Menjadi Ikon Hari Pahlawan, Begini Profil Hotel Yamato di Surabaya

Rabu, 9 November 2022 21:09 WIB

Peserta bersorak ketika bendera Merah Putih berkibar di Hotel Majapahit saat aksi teatrikal peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato, sekarang Hotel Majapahit, di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 19 September 2018. Aksi teatrikal ini melibatkan pelajar dan warga Surabaya. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Pahlawan tak bisa dipisahkan dari keberadaan Hotel Yamato. Hotel di tengah pusat Kota Surabaya atau disebut dengan Oranje Hotel yang berada di Jalan Tunjungan Nomor 65 Surabaya menjadi salah satu saksi bisu sejarah Indonesia.

Hotel yang dikenal dengan juga dengan nama Yamato Hoteru merupakan tempat terjadinya peristiwa bersejarah berupa perobekan bendera Belanda oleh rakyat asli Surabaya pada 19 September 1945. Bendera Belanda yang dikibarkan di tiang tertinggi Hotel Yamato tersebut dilakukan oleh W.V.Ch. Ploegman tanpa persetujuan pemerintah Indonesia.

Setelah mengetahui adanya pengibaran bendera Belanda tanpa izin, rakyat Surabaya, terutama kaum pemuda naik pitam karena dinilai melecehkan kedaulatan kemerdekaan Indonesia. Akibatnya, dilangsungkan dilakukanlah perundingan terlebih dahulu di mana Ploegman harus menurunkan bendera Belanda kala itu juga.

Baca: Parade Surabaya Juang Siap Jadi Event Nasional

Namun, Ploegman dengan sifat keras kepalanya menyatakan bahwa bendera Belanda harus tetap berkibar dan tidak mengakui kemerdekaan Indonesia. Pernyataan Ploegman tersebut mengundang keriuhan yang berubah menjadi rusuh, baku hantam pun tidak dapat terbendung di dalam Hotel Yamato. Pada akhirnya, nyawa Ploegman tidak tertolong karena dicekik, seperti dikutip dalam buku Sejarah Revolusi Indonesia 1945-150.

Advertising
Advertising

Setelah terjadi kerusuhan, pemuda Surabaya yang salah satunya bernama Koesno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda. Tidak hanya menurunkan, mereka pun merobek warna biru dan mengerek kembali bendera yang sudah berubah menjadi menjadi merah putih untuk dikibarkan di Hotel Yamato. Pengibaran bendera ini pun disambut gemuruh pekik merdeka dari arek-arek Surabaya.

Dengan adanya peristiwa 77 tahun lalu, Hotel Yamato terkenal menjadi sebuah ikon Hari Pahlawan yang terjadi di Surabaya karena masih terjaga orisinalitasnya. Hotel ini didirikan sejak masa Hindia Belanda, tepatnya pada 1910 oleh Sarkies bersaudara asal Armenia. Saat itu, Sarkies bersaudara terkenal sebagai perintis jaringan hotel di Asia Tenggara dan telah membangun sejumlah hotel di Malaysia, Singapura, dan Myanmar. Namun, hotel ini baru beroperasi satu tahun kemudian, tepatnya pada 1911 yang terkenal sebagai pusat perkumpulan orang-orang kaya.

Pada masa penjajahan Belanda, hotel ini lebih dikenal dengan nama Hotel Oranje. Nama Yamato baru digunakan sejak tentara Jepang mengusir tentara Belanda dan berhasil menguasai Indonesia pada masa penjajahan Jepang.

Nama Yamato merupakan referensi dari nama pemimpin pasukan Jepang yang tinggal di Indonesia pada 1942-1945 dengan kurang lebih 200 orang yang menjaga keamanannya, salah satunya adalah polisi Kempetai Jepang. Selain itu, ketika masa perang dunia II, hotel ini digunakan pula sebagai markas pasukan komando Jepang di Jawa Timur., seperti dilansir ww2db.com.

Setelah peristiwa bersejarah yang terjadi di Hotel Yamato, nama hotel ini pun diubah menjadi Hotel Merdeka. Barulah, pada 1946, melansir dari World War II Database, keluarga Sarkies kembali mengelola bisnis hotel ini. Mereka pun merubah namanya menjadi Lucas Martin Sarkies Hotel. Nama ini dedikasikan untuk saudaranya yang bernama Lucas Martin Sarkies karena telah meninggal pada 1912.

Namun pada 1969, kepemilikan Hotel Yamato memiliki kepemilikan yang berbeda sehingga diubah kembali namanya menjadi Hotel Majapahit. Nama ini pun bertahan sampai sekarang.

Lalu, pada 2014, Hotel Majapahit diakui sebagai landmark warisan budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia karena pernah terjadi perobekan bendera yang heroik. Meskipun namanya kerap berganti, tetapi kenangan sejarah di hotel ini akan selalu hadir dan membekas bagi rakyat Indonesia, khususnya pemuda Surabaya.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca juga: Silakan Download 80 Link Twibbon Hari Pahlawan, Begini Cara Mengunggahnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

1 jam lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

1 jam lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

2 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

10 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

19 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

23 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

1 hari lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

1 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

1 hari lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya