Mulai 2024, Warga Inggris Kena Biaya Tambahan untuk Masuk Negara Uni Eropa

Reporter

Tempo.co

Kamis, 2 Maret 2023 07:07 WIB

Penumpang terlihat di gerbang check-in Thomas Cook di Bandara Mallorca setelah perusahaan perjalanan tertua di dunia itu bangkrut yang berdampak pada ratusan ribu wisatawan dan memicu upaya repatriasi terbesar dalam sejarah Inggris, di Palma de Mallorca, Spanyol, 23 September 2019. [REUTERS / Enrique Calvo]

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Inggris yang akan bepergian ke atau melalui Uni Eropa harus mengeluarkan biaya lebih banyak. Sebab, mulai 2024, siapa pun yang bepergian dengan paspor Inggris antara usia 18 dan 70 tahun harus membayar € 7 (Rp 114 ribu) untuk masuk atau transit melalui negara Uni Eropa mana pun.

Biaya tambahan itu adalah konsekuensi dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa, yang berarti bahwa warga negara Inggris tidak akan lagi menikmati kebebasan bergerak di seluruh blok tersebut.

Sistem visa baru untuk mengunjungi negara-negara Uni Eropa yang disebut Sistem Informasi dan Otorisasi Perjalanan Eropa (ETIAS) akan mulai berlaku pada 2024. Saat diluncurkan, warga Inggris memerlukan visa waiver ETIAS resmi untuk tetap mengunjungi negara-negara Eropa. Ini akan diperlukan untuk perjalanan hingga 90 hari (jika ingin tinggal lebih lama, diperlukan visa lain sepenuhnya untuk turis dan pelancong bisnis dan harus diperoleh setidaknya 96 jam sebelum keberangkatan.

Meski terdengar cukup rumit dan boros, tapi biaya tidak harus dibayarkan setiap kali memasuki negara Uni Eropa. Biaya itu berlaku selama tiga tahun, jadi pelancong hanya perlu mendapatkan yang baru setelah habis atau jika mendapatkan paspor baru.

Sistem visa waiver ETIAS tidak hanya untuk warga negara Inggris. Ini juga berlaku untuk pemegang paspor dari banyak negara lain di seluruh dunia, dari Amerika Serikat dan Kanada hingga Brasil, Jepang dan Australia.

Advertising
Advertising

Sistem ETIAS awalnya seharusnya mulai berlaku pada November 2023 tetapi ditunda karena kekhawatiran dari negara-negara anggota Uni Eropa tentang penerapannya. Sekarang telah diundur ke tahun depan, artinya orang Inggris tidak perlu khawatir tentang hal-hal ini sampai setelah liburan musim panas tahun depan.

TIMEOUT

Pilihan Editor: Warga dan Wisatawan di Hong Kong Tak Wajib Pakai Masker Mulai Hari Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

14 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

15 jam lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

18 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

1 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya