Meski Banjir Wisata, Yogyakarta Target Kurangi 50 Ton Sampah Setiap Hari
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Ninis Chairunnisa
Minggu, 15 Januari 2023 21:27 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan bisa mengurangi sampah hariannya meskipun menjadi destinasi utama wisatawan nusantara. Dengan penerapan regulasi baru yang memuat sanksi denda atas pengelolaan sampah khususnya anorganik, sampah harian di Kota Yogyakarta yang volumenya rata-rata 200 ton ditarget bisa turun 50 ton per harinya.
Penerapan regulasi sampah yang menjadi bagian gerakan Zero Sampah ini digagas Pemerintah Kota Yogyakarta dan berlaku mulai Januari 2023. "Sejak gerakan zero sampah itu diterapkab, keberadaan bank sampah juga terus tumbuh, kami optimisi sampah harian akan turun 50 ton meski kunjungan wisata ke Yogya terus tinggi," kata Sekretaris Daerah Pemkot Yogyakarta sekaligus Ketua Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, Ahad, 15 Januari 2023.
Saat ini, total ada sekitar 576 bank sampah di Kota Yogyakarta yang berbasis RW maupun RT. Bank sampah itu membantu warga dan memudahkan pengelolaan sampah anorganik.
Aman mengatakan bank sampah ini digencarkan merespon kondisi darurat sampah karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan yang menampung sampah dari Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta kini sudah hampir penuh. "Jadi semua sampah anorganik rumah tangga di Kota Yogya yang jadi tujuan wisata ini harus mulai dikelola lewat bank sampah karena depo-depo sampah kini hanya menerima sampah organik dan residu," kata Aman.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto mengatakan sampah harus dapat penanganan serius karena turut mempengaruhi wajah Kota Yogya sebagai tujuan wisata utama wisatawan nusantara setiap tahunnya. "Kami terus memantau aktivitas bank sampah itu karena bisa termonitor lewat layanan aplikasi Jogja Smart Service maupun website DLH Kota Yogyakarta secara real time," kata dia.
Kepala Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan pemilahan sampah juga digencarkan dari bank sampah yang terdapat di 29 pasar tradisional yang tersebar di Kota Yogyakarta sejak awal tahun ini. "Kami telah mengoperasikan tiga unit kompaktor truk untuk membantu pasar - pasar melakukan pengelolaan sampah yang dihasilkan," kata dia.
Truk kompaktor ini telah dilengkapi alat press untuk memadatkan sampah organik. "Sampah organik yang masuk ke dalam truk kompaktor dapat dipress sehingga mengeluarkan cairan yang ada di sampah organik, otomatis mengurangi volume sampah organik yang terbuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan," kata Veronica.
Dari perhitungan rata-rata timbunan sampah di pasar tradisional Kota Yogyakarta sekitar 27 ton per hari, sampah yang kemudian terbuang ke TPA Piyungan rata-rata berkisar 17-18 ton per hari.
Baca juga: Pasar Klitikan Bakal Tampung Pedagang Jalan Perwakilan Malioboro
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.