Meugang, Tradisi Makan Besar Menjelang Ramadhan dan Hari Raya di Aceh

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 13 Maret 2023 17:30 WIB

Warga yang memakai masker mencuci tangan sesudah membeli daging pada hari tradisi pemotongan hewan (meugang) di Beurawe, Banda Aceh, Aceh, Rabu 22 April 2020. Warga tetap melaksanakan tradisi meugang menyambut bulan Ramadan di tengah darurat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

TEMPO.CO, Banda Aceh - Meugang adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Aceh pada bulan Syawal setiap tahunnya. Tradisi ini biasanya dilakukan setelah berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan.

Meugang sendiri memiliki arti ‘memotong’ atau ‘memotong daging’. Dalam tradisi ini, masyarakat Aceh melakukan pemotongan hewan ternak seperti sapi atau kambing dan kemudian membagikan dagingnya kepada keluarga, tetangga, dan orang yang membutuhkan.

Tradisi Meugang di Aceh biasanya dimulai pada hari ketiga Syawal. Pada hari itu, masyarakat Aceh mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan pemotongan hewan ternak. Selain itu, masyarakat Aceh juga mempersiapkan makanan khas Aceh seperti rendang, gulai, dan kari untuk dihidangkan pada saat meugang berlangsung.

Daging Potong Dibagikan

Pada hari keempat Syawal, pemotongan hewan ternak dilakukan oleh masyarakat Aceh. Hewan ternak yang dipotong biasanya telah disiapkan sebelumnya dan masyarakat Aceh melakukan pemotongan dengan hati-hati dan sesuai dengan aturan Islam. Setelah pemotongan selesai, daging dibersihkan dan diolah untuk kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang yang membutuhkan.

Meugang di Aceh bukan hanya tentang pemotongan hewan ternak dan pembagian daging. Tradisi ini juga dianggap sebagai momen untuk berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Selain itu, meugang juga menjadi momen untuk mengenang dan merayakan keberhasilan berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan.

Meskipun telah masuk sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kemendikbud dengan nomor registrasi 201600295, yang didaftarkan pada tahun 2016, dengan berkembangnya zaman dan waktu, terdapat modifikasi terhadap pelaksanaan tradisi Meugang atau Makmeugang. Modifikasi tersebut terletak pada penyembelihan hewan yang akan dijadikan menu utama dalam tradisi Meugang, seiring berkembangnya zaman tradisi Meugang atau Makmeugang saat ini sudah wajar dilakukan dengan tanpa dilalui proses menyembelih hewan sembelihan seperti Kerbau, Sapi, atau Kambing.

Advertising
Advertising

Namun, seperti tradisi lainnya, meugang juga mengalami perubahan seiring waktu. Beberapa keluarga mulai mengganti pemotongan hewan ternak dengan membeli daging di pasar. Selain itu, beberapa masyarakat Aceh juga mulai mengadopsi tradisi meugang dengan menikmati hidangan khas Aceh bersama keluarga dan orang terdekat tanpa melakukan pemotongan hewan ternak.

Meskipun mengalami perubahan, tradisi meugang tetap menjadi bagian penting dari budaya dan kehidupan masyarakat Aceh. Tradisi ini tidak hanya memperkuat hubungan sosial antarindividu dan kelompok, tetapi juga menjadi momen untuk menghormati keberhasilan berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan.

Sehari Sebelum Masuk Ramadhan

Seperti dilansir dari laman resmi Warisan Budaya Kemendikbud, tradisi Meugang atau Makmeugang dilakukan selama tiga kali dalam setahun, yakni pada sehari menjelang bulan Ramadhan, Idul Adha, dan Idul Fitri. Meskipun terdapat perbedaan dalam penerapan atau cara dilakukannya, tetapi pelaksanaan tradisi Meugang atau Makmeugang di Aceh berfokus pada acara makan besar yang melibatkan keluarga dan orang terdekat, bahkan membagikannya terhadap anak yatim atau orang yang membutuhkan.

Berdasarkan aspek sejarah, seperti dilansir dari laman resmi Warisan Budaya Kemendikbud, tradisi Meugang atau Makmeugang sudah dilakukan ratusan tahun lalu, tepatnya pada masa Kerajaan Aceh yang dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Tradisi tersebut dilakukan sebagai ucapan rasa syukur dan terima kasih kepada rakyat Aceh atas kemakmurannya.

Setelah Kerajaan Aceh ditaklukkan oleh Belanda, tradisi ini sudah tidak lagi dilaksanakan oleh raja mulai 1873. Tetapi karena hal tersebut telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Aceh, akhirnya tradisi Meugang tersebut tetap dilaksanakan hingga saat ini dalam kondisi apapun.

RENO EZA MAHENDRA
Pilihan editor : Tradisi Meugang Perayaan Warga Aceh Masak Daging Sambut Bulan Ramadan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

1 jam lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

6 jam lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

13 hari lalu

Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang berbeda untuk merayakan lebaran ketupat yang biasanya pada 7 atau 8 syawal.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

13 hari lalu

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.

Baca Selengkapnya

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

14 hari lalu

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.

Baca Selengkapnya

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

22 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

23 hari lalu

3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.

Baca Selengkapnya

Tips Belanja Online Aman di Masa Lebaran

23 hari lalu

Tips Belanja Online Aman di Masa Lebaran

Agar terhindar dari menjadi korban penjahat siber saat belanja online di masa Lebaran, simak tips berikut ini.

Baca Selengkapnya

Sidang Isbat 1 Syawal Digelar Hari Ini, Berikut 120 Titik Lokasi Pemantauan Rukyatul Hilal

23 hari lalu

Sidang Isbat 1 Syawal Digelar Hari Ini, Berikut 120 Titik Lokasi Pemantauan Rukyatul Hilal

Rukyatul hilal akan digelar Kanwil Kemenag dan Kemenag kabupaten/kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama, Ormas Islam.

Baca Selengkapnya

Jamaah Thariqat Syattariah di Nagan Raya Aceh Gelar Salat Id Hari Ini

24 hari lalu

Jamaah Thariqat Syattariah di Nagan Raya Aceh Gelar Salat Id Hari Ini

Ribuan jamaah Thariqat Syattariah di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh pada Senin pagi telah menggelar salat Id.

Baca Selengkapnya