Aktivitas Freediving tak Bisa Sembarangan, Ada Lisensi

Selasa, 28 Februari 2023 14:19 WIB

Roberta Mancino saat melakukan freediving di sela-sela kesibukannya sebagai model. Instagram.com/Mancinoroberta

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas freediving bermanfaat untuk kesehatan. Itu aktivitas menyelam ke dalam air dan menahan napas. Instruktur freediving terkemuka, Emma Farrell dalam bukunya One Breath: A Reflection on Freediving menjelaskan, freediving aktivitas sederhana menahan napas saat menyelam di bawah air. Kegiatan ini dilakukan tanpa menggunakan alat bantu pernapasan.

“Setiap kali menyelam ke dalam air dan menahan napas, Anda seorang freediving,” kata Emma.

Namun, dalam praktiknya freediving tak boleh dilakukan sembarangan. Untuk memastikan keamanan, seorang freediving harus mengantongi sertifikat. Sejumlah kelembagaan freediving yang sertifikasinya diakui yaitu SSI, AIDA, PADI, Apnea Academy, CMAS, FII, dan PFI.

Cara mendapat sertifikasi freediving

Advertising
Advertising

Sertifikat freediving didapat setelah melakukan kursus. Di Professional Association of Diving Instructors atau PADI, untuk mendaftar kursus freediving, minimal usia 15 tahun. Tapi, ada juga kelas khusus untuk mereka yang berusia 8 tahun sampai 12 tahun. Lama waktu kursus tidak ditentukan. Patokannya sampai benar-benar menguasai freediving. Beberapa orang mungkin butuh waktu lama dan yang lainnya bisa saja cukup singkat.

Merujuk situs web PADI, ada empat jenis freediving, yaitu Static Apnea, Dynamic Apnea, Free Immersion, dan Constant Weight.

1. Apnea statis

Disiplin ini mengharuskan penyelam untuk menahan napas selama mungkin sambil mengapung telungkup di air yang terbatas. Saluran pernapasan penyelam harus terendam selama kegiatan ini.

2. Dynamic apnea

Penyelam harus berenang dalam posisi horizontal di bawah air untuk menempuh jarak sejauh mungkin. Disiplin ini bisa dilakukan menggunakan sirip maupun tanpa alat bantu.

3. Free immersion

Selama disiplin ini, penyelam akan menggunakan tali yang dipandu untuk mendorong diri turun sejauh yang bisa, kemudian kembali ke permukaan.

4. Constant weight

Dalam aktivitas ini penyelam menggunakan kendali dan tenaga untuk mendorong diri ke bawah sejauh mungkin di samping tali pemandu. Selama disiplin ini penyelam tidak diperbolehkan menyentuh tali yang dipandu. Biasanya dilakukan di perairan terbuka, penyelam menyelesaikan aktivitas ini dengan atau tanpa sirip.

Pilihan Editor: Memahami Aktivitas Freediving Seperti yang Dicoba Yura Yunita

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

38 hari lalu

6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.

Baca Selengkapnya

Sebab Orang Bisa Terserang Dua Penyakit Sekaligus

21 Februari 2024

Sebab Orang Bisa Terserang Dua Penyakit Sekaligus

Gejala yang kadang mirip membuat orang sering tak sadar terserang dua penyakit atau infeksi. Berikut penjelasan dokter soal pemicunya.

Baca Selengkapnya

Menyelam dan Menyepi di Hoga Wakatobi

11 Februari 2024

Menyelam dan Menyepi di Hoga Wakatobi

Pulau Hoga di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, salah satu destinasi wisata yang menjadi surga bagi para penyelam.

Baca Selengkapnya

Batuk Rejan Mewabah di New York, Berikut yang Perlu Dipahami soal Penyakit Ini

5 Januari 2024

Batuk Rejan Mewabah di New York, Berikut yang Perlu Dipahami soal Penyakit Ini

Batuk rejan atau pertusis adalah infeksi saluran pernapasan. Vaksin bisa melindungi anak-anak dari penyakit ini. Siapa yang paling berisiko tertular?

Baca Selengkapnya

Jenis-jenis Batuk yang Perlu Diketahui

5 Januari 2024

Jenis-jenis Batuk yang Perlu Diketahui

Jenis batuk dapat dikategorikan berdasarkan lamanya terjangkit, kondisi tenggorokan, suara batuk, dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jahat Mycoplasma Pneumoniae?

21 Desember 2023

Seberapa Jahat Mycoplasma Pneumoniae?

Mycoplasma pneumoniae patogen pernapasan umum yang menyebabkan penyakit dengan tingkat keparahan bervariasi. Ini gejalanya

Baca Selengkapnya

26 Tahun Lalu Film Titanic Resmi Dirilis, Berikut 7 Fakta Uniknya

20 Desember 2023

26 Tahun Lalu Film Titanic Resmi Dirilis, Berikut 7 Fakta Uniknya

Deretan fakta unik di balik film Titanic yang melegenda. Sutradara bahkan pernah ditegur astrofisikawan karena satu kesalahan. Ini fakta unik lainnya.

Baca Selengkapnya

Barotrauma Kondisi Telinga Pengang Tersebab Perubahan Tekanan Udara

14 Desember 2023

Barotrauma Kondisi Telinga Pengang Tersebab Perubahan Tekanan Udara

Telinga berdengung atau pengang dalam istilah medis disebut barotrauma

Baca Selengkapnya

Spesifikasi Apple Watch Ultra 2 yang Mulai Dijual di Indonesia, Arloji Pintar dengan S9 SiP

12 Desember 2023

Spesifikasi Apple Watch Ultra 2 yang Mulai Dijual di Indonesia, Arloji Pintar dengan S9 SiP

Arloji pintar Apple Watch Ultra 2 mulai dijual di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Upaya Menekan Kasus Pneumonia pada Anak Menurut IDAI

3 Desember 2023

Upaya Menekan Kasus Pneumonia pada Anak Menurut IDAI

Analisis data dapat memberikan wawasan yang lebih baik untuk pengembangan strategi pencegahan dan penanggulangan pneumonia.

Baca Selengkapnya