Candi Borobudur Jadi Tempat Ibadah, Para Biksu dan Umat Buddha Gelar Santutthi Citta

Reporter

Antara

Senin, 21 November 2022 10:06 WIB

Para biksu dan umat Buddha melakukan doa bersama di pelataran Candi Borobudur. ANTARA/Heru Suyitno

TEMPO.CO, Jakarta - Candi Borobudur kini tidak hanya menjadi tempat wisata budaya, tapi candi Buddha ini telah dicanangkan sebagai tempat ibadah umat Buddha Indonesia dan dunia. Pencanangan itu ditetapkan melalui nota kesepahaman diantaranya oleh tokoh agama Buddha, Kementerian Agama dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat, 11 Februari lalu.

Merespons itu, para biksu dan umat Buddha dari berbagai negara yang merupakan peserta International Buddhist Conference Indonesia di Borobudur menyelenggarakan Santutthi Citta. Ritual itu diadakan sebagai wujud syukur umat Buddha atas pencanangan Candi Borobudur sebagai tempat peribadatan.

Ketua Konferensi Internasional di Borobudur Biksu Ditthisampanno Santutthi Citta yang juga dikenal dengan darmayatra ini mengambil momentum khusus, yaitu sesuai arahan Presiden Jokowi tentang Borobudur sebagai destinasi pariwisata super prioritas. Selain itu, Menteri Agama mengarahkan bahwa Borobudur sebagai salah satu pusat wisata religi untuk umat Buddha dunia.

"Maka kami mendukung ini dengan mengundang para biksu dari seluruh dunia untuk mengadakan doa bersama dan melakukan pesakralan di puncak Borobudur harapannya dari sisi keyakinan umat Buddha akan bertambah," kata Ditthisampanno, Ahad, 20 November 2022.

Kegiatan yang berlangsung di kompleks candi Buddha terbesar di dunia ini diawali dengan doa bersama para biksu di puncak Candi Borobudur. Para jemaat juga melakukan pradaksina di pelataran candi dengan berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali. Setelah itu dilanjutkan doa bersama para biksu dan umat Buddha di pelataran Candi Borobudur.

Advertising
Advertising

"Ini sebagai rasa syukur kami sebagai umat Buddha bahwa pemerintah Indonesia mendukung bahkan memberikan dorongan bagi kami untuk membantu pemerintah dengan kami mendatangkan para wisatawan khususnya wisatawan dari agama Buddha," kata Ditthisampanno.

Dalam kegiatan itu, hadir para biksu dari sejumlah negara, antara lain Thailand, Myanmar, Srilanka, Laos, Kamboja, India dan Vietnam. Mereka membacakan doa-doa suci, mantra, sutra dan parita-parita serta dirangkai dengan kegiatan meditasi di puncak Borobudur.

Ditthisampanno mengatakan selama ini, upacara keagamaan yang diselenggarakan di Candi Borobudur hanya Waisak dan Asada. Dengan ditetapkannya Borobudur sebagai pusat ibadah agama Buddha Indonesia dan dunia, upacara lain juga akan digelar di sana, seperti Katina, Magapuja dan lainnya.

"Jadi intinya bahwa pemerintah memberikan ruang dan akan kami manfaatkan sebaik-baiknya sebagai atraksi wisata, dengan adanya banyak kegiatan itu banyak wisatawan yang datang ke sini. Saya kira akan menambah devisa bagi pariwisata Indonesia," kata Ditthisampanno.

Candi Borobudur sebagai Tempat Ibadah

Penetapan Candi Borobudur sebagai tempat peribadatan melalui nota kesepahaman dilakukan pada Jumat, 11 Februari 2022. Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X yang ikut menandatangani nota kesepahaman itu mengatakan penetapan itu untuk memanfaatkan candi untuk tujuan keagamaan, religi, ibadah yang berfokus pada nilai-nilai spiritual dan pendidikan dari situs tersebut.

“Sehingga ketika masyarakat Hindu-Budha baik dari Indonsia maupun mancanegara saat berkunjung, tidak sekedar bisa melihat keindahan candi-candi itu, namun juga bisa juga menggelar kegiatan peribadatan,” kata Sultan. Selain Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Mendut dan Candi Pawon diizinkan untuk tempat ibadah umat Buddha dan Hindu.

Sultan menuturkan pemanfaatan candi-candi itu dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek pelestarian cagar budaya dan nilai-nilainya. “Jangan sampai pemanfaatannya bertentangan dengan regulasi baik dari Pemerintah Indonesia maupun UNESCO,” kata dia.

Penandatangan nota kesepakatan bersama ini, menurut Sultan, juga merujuk arahan Presiden Joko Widodo saat perayaan Dharma Santi Nasional 2021. Saat itu, Jokowi menyatakan bahwa Candi Prambanan (Hindu) yang dibangun berdampingan dengan Candi Sewu yang bercorak Buddha, mengajarkan bahwa toleransi dan hidup berdampingan antar umat beragama sudah dipraktikkan masyarakat sejak dulu.

Penandatanganan nota kesepahaman candi Borobudur dan tiga candi lain itu turut dilakukan Kementerian Agama, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, juga perwakilan Pemerintah DIY dan Jawa Tengah.

Baca juga: Saat Cerita Relief Candi Borobudur dan Prambanan Dibedah Lebih Dalam, Banyak Bertema Kasih Sayang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

7 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

10 hari lalu

Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

Penghapusan syarat asuransi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung untuk menjelajahi budaya, bentang alam, dan warisan unik Bhutan.

Baca Selengkapnya

TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

16 hari lalu

TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

Jumlah kunjungan wisatawan di Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, plus Teater Pentas Ramayana dan TMII sebanyak 243.821 orang.

Baca Selengkapnya

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

16 hari lalu

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

19 hari lalu

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

Kota Padang punya beberapa destinasi wisata religi antara lain Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Hakim, dan Masjid Raya Ganting. Ini istimewanya.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata Religi Saat Libur Lebaran di Bandung, Tentu Ada Masjid Al Jabbar dan Masjid Raya Bandung

22 hari lalu

Destinasi Wisata Religi Saat Libur Lebaran di Bandung, Tentu Ada Masjid Al Jabbar dan Masjid Raya Bandung

Beberapa tempat wisata religi yang dapat dikunjungi di Bandung saat libur lebaran antara lain Masjid Al Jabbar dan Masjid Raya Bandung.

Baca Selengkapnya

Candi Prambanan Diprediksi Lebih Banyak Dikunjungi Wisatawan Dibanding Borobudur, Ini Alasannya

30 hari lalu

Candi Prambanan Diprediksi Lebih Banyak Dikunjungi Wisatawan Dibanding Borobudur, Ini Alasannya

Candi Prambanan diprediksi bakal dikunjungi sekitar 134 ribu wisatawan selama libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Cek, Ini Sederet Atraksi di Candi Prambanan hingga Borobudur selama Libur Lebaran

30 hari lalu

Cek, Ini Sederet Atraksi di Candi Prambanan hingga Borobudur selama Libur Lebaran

Selama libur Lebaran, ada Kelana Cerita yang meliputi empat event turunan yakni Pasar Medang, Cipta Aksara, Sasana Kriya, dan Bhuvana Java.

Baca Selengkapnya

6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

38 hari lalu

6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

Yogyakarta memiliki berbagai destinasi wisata, termasuk wisata religi. Berikut rekomendasi wisata religi Yogyakarta yang wajib dikunjungi.

Baca Selengkapnya

Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

40 hari lalu

Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

Destinasi wisata religi di Sumbar banyak jumlahnya, antara lain Masjid Raya Sumatera Barat hingga surau tempat Buya Hamka menimba ilmu agama.

Baca Selengkapnya