Simak Syarat Terbaru Masuk Jepang untuk Wisatawan Asing

Reporter

Tempo.co

Senin, 5 Desember 2022 10:07 WIB

Pengunjung menikmati keindahan bunga sakura yang bermekaran di tengah pandemi COVID-19 di Taman Ueno di Tokyo, Jepang 30 Maret 2022. REUTERS/Issei Kato

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dua tahun lebih menutup pintunya untuk wisatawan asing, Jepang menghapus sejumlah pembatasan dan membuka kembali pariwisatanya. Sejak 11 Oktober lalu, wisatawan asing bisa mausk kembali ke negeri sakura secara lebih bebas.

Pembukaan itu disambut suka cita wisatawan dari berbagai negara yang rindu Jepang, termasuk Jepang. Sejumlah agen travel online seperti tiket.com dan Traveloka mencatat pemesanan tiket pesawat ke Jepang meningkat setelah negara itu membuka perbatasan.

Meski begitu, ada beberapa hal yang tetap harus dipatuhi oleh wisatawan asing yang ingin masuk Jepang. Berikut ulasannya.

Tidak ada lagi karantina

Jepang tak lagi menerapkan kewajiban karantina terhadap wisatawan selepas 10 Oktober lalu. Sebelumnya kebijakan karantina berlaku dengan kategorisasi negara 'merah', 'kuning' atau 'biru'. Turis yang berasal dari negara yang sebelumnya dianggap 'berisiko tinggi' untuk Covid-19 harus lebih lama dikarantina. Hanya pelancong yang mengalami gejala Covid-19 yang akan menjalani tes PCR pada saat kedatangan.

Advertising
Advertising

Tak perlu lagi melalui agen perjalanan

Wisatawan tidak diharuskan untuk memesan akomodasi dan tiket penerbangan mereka melalui agen perjalanan mulai 11 Oktober. Ini juga berarti wisatawan tidak lagi harus mendapatkan sertifikat melalui Sistem Tindak Lanjut Pendatang yang Kembali (ERFS). Sebelum membuka lebih bebas kunjungannya seperti sekarang, Jepang mewajibkan pelancong memesan perjalanan lewat agen travel dan tur berkelompok untuk meminimalisir penyebaran virus.

Perjalanan bebas visa kembali berlaku

Kini para pemegang paspor dari 68 negara dan wilayah yang ditunjuk oleh Kementerian Luar Negeri tidak lagi harus mengajukan permohonan untuk visa turis. Pemegang paspor Indonesia bisa mengajukan visa untuk masuk ke Jepang lewat kedutaan. Namun pemegang visa waiver bisa mendapat bebas visa.

Tak perlu PCR sebelum kedatangan untuk pelancong yang telah vaksin booster

Pada September, Jepang mengubah aturan masuk untuk mengecualikan pelancong yang divaksinasi penuh (termasuk dosis penambah) dari tes PCR pra-kedatangan. Pelancong yang tidak divaksinasi akan diminta untuk menyerahkan tes PCR negatif 72 jam sebelum berangkat ke Jepang.

Kirim dokumen secara online

Meskipun karantina tidak lagi diwajibkan bagi sebagian besar pelancong, baik warga negara Jepang maupun warga negara asing didesak untuk mempercepat prosedur imigrasi dengan melakukan pra-pendaftaran dokumen perjalanan mereka secara online. Sebelumnya, ini dilakukan melalui aplikasi MySOS, namun sistem pra-registrasi dipindahkan ke Visit Japan Web pada 11 November.

Melalui sistem Fast Track Web Visit Japan, pelancong dapat mendaftarkan sertifikat vaksin Covid-19 atau sertifikat tes negatif secara digital dan mengisi formulir yang diperlukan sebelum kedatangan. Jika melewatkan langkah ini, pelancong harus mengisi semua informasi di bandara, jadi sebaiknya lakukan pengisian sebelum penerbangan agar tak repot. Setelah mengirimkan semua informasi yang diperlukan, pelancong akan menerima kode QR yang dapat ditunjukkan kepada petugas imigrasi pada saat kedatangan.

Vaksin Covid-19

Jepang mewajibkan wisatawan sudah menerima vaksinasi Covid-19. Jepang juga baru-baru ini memperluas daftar vaksinasi Covid-19 yang valid agar sejalan dengan yang disetujui untuk penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Jadi selain vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneca, Janssen, Bharat Biotech dan Novavax, Jepang sekarang menerima vaksin Sinopharm, Sinovac dan Convidecia mulai 11 Oktober. Itu juga termasuk daftar vaksin yang digunakan oleh warga Indonesia.

TIMEOUT

Baca juga: Sebelum ke Jepang, Wisatawan Asing Wajib Kunjungi Situs Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

1 jam lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

1 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

2 jam lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

2 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

10 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

19 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

22 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

23 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya