Mengenal Ngaben, Tradisi Pembakaran Mayat di Bali, Begini Urutannya

Sabtu, 18 Maret 2023 15:01 WIB

Wisatawan mengabadikan prosesi pembakaran peti berbentuk lembu yang berisi jenazah Raja Pemecutan XI Anak Agung Ngurah Manik Parasara saat upacara ngaben di Denpasar, Bali, Jumat 21 Januari 2022. Upacara ngaben Raja Pemecutan XI yang merupakan upacara berskala besar tersebut disaksikan ribuan warga dan wisatawan. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Upacara Ngaben menjadi bagian dalam upacara Pitra Yajna. Ngaben berasal dari bahasa Bali dari asal kata api yang mendapat prefiks nasal “ng” dan sufiks “an” sehingga digabungkan menjadi ngapian. Lalu, kata tersebut mengalami sandi sehingga menjadi ngapen. Sebab, terjadi perubahan bunyi konsonan “p” menjadi “b” menurut hukum perubahan bunyi bahwa p, b, m, w (rumpun huruf bilabial) sehingga kata ngapen berubah menjadi ngaben.

Mengutip Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Agama Dan Budaya, Ngaben dapat diartikan sebagai menuju api. Menurut ajaran agama Hindu, api berarti lambang kekuatan Dewa Brahma sehingga Ngaben memiliki arti jalan menuju Brahma. Ngaben diadakan masyarakat Bali memiliki tujuan tujuan, yaitu untuk melepaskan atma dari unsur Panca Maha Butha dan mengantarkan sang atman menuju alam Brahman atau alam ketuhanan.

Upacara Ngaben dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sawa wadana, asti wadana, dan swasta. Perbedaan ketiga jenis ngaben tersebut terletak dalam pengawak (kayu cendana). Pertama, sawa wadana merupakan jenis Ngaben ketika ada mayat (sawa) orang yang baru meninggal sebagai pengawak.

Kedua, asti wadana adalah upacara Ngaben menggunakan tulang belulang orang yang sudah lama meninggal dan sudah lama dikuburkan. Tulang belulang tersebut diangkat dari kuburan dan tulang belulang yang tersisa itu dijadikan sebagai pengawak. Ketiga, swasta adalah upacara Ngaben yang tidak ditemukan jenazahnya, pangawak-nya menggunakan simbol dalam bentuk daun alang- alang.

Di sisi lain, berdasarkan lontar Sundarigama, Ngaben dapat dibedakan menjadi lima tingkatan atau disebut dengan Panca Wikrama. Lima jenis Ngaben dalam lontar ini dari paling utama sampai paling sederhana, yaitu sawa prateka, sawa wedana, pranawa, Ngaben swasta, dan Ngaben mitra yajna.

Advertising
Advertising

Dari penjelasan tersebut, Ngaben dapat diartikan sebagai upacara pembakaran jenazah yang disertai dengan sarana banten, dipimpin oleh yajamana (Pandita), dilaksanakan oleh manggala upacara (keturunan) yang akan di-aben, baik Ngaben dilaksanakan dengan ngwangun maupun mapranawa. Lantas, bagaimana cara melakukan tata cara pelaksanaan upacara Ngaben secara umum?

Secara umum, tata cara pelaksanaan upacara Ngaben melalui beberapa langkah. Merujuk siat.ung.ac.id, upacara Ngaben dilakukan diawali dengan dibersihkannya sawa (jenazah) terlebih dahulu. Barulah, dilanjutkan dengan Ngeringkes, seluruh sanak saudaranya, anak, dan cucu melakukan maktiang (sembahyang) pada jenazah. Lalu, jenazah di naikkan ke Bale Paga atau tempat pengusungan jenazah dan berjalan menuju setra (makam). Setelah sampai di setra mayat ditempatkan pada tempat yang telah disediakan dan dipercikan tirtha (daun alang-alang).

Setelah itu, melakukan Ngayaban Banten yang diletakkan di dada berupa daksina. Kemudian, mengadakan pembakaran jenazah. Langkah berikutnya, tulang yang telah dibakar, diambil dan dibersihkan, lalu disimpan pada kain putih.

Selanjutnya, tulang tersebut di uyeg atau dihancurkan dan dimasukkan ke dalam Nyuh Gading atau kelapa muda. Langkah terakhir dari rangkaian proses upacara Ngaben adalah Nganyut di laut atau disungai yang besar. Namun, tidak semua orang di Bali melakukan Ngaben lantaran mengingat biayanya yang tidak murah sehingga hanya dilakukan orang-orang tertentu saja.

Pilihan Editor: Suasana Khidmat dalam Upacara Ngaben Raja Pamecutan XI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

2 jam lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

5 jam lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

9 jam lalu

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

Bali menyiapkan tiga tempat penglukatan di Bali, salah satunya Pura Tirta Empul di Tampaksiring, untuk delegasi World Water Forum.

Baca Selengkapnya

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

10 jam lalu

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

13 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

1 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

1 hari lalu

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada delegasi World Water Forum ke-10

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

2 hari lalu

Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

Acara semacam ini merefleksikan komitmen Aryaduta Bali dalam mempromosikan kesehatan dan kebahagiaan di dalam komunitas.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

3 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya