Persentase Kasus Covid-19 Naik, Ini Status PPKM Yogya Menjelang Libur Akhir Tahun

Sabtu, 5 November 2022 11:11 WIB

Kawasan Tugu Jogja diberi pagar keliling guna menghalau wisatawan berswafoto, Senin, 11 Januari 2021. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kementerian Kesehatan dan sejumlah kepala daerah menggelar kembali rapat koordinasi (rakor) kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Penanganan Covid-19 Jawa-Bali, Jumat, 4 November 2022. Pertemuan pemerintah pusat dan daerah itu menyoroti persentase kasus Covid-19 di Indonesia yang meningkat dalam beberapa hari terakhir, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Satu hal yang mengemuka dalam pertemuan itu, tren kenaikan kasus bersamaan sebaran merebaknya subvarian Omicron XBB itu diprediksi terus berlangsung hingga jelang akhir tahun 2022 sampai awal tahun 2023. "Dari prediksi pemerintah, kasus Covid-19 akan mencapai puncaknya dalam 40 hari dan kemudian akan kembali turun," kata Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 DI Yogyakarta Biwara Yuswantana usai rakor yang dipimpin Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan itu.

Status PPKM Daerah Istimewa Yogyakarta

Biwara pun menyinggung status PPKM DIY dengan situasi itu. Menurut dia, Daerah Istimewa Yogyakarta sampai saat ini masih menerapkan kebijakan PPKM Level 1. "Jadi, tetap pakai masker di dalam ruangan dan kalau di luar lihat situasinya," kata Biwara. Dalam kebijakan PPKM Level 1, destinasi destinasi wisata pun tetap diizinkan beroperasi normal.

Menurut Biwara, walaupun ada kenaikan kasus, kondisi penularan Covid-19 di DI Yogyakarta situasinya masih tergolong terkendali. Ini terbukti dari persentase keterisian bed rawat inap pasien di rumah sakit rujukan juga tidak ada kenaikan signifikan.

Biwara mengatakan, hasil penelusuran Satgas Covid-19 DI Yogyakarta kenaikan kasus terjadi karena mayoritas penyintas hanya mengalami gejala ringan atau pun tanpa gejala. "Memang ada peningkatan dari sisi kasus tapi mayoritas tanpa gejala, artinya dampaknya tidak berat," katanya menambahkan.

Advertising
Advertising

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DI Yogyakarta Setyarini Hestu Lestari belum dapat memastikan keberadaan subvarian Omicron XBB merupakan penyebab kenaikan jumlah kasus Covid-19 di DIY. “Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan sampel dengan metode whole genome sequencing (WGS) untuk mendeteksi persebaran virus subvarian baru tersebut di wilayah DI Yogyakarta,” kata Setyarini.

Menurut dia, perlu diurutkan agar dapat melihat subvarian virusnya. “Kurang lebih seminggu ke depan paling cepat. Karena untuk WGS kita harus mengumpulkan beberapa sampel," katanya.

Penerapan PCR Test ke Bali

Adapun Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan bahwa pihaknya masih mengkaji pemberlakuan kebijakan PPKM di Indonesia utamanya di Provinsi Bali jelang agenda G-20 pada pertengahan November 2022 nanti. Ia menyampaikan kemungkinan untuk kembali memberlakukan PCR test pada seseorang yang akan masuk ke provinsi Bali, termasuk para delegasi yang akan berpartisipasi dalam G-20.

Hal tersebut diberlakukan setidaknya 10 hari sebelum dan selama pelaksanaan G-20 di Bali. Skema ini dinilai perlu dilakukan untuk tetap menjaga protokol kesehatan pada agenda internasional yang akan dihadiri setidaknya 18 kepala negara itu.

“Kasus Covid-19 sedang meningkat hampir 5 ribu/hari di Indonesia. Jumlah kematian juga turut meningkat meskipun belum signifikan seperti pada pertengahan tahun,” kata dia. Melihat situasi yang ada, ia minta PPKM level tetap diterapkan dan kembali berlaku selama 2 minggu.

Untuk menjaga pemulihan ekonomi, selama 2 minggu ke depan, Luhut meminta semua kabupaten kota tetap pada level 1. "Saya minta Kemendagri menyiapkan Inmendagri terkait dan mengganti Inmendagri PPKM level ke inmendagri transisi ditunda hingga kasus menurun dan setelah pelaksanaan G20,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga: Yogyakarta Masuk PPKM Level 1, Perhelatan Mode Bakal Maraton Sampai Oktober 2022

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

2 hari lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

2 hari lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

3 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

4 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

8 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

10 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

11 hari lalu

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong.

Baca Selengkapnya