5 Kebiasaan Unik yang Dijalankan Suku Anak Dalam di Jambi

Rabu, 7 September 2022 13:25 WIB

Warga Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba Jambi beristirahat di bawah tenda di perkebunan kelapa sawit Pelepat, Bungo, Jambi, Selasa, 19 Mei 2020. Puluhan Orang Rimba dari 118 jiwa yang biasa menetap di perumahan SAD dampingan SSS Pundi Sumatera di daerah itu, memilih tinggal sementara di kawasan perkebunan karena khawatir terhadap wabah virus Corona. ANTARA/Wahdi Septiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Suku Anak Dalam merupakan suku yang terletak di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Mereka tinggal di bentangan daerah Lubuk Linggau yang notabene termasuk dalam area hutan Jambi.

Layaknya suku pada umumnya, suku ini memiliki kebiasaan atau kultur yang masih dipertahankan hingga saat ini. Setiap kebiasaannya memiliki pengertian dan tujuannya tersendiri yang menurut mereka dianggap sakral. Bahkan dalam praktiknya sering dianggap sebagai penghormatan kepada leluhur mereka.

Kebiasaan Suku Anak Dalam

Selain itu, mereka mempercayai adanya dewa yang diketahui akan membantu mereka untuk menyelesaikan setiap masalah dialami. Biasanya caranya dilakukan dengan berdoa. Adapun beberapa kebiasaan lain, berikut telah dirangkum lima kebiasaan yang menarik untuk diketahui. Antara lain sebagai berikut:

  1. Budaya Pemberian Nama Tamenggung dan Jenang

Kultur pertama yang dipertahankan dari suku ini adalah sistem pengangkatan kepala sukunya. Seperti disebutkan dalam jurnal berjudul Cultural Alaccutartion Communcation Patterns In The Suku Anak Dalam Who Came Out of Their Community (2021), mereka menganut asas demokrasi yang sangat disiplin dan tersistematis.

Misalnya menguji terlebih dahulu dahulu agar dapat masuk sebagai calon yang cocok untuk mengatur Suku Anak Dalam. Pengujian tersebut di antaranya meliputi kekuatan batin atau ilmu kanuragan. Hal yang lebih menarik ialah beradu panco antar calon kepala adat tersebut. Sebab mereka mempercayai bahwa pemimpin perlu lebih kuat dibandingkan rakyatnya sendiri. Nantinya pemimpin tersebut dinamakan Tamenggung.

  1. Budaya Melangun
Advertising
Advertising

Melansir rimbakita.com. budaya ini ditujukan bagi kebiasaan Suku Anak Dalam yang sering berpindah-pindah tempat dalam berkehidupan atau nomaden. Dahulu budaya melangun akan dilakukan rutin selama tiga tahun sekali, setelahya akan kembali ke tempat asalnya.

Momen yang tepat untuk melaksanakan budaya ini ialah ketika ada salah satu keluarga ada yang meninggal. Namun saat ini budaya melangun diketahui hanya dilakukan tiga bulan saja demi menghilangkan rasa kesedihan terhadap mendiang yang sudah meninggal.

  1. Seloko dan Mantera

Suku Anak Dalam juga dipengaruhi oleh berbagai aturan yang dilakukan dari zaman dahulu. Lalu masyarakat suku menerapkannya dalam bentuk seloko-seloko yang secara tegas dijadikan pedoman hukum oleh para seorang Tumenggung. Perlu diketahui, seloko merupakan tata cara berbahasa dan berperilaku dalam suku ini.

  1. Budaya Besale

Dilansir dari indonesia.go.id. besale merupakan ritual dalam menyembuhkan seseorang. Menurut kepercayaan suku ini, penyakit akan datang karena ulah manusia itu sendiri. Alhasil para dewa akan marah melihatnya. Selain itu, besale juga dapat dilakukan sebagai pemanggilan dewa dengan tujuan untuk mengesahkan pernikahan dan pertolongan lainnya.

Cara pemanggilan dewa langsung dipimpin oleh Temanggung atau seorang dukun setempat. Nantinya balai berukuran besar yang dapat memuat banyak orang akan dijadikan tempat praktik ritual tersebut. Menariknya, balai ini dibuat sehari sebelum dilaksanakan ritual besale.

  1. Rumah Godong

Kebiasaan lainnya yang dilakukan suku ini adalah berkumpul di rumah bernama rumah godong. Berdasarkan jurnal berjudul Budaya Lokal dan Pendidikan Islam: Studi Kasus Suku Anak Dalam (2018), rumah godong digunakan sebagai tempat untuk melakukan musyawarah mufakat demi menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi pada suku mereka.

FATHUR RACHMAN

Baca: Cerita Suku Anak Dalam di Jambi yang Ikut Merawat Hutan Harapan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

2 hari lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

4 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

8 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

8 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

8 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

10 hari lalu

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

Semburan api yang muncul ini akibat aktivitas pengeboran sumur minyak ilegal di kawasan Tahura di Desa Senami, Kabupaten Batanghari.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

10 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

11 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

12 hari lalu

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger menuai kritik setelah menghancurkan rumah dengan arsitektur bersejarah di Los Angeles.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

15 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya