Menjajal Kereta Cepat Cina-Laos Menembus Puluhan Terowongan

Reporter

Antara

Rabu, 15 Februari 2023 12:06 WIB

Kereta api cepat Cina-Laos berhenti di Stasiun Pu'er, Provinsi Yunnan, China, Sabtu (11/2/2023). ANTARA/M. Irfan Ilmie

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak dioperasikan pada 2021, kereta cepat Cina-Laos rute Kunming-Viantiane menjadi pilihan transportasi darat bagi masyaraka kedua negara. Dengan menggunakan kereta semi peluru itu, waktu tempuh perjalanan Kunming-Mohan yang berjarak sekitar 570 kilometer dapat ditempuh dalam tempo 5 jam 20 menit.

Kunming merupakan ibu kota provinsi Yunnan di Cina, sedangkan Mohan adalah kota kecil yang berada di perbatasan Cina dan Laos. Pada masa libur Imlek lalu, jalur kereta itu ramai oleh masyarakat yang baru pulang berlibur dari Laos atau sebaliknya.

Jalur kereta cepat Cina-Laos

Kereta yang digunakan untuk jalur ini adalah keluarga Hexie Hao, kereta cepat generasi pertama Cina yang dikembangkan perusahaan domestik CRRC dengan mengadopsi teknologi Jepang dan Jerman yang warna asalnya putih dengan strip biru. Kereta ini memiliki kecepatan sekitar 160 kilometer per jam, lebih rendah dari kecepatan teknologi kereta cepat terbaru Cina yang bisa berlari hingga 250 kilometer perjam.

Deru mesin dan roda-roda besi yang menggelinding di atas rel listrik dapat diredam dengan baik sehingga menghasilkan suasana di dalam kabin kereta berjenis electric multiple unit (EMU) itu senyap. Suara berisik justru ditimbulkan oleh penumpang yang mengobrol dan pramugari yang lalu-lalang menawarkan barang dagangan, mulai dari makanan, minuman, camilan, suvenir, boneka hingga obat gosok.

Advertising
Advertising

Pengumuman kru ketika kereta hendak memasuki stasiun tertentu turut menambah suasana di dalam kabin bertambah ramai. Uniknya, pengumuman di kereta hijau itu disampaikan dalam tiga bahasa, yaitu Mandarin, Laos dan Inggris. Di Cina, biasanya pengumuman kru kabin secara bilingual, yaitu Mandarin dan Inggris saja.

Perjalanan yang dimulai di pagi hari itu tak terlalu terasa seperti pagi hari dengan suasana mentari yang menyusup lewat jendela. Banyaknya terowongan yang harus dilalui di jalur itu membuat perjalanan justru terasa ada di malam hari.

Sistem penerangan di dalam kabin dibiarkan aktif sepanjang hari sehingga tidak terpengaruh suasana di luar yang gelap karena berkali-kali keluar-masuk terowongan. Kontur tanah yang bergunung dan berbukit di wilayah selatan daratan Tiongkok menjadikan laju jenis kereta peluru itu harus menembus banyak terowongan.

Infrastruktur jalur kereta api di Cina tidak dirancang menanjak, menurun dan berkelok meskipun harus melintasi gugusan-gugusan perbukitan dan lembah. Namun trek lurus di atas permukaan tanah menjadikan laju kereta melesat bagaikan peluru dengan keseimbangan yang tetap terjaga, aman dari guncangan dan tidak mudah anjlok (derailed).

Stasiun Mohan baru dioperasikan pada Desember 2021, berbarengan dengan dioperasikannya kereta api Cina-Laos via Kunming-Viantiane. Mohan merupakan stasiun terakhir di wilayah selatan Cina. Kereta cepat berwarna hijau bergaris kuning itu pun menjadikan Stasiun Mohan sebagai tempat pemberhentian terakhirnya.

Bagi penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan ke Laos melalui Boten, Provinsi Luang Namtha, harus melalui pos pemeriksaan imigrasi yang berjarak sekitar 3 kilometer dari Stasiun Mohan. Di luar stasiun sudah banyak orang menawarkan jasa pengantaran penumpang dengan kendaraan pribadi menuju pos imigrasi, selain ada kendaraan umum mikrobus.

Demikian juga di sekitar pos perbatasan Mohan-Boten, banyak warung, termasuk penjual makanan halal karena Provinsi Yunnan dikenal sebagai salah satu sentra komunitas Muslim Cina. Laksamana Cheng Ho, tokoh muslim Cina yang populer di Indonesia berasal dari Yunnan ini.

Sejak otoritas Cina mencabut protokol kesehatan ketat nol kasus COVID-19 pada Desember 2022, pos perbatasan itu mulai ramai orang, baik pejalan kaki maupun penumpang kendaraan bermotor. Dalam upaya memperlancar pertukaran antar-masyarakat, otoritas kedua negara sedang membicarakan mekanisme pemeriksaan keimigrasian penumpang kereta api.

Jika mekanisme itu disepakati, maka bukan saja penumpang kereta api Cina-Laos yang dimudahkan karena tidak perlu lagi turun dari kereta dan keluar dari area Stasiun Mohan untuk menuju pos pemeriksaan keimigrasian. Pelancong dari Asia Tenggara dan Cina melalui jalur darat akan lebih dimudahkan. "Memang tidak mudah, tapi kami tetap berupaya ke arah situ," kata Han Yue, dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Yunnan.

Pilihan Editor: Mengenal Mak Itam, Lokomotif Legendaris yang Akan Kembali Aktif Jadi Kereta Wisata

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

3 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

12 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

15 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

15 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

16 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya