Kisah Ubi Cilembu, Si Manis dari Sumedang

Minggu, 11 September 2022 08:01 WIB

Ubi cilembu. (makananriangan.blogspot.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kebutuhan karbohidrat tak hanya bisa didapatkan dari mengonsumsi nasi. Selain jagung dan sagu, mengonsumsi ubi juga dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat tubuh. Salah satu jenis ubi yang populer di Indonesia adalah ubi Cilembu.

Ubi cilembu atau disebut juga ubi madu merupakan salah satu jenis ubi jalar lokal yang berasal dari Desa Cilembu, Kecamatan Pamuliah, Sumedang, Jawa Barat. Ubi cilembu mulai dikenal sejak 1990-an dan hanya ada di Indonesia.

Sumedang Asal Varietas Ubi Cilembu

Seperti nama lainnya, ubi madu dikenal akan rasa manis alami yang nikmat darinya. Rasa manis dari makanan ini didapat dari kondisi dan karakteristik tanah di Sumedang, serta kandungan unsur hara yang sangat cocok dengan pertumbuhan ubi cilembu.

Dikutip dari sisemar.sumedangkab.go.id, tiap varietasnya memiliki rasa khas dan unik yang berbeda. Ubi cilembu memiliki ciri-ciri berkulit gading, berurat, dan panjang. Getahnya akan meleleh seperti madu ketika dipanggang.

Rasa ubi ini sangat manis dan pulen, berbeda dengan ubi kebanyakan. Rasa manisnya akan lebih keluar bila ubi dibakar dalam oven, apalagi apabila ubi mentah telah disimpan lebih dari seminggu. Rasa manis ini menjadi sumber energi bagi yang mengonsumsinya, terutama cocok untuk diet.

Advertising
Advertising

Disarikan dari berbagai sumber, berdasarkan penelitian oleh Agustina Monalisa Tangapo dari Institut Teknologi Bandung, rasa manis yang dihasilkan ubi cilembu dipengaruhi oleh keanekaragaman dan populasi mikrobiologi, khususnya bakteri rizosfer dan endofit pada ubi cilembu. Hal ini lah yang menjadi salah satu faktor penyebab adanya perbedaan rasa manis, antara ubi cilembu yang ditanam di Desa Cilembu dan di luar Desa Cilembu.

Menurut Dosen ITB Dr Yayat Hidayat, ubi Cilembu tak cocok digoreng dan direbus. Hal itu dikarenakan ubi Cilembu jika digoreng akan mudah gosong lantaran kandungan kadar gula yang tinggi di dalamnya. Sedangkan jika direbus kadar gula menurun sehingga mengurangi cita rasa khas dari ubi cilembu.

Umumnya ubi Cilembu dikonsumsi dan diperdagangkan dengan dibakar atau di-oven. Ubi Cilembu yang siap diproses adalah yang telah disimpan 5-7 hari usai dipanen. Cirinya yang siap disantap setelah dibakar ialah ubi akan terasa lebih lemas jika dibengkok-bengkokkan, beratnya menyusut dan kulit sedikit keriput.

Ubi Cilembu bakar umumnya diolah dengan dihoben selama sekitar 30-90 menit tergantung ukuran ubinya dan dapat diangkat setelah ubi lunak dan mengeluarkan sejenis cairan lengket gula madu yang manis rasanya. Cairan madu tersebut hanya ada pada ubi Cilembu yang menjadi keistimewaan ubi ini dibandingkan ubi lainnya.

ANNISA FIRDAUSI

Baca: Doktor ITB ini Ungkap Misteri Kenapa Ubi Cilembu Sangat Manis

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

31 menit lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

16 jam lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

16 jam lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

1 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

1 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

1 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

2 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

3 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

3 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya