Kumpul di Yogyakarta, Pelaku Industri Kuliner dari 22 Provinsi Rumuskan Formula Genjot Wisata

Jumat, 7 Oktober 2022 07:07 WIB

Susunan kudapan berbentuk Candi Prambanan dipamerkan dalam pertemuan pelaku industri kuliner dari berbagai provinsi di Yogyakarta 4-7 Oktober 2022. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Para pegiat industri kuliner dari 22 provinsi yang tergabung dalam Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) berkumpul mengikuti rapat kerja nasional selama empat hari, 4-7 Oktober 2022 di Yogyakarta. Pertemuan kali pertama yang kembali digelar sejak pandemi Covid-19 melanda tanah air itu salah satunya merumuskan strategi menbangkitkan industri kuliner sebagai penyokong sektor pariwisata.

"Salah satu materi yang diulas pada pertemuan ini bagaimana pelaku industri kuliner bisa mengekspolorasi kuliner masa lalu yang dimiliki keraton-keraton di seluruh Indonesia, sesuai wilayah tinggalnya," kata Dewan Kehormatan PPJI RA Ning Murniningsih, Kamis, 6 Oktober 2022.

Ning mengatakan di era pasca pandemi ini, pelaku industri kuliner perlu beradaptasi. Meskipun adaptasi itu tak harus menemukan sesuatu yang baru, namun bisa menggali lagi potensi resep-resep lokal nusantara yang dikemas lebih menarik dengan inovasi baru.

"Misalnya saja, kuliner kegemaran raja-raja nusantara di masa lalu bisa diolah kembali agar menjadi daya tarik bagi wisatawan baik nusantara maupun asing yang berkunjung ke tanah air," kata Ninng.

Satu kerajaan, kata dia, bisa memiliki beragam kuliner andalan. “Kuliner Keraton se-Indonesia ini bisa dieksplore dan dimaksimalkan untuk menarik wisatawan, tentu saja perlu konsultasi dengan orang kompeten dari tiap keraton atau ahli sejarah boga," kata Ning.

Advertising
Advertising

Ketua Umum PPJI Iden Gobel menuturkan kuliner di Yogyakarta, khususnya resep makanan kegemaran raja-raja kasultanan dianggap sebagai satu yang berhasil mengalami regenerasi sehingga kuliner khas keraton Yogyakarta itu sampai sekarang bisa dinikmati wisatawan saat berkunjung. “Di Yogyakarta ini peserta dari berbagai provinsi bisa belajar bagaimana kuliner Keraton disajikan dengan cara luar biasa untuk wisatawan, ini bisa diterapkan di Kutai, di Klungkung Bali atau di wilayah lain yang memiliki sejarah kerajaan," kata dia.

Hidangan khusus dari kegemaran raja-raja Keraton Yogyakarta dari masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII sampai Sultan Hamengku Buwono X saat ini bisa ditemukan di restoran tertentu.

Iden mengungkap respons atas pulihnya pariwisata Indonesia harus bisa ditangkap peluangnya oleh para pelaku industri kuliner. Saat ini, kunjungan wisata mancanegara di Indonesia pada Juli 2021 sebanyak 7,342 orang, sedangkan pada Juli 2022 sebanyak 476.970 orang.

"Perekonomian sudah mulai bangkit. Pelaku kuliner dan UMKM bisa mencari peluang dari wisatawan yang kembalu aktif berbelanja makanan maupun oleh-oleh,” kata Iden.

Dalam pertemuan itu, para pelaku industri kuliner se-Indonesia juga diajak mengikuti lomba merangkai kue, seminar kuliner dan tour kuliner khas di penjuru Yogyakarta.

Baca juga: Klangenan Jajanan Lawas Joglosemar di Kelapa Gading

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

3 jam lalu

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

4 jam lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

1 hari lalu

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

1 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Belanja Terbaik di Macau

1 hari lalu

8 Destinasi Wisata Belanja Terbaik di Macau

Macau juga dikenal dengan pusat belanja mewahnya, yang semakin menegaskan reputasi sebagai surga belanja terbaik di Asia Tenggara

Baca Selengkapnya

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

1 hari lalu

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

2 hari lalu

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

Jelajahi keajaiban Sri Lanka dari Sigiriya, Anuradhapura, Kandy, Ella, Galle, Mirissa, Nuwara Eliya, Yala

Baca Selengkapnya

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

2 hari lalu

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

2 hari lalu

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

Di satu sisi, overtourism bisa meningkatkan ekonomi suatu daerah dan penduduk setempat, namun di sisi lain, dampak buruk berpotensi terjadi.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

2 hari lalu

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

Kebijakan bebas visa untuk menarik jumlah wisatawan ke Sri Lanka

Baca Selengkapnya