Menteri Desa : Jangan Buat Desa Wisata Hanya Demi Cuan, Dasarnya Harus Pelestarian Alam

Minggu, 11 September 2022 12:13 WIB

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar bertemu para kepala desa di destinasi Lava Bantal Sleman Yogyakarta Sabtu (10/9). Dok.istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta desa-desa memperhatikan aspek pelestarian alam terlebih dulu sebelum menata wilayahnya menjadi desa wisata. Abdul Halim khawatir, jika desa terlalu berambisi mengejar keuntungan semata lewat desa wisata, maka alam desa akan rentan dikorbankan dan tak memberi dampak positif bagi warganya.

"Jadi niatnya itu jangan membangun desa wisata dulu, tapi pelestarian alam, sehingga ketika desa itu berubah menjadi desa wisata akan berkelanjutan," kata Abdul Halim di sela peluncuran Badan Usaha Milik Kalurahan Bersama (Bumkalma) di destinasi Lava Bantal Sleman Yogyakarta, Sabtu, 10 September 2022.

Dalam acara yang dihadiri bupati dan juga para kepala desa perwakilan se-DI Yogyakarta itu, Halim membeberkan desa wisata yang didahului upaya pelestarian alam, maka jalan menuju desa wisata akan lebih mudah terbentuk. "Saat pelestarian alam desa itu sudah ditata, orang akan lebih tertarik menyambanginya, sehingga desa itu bisa bertransformasi menjadi desa wisata lebih permanen, proses seperti ini sudah terjadi di berbagai tempat," kata Halim.

Ia mencontohkan, di sebuah desa pinggir pantai di Jawa Barat, yang sebelumnya penuh sampah tak terurus, perlahan-lahan dibersihkan swadaya oleh warganya. Setelah semua sampah bersih, desa itu pun dengan sendirinya mulai disambangi banyak wisatawan yang ingin menikmati pantai bersih di wilayah itu dan mendatangkan ekonomi bagi warganya.

"Jadi ada unsur kepedulian warga menjaga lingkungan, tanpa berniat membuat desa wisata, setelah bersih baru warga memasangi tenda kecil-kecil dan ternyata banyak orang berdatangan baru kemudian dikelola menjadi desa wisata," ujarnya. "Adanya desa wisata adalah dampak, bukan tujuan, karena alamnya bagus, orang datang, filosofi ini harus dibangun desa," Halim menambahkan.

Advertising
Advertising

Salah satu situs di Kampung Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok.Kota Yogyakarta

Halim tak menampik desa wisata belakangan menjadi salah satu ikon untuk percepatan pembangunan ekonomi nasional pada level desa. Harapan dari desa wisata itu, semakin banyak uang berputar di desa itu artinya pemberdayaan desa melalui dana desa lebih optimal.

"Dana desa pun pengelolaannya harus diputar di desa, swakelola, misalnya harus belanja potensi desa, tenaga kerja harus dari desa itu, sehingga dapat dinikmati seluruh warga, bukan hanya dinikmati elitnya," kata dia.

Halim memberi catatan, desa dalam menata wilayahnya dengan dana desa juga memperhatikan aspek kulturalnya. Tak sekadar mempertahankan adat atau seni tradisi, tapi juga dalam infrastruktur yang dibangun. "Infrastruktur desa perlu melihat ciri khas desa itu, dari segi arsitekturalnya, jangan sampai pembangunan infrastruktur keluar dari akar budaya," kata dia.

Halim mencontohkan, ketika membangun balai desa, arsitekturnya pun perlu disesuaikan dengan ciri wilayah itu. "Jangan asal membangun bangunan yang sama sekali tak mengangkat kultur lokal desa itu," kata dia.

Pada acara itu, Halim menyebut DI Yogyakarta cukup cepat mengkonsolidasikan transformasi Unit Pengelola (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MPd) ke Badan Usaha Milik Desa Bersama lembaga keuangan desa (LKD). "Transformasi badan hukum bagi desa itu membuat posisi dana bergulir yang selama ini 'tidak bertuan' jadi memiliki badan hukum yang jelas dan dapat dimanfaatkan optimal oleh desa," kata dia.

Terdapat 53 dari 54 UPK eks PNPM di DI Yogyakarta selesai direview inspektorat dengan nilai aset Rp 366,2 miliar. Sebanyak 27 BUM Desa Bersama sudah melaksanakan musyawarah antar desa (MAD) yang mencakup 273 desa yang menyertakan modal Rp 2,7 miliar di mana 20 BUMDesa Bersama itu sudah mendapatkan nomor badan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM.

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga: Kampung Purbayan Masuk 100 Besar Calon Desa Wisata Terbaik, Yogyakarta Merebranding Daerah Bersejarah Itu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

11 jam lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

14 jam lalu

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

Aktivitas peledakan tambang emas itu sempat membuat wisatawan Pantai Pulau Merah berhamburan karena mengira ada gempa.

Baca Selengkapnya

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

1 hari lalu

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

Menikmati sensasi aroma kopi menyeruak ke dalam cabin serta tenda-tenda kemping yang ada di Riversides Dusun Camp

Baca Selengkapnya

Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

1 hari lalu

Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

Terlihat kepulan asap kecokelatan dari kejauhan yang berasal dari lokasi peledakan tambang emas.

Baca Selengkapnya

Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

1 hari lalu

Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

Pantai Prassa, Kimolos, Yunani, air terjernih di dunia menyimpan pesona tak tertandingi

Baca Selengkapnya

Tertinggal Kapal Pesiar saat Berlabuh Ini yang Harus Dilakukan Wisatawan

1 hari lalu

Tertinggal Kapal Pesiar saat Berlabuh Ini yang Harus Dilakukan Wisatawan

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat terlambat kembali ke kapal pesiar

Baca Selengkapnya

Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

2 hari lalu

Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

Pemerintah Seoul menawarkan Climate Card, tiket transit untuk wisatawan jangka pendek

Baca Selengkapnya

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

3 hari lalu

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Belanja Terbaik di Macau

5 hari lalu

8 Destinasi Wisata Belanja Terbaik di Macau

Macau juga dikenal dengan pusat belanja mewahnya, yang semakin menegaskan reputasi sebagai surga belanja terbaik di Asia Tenggara

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

5 hari lalu

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

Jelajahi keajaiban Sri Lanka dari Sigiriya, Anuradhapura, Kandy, Ella, Galle, Mirissa, Nuwara Eliya, Yala

Baca Selengkapnya