Saat Kisah Guru Killer dan Diabaikan Diangkat Lewat Festival Sekolah Menyenangkan di Yogyakarta

Kamis, 2 Februari 2023 19:58 WIB

Salah satu penampilan dalam Festival Sekolah Menyenangkan di Yogyakarta Kamis (2/2). Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tak kurang 800 orang guru dan siswa yang berasal dari 15 daerah di Indonesia mulai dari Medan, Sumatera Utara hingga Supiori, Papua berkumpul menghadiri festival unik yang dipusatkan di Taman Budaya Yogyakarta atau TBY, Kamis, 2 Februari 2023.

Gelaran bertajuk Festival Sekolah Menyenangkan yang digagas komunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan itu cukup unik. Sebab, acara itu tak sekedar menjadi ajang atraksi seni para guru dan murid sesuai asal daerah masing-masing.

Lebih dari itu, atraksi seni yang ditampilkan mengangkat kisah nyata yang pernah dialami para guru yang tergabung dalam komunitas itu. Misalnya saja, dalam festival itu ada aksi monolog seorang guru sebuah sekolah di Tangerang yang sebelumnya dijuluki guru killer atau sangat ditakuti murid. Lewat lembaran-lembaran kertas, guru itu menuliskan satu per satu label sifat yang pernah diselipkan murid-murid kepadanya, mulai label kejam, sadis dan berdosa.

Ada pula drama musikal menggambarkan hubungan guru dan para murid di sebuah sekolah dasar Sleman yang awalnya sangat dingin kemudian menjadi hangat. Drama itu menceritakan tentang murid-murid di sekolah Sleman yang enggan mendengarkan guru itu saat mengajar, bahkan enggan pamit menyapanya saat bel pulang sekolah berbunyi.

"Festival ini untuk merayakan perubahan-perubahan yang terjadi antara guru, murid, dan orang tua di komunitas sekolah yang tergabung dalam gerakan ini," kata inisiator yang juga pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan Muhammad Nur Rizal.

Advertising
Advertising

Rizal yang juga Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknik Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu mengatakan melalui festival itu, masyarakat diajak melihat lebih jauh tentang dunia pendidikan dengan sudut padang berbeda. "Festival ini dilatari gerakan akar rumput yang percaya bahwa perubahan sistem pendidikan tidak perlu menunggu dari orang lain, karena kitalah sistem pendidikan itu sendiri," kata dia.

Dari atraksi yang ditampilkan, menurut Rizal, publik diajak memaknai pendidikan yang lebih memanusiakan, yang menguatkan kesadaran diri sebagai manusia untuk mengantisipasi perubahan dunia masa depan yang tidak menentu dan penuh disrupsi oleh teknologi.

Alhasil, dari festival yang mengangkat tema Menemukan Meraki dalam Kebersamaan itu, para peserta diajak mempromosikan nilai nilai pendidikan yang mengedepankan gerakan komunitas. "Meraki merupakan bahasa Yunani, yang berarti melakukan sesuatu dengan cinta, kreativitas, dan sepenuh jiwa," kata Rizal.

"Dari festival ini, kami ingin menggungah masyarakat terutama komunitas pendidikan bergerak secara kreatif membentuk jejaring, saling membantu, dan saling menumbuhkan," kata Rizal dalam festival yang diramaikan aksi tim orkestra dan paduan suara para siswa itu.

Elisabeth Dimara, seorang guru SD di Supiori, Papua mengatakan komunitas menjadi alat untuk para guru saling menguatkan satu sama lain. "Dari berkomunitas, saya kembali menemukan gairah cinta untuk mengajar anak-anak dengan sepenuh hati, karena saya merasa diterima di komunitas dengan penuh cinta, rasa itu ingin saya tebarkan ke anak-anak didik saya,” kata dia.

Tak hanya menggelar festival, pada 1-4 Februari ini komunitas itu juga menggelar forum simposium secara maraton yang melibatkan pegiat komunitas pendidikan di seluruh Indonesia untuk berkumpul di Yogyakarta.

Baca juga: World Read Aloud Day 2023, Yogyakarta Garap Wisata Literasi di Kotabaru

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

5 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

18 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

2 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Lee Joo Bin akan Membintangi Drakor Guardians

3 hari lalu

Lee Joo Bin akan Membintangi Drakor Guardians

Aktris Korea Selatan, Lee Joo Bin dikabarkan akan membintangi drama terbaru berjudul Guardians

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya