Penataan Malioboro Berlanjut, Sultan Yogyakarta Tak Ingin Ada Aktivitas Ilegal

Selasa, 3 Januari 2023 22:03 WIB

Spanduk penolakan pengosongan bangunan yang dipasang pedagang Jalan Perwakilan di ruas Malioboro. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta -Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada awal 2023 mulai melanjutkan penataan di kawasan Malioboro Kota Yogyakarta. Salah satunya dengan merelokasi para pedagang yang masih berjualan di Jalan Perwakilan, ruas jalan Malioboro sisi timur, yang diapit Mall Malioboro-kantor DPRD DIY.

Jalan Perwakilan selama ini kerap dipadati para pedagang lesehan yang menjajakan berbagai menu untuk wisatawan. Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menyebut aktivitas para pedagang di sepanjang Jalan Perwakilan yang berstatus tanah Kasultanan atau Sultan Ground tersebut sebenarnya ilegal.

Keraton Yogyakarta sendiri tidak pernah memberi izin ataupun perpanjangan izin berupa surat kekancingan kepada para pedagang di kawasan yang disiapkan untuk membangun spot semacam museum bernama Jogja Planning Gallery (JPG) di bekas Gedung DPRD DIY itu. "Keraton tidak mengeluarkan surat kekancingan untuk berjualan, pemerintah juga tidak, artinya aktivitas (pedagang) di situ ilegal," kata Sultan, Selasa, 3 Januari 2023.

Sultan mengatakan kawasan Jalan Perwakilan sendiri sudah sempat dikosongkan untuk aktivitas ekonomi sebelum pandemi Covid-19 lalu. Namun, sejumlah bangunan di Jalan Perwakilan yang sudah dikunci ternyata tetap dibuka dan digunakan berjualan para pedagang.

"Dulu bangunan di situ sudah kosong, dikunci dan diminta pindah, namun ternyata bisa dimasuki lagi untuk berjualan, entah dibongkar (kuncinya) atau bagaimana saya tidak tahu," kata Sultan.

Advertising
Advertising

Sultan menyatakan siap jika harus berdialog dengan para pedagang di ruas Jalan Malioboro itu yang beberapa waktu lalu telah mengirim surat terbuka kepadanya. Ia juga mempertanyakan kepada siapa para pedagang itu menyewa bangunan selama ini karena sudah jelas tidak berizin.

Adapun Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Jalan Perwakilan (FKKP) Yogyakarta Adi Kusuma Putra Suryawan mengungkapkan penolakan untuk relokasi karena ada ratusan pelaku usaha yang mencari nafkah di tempat itu belum mendapatkan kejelasan dari pemerintah dan deadline waktu yang diberikan cukup mepet, yakni 31 Desember 2022. "Para pedagang di sini harus menghidupi keluarganya, kami ingin tahu seperti apa urgensi penataan itu sehingga kami harus dipindah," kata dia.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi menyatakan ada sejumlah opsi relokasi yang sudah disiapkan bagi para pelaku usaha Jalan Perwakilan agar bisa tetap berdagang. Antara lain lantai dua Pasar Beringharjo dan Pasar Prawirotaman.

Baca juga: PPKM Dihentikan, Yogyakarta Bakal Tetap Awasi Mobilitas

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dahulu.

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

18 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

1 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

2 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

3 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

4 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya