax di Jateng-DIY Naik 10 Persen

Kenaikan konsumsi BBM itu lebih tinggi dari prediksi sebelumnya yang hanya berkisar 9 persen.

Baca Selengkapnya

Ramadan dan Nyepi Berbarengan, Pesan Damai Kapolri untuk Masyarakat

48 hari lalu

Ramadan dan Nyepi Berbarengan, Pesan Damai Kapolri untuk Masyarakat

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak masyarakat memperkokoh toleransi dan persatuan di momen Hari Raya Nyepi dan Ramadan

Baca Selengkapnya

Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

48 hari lalu

Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1946 pada hari ini, Senin, 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya