Tips Mencegah Bagasi Hilang atau Tertukar saat Naik Pesawat

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 3 September 2022 17:00 WIB

Ilustrasi bepergian dengan koper. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pernah kehilangan bagasi saat naik pesawat? Tidak ada yang lebih buruk daripada bagasi yang hilang atau tertukar saat liburan karena segala kebutuhan ada di sana.

Pengelola bagasi pesawat yang tidak mau disebut namanya mengungkap berbagai alasan mengapa bagasi penumpang bisa hilang dan tips yang harus dilakukan untuk mencegahnya.

Pertama, dia menyarankan membuat formulir nama dan alamat tujuan liburan yang terpasang di koper atau tas. Sebab tag bagasi dari penerbangan bisa saja lepas sehingga petugas bagasi tidak tahu akan dibawa ke mana bagasinya. Jika ada tag nama, petugas bisa memeriksa daftar penumpang dan mencetak tag baru. "Kami tidak ingin memeriksa barang-barang untuk mencari nama, jadi pastikan itu ada di sana," kata dia, dilansir dari Express.co.uk.

Penumpang memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan kembali bagasi mereka jika mereka mengisi label alamat di tas mereka.

Selain itu, penumpang juga sering kali tidak mencopot tag bagasi dari penerbangan sebelumnya, sehingga membuat petugas bisa salah melihat.

"Kami justru bisa salah mengartikan dan mengirimkannya ke tempat yang salah. Ini hampir selalu terjadi karena tag membingungkan. Kami hanya punya waktu satu jam untuk menyortir 800 tas ke tiga tempat. Satu orang mengeluh bahwa kami menghapus tag lama dari tas mereka. Kami sangat marah.”

Itu sebabnya penumpang harus membuang tag lama di bagasi mereka atau tas mereka bisa berakhir di tempat yang salah.

Advertising
Advertising

Penumpang juga dapat menggunakan AirTag untuk melacak bagasi mereka setelah mereka menurunkannya di bandara. Sistem pelacakan dapat dihubungkan ke aplikasi telepon dan membantu penumpang melacak tas mereka.

Jika sebuah maskapai kehilangan tas dan tidak tahu lokasi yang tepat untuk tas itu, AirTag akan memungkinkan penumpang melihat di mana tas itu berada. Meskipun mereka mungkin masih berjuang untuk mendapatkannya kembali dengan cepat, tapi keberadaan tas itu sudah diketahui.

Saat mengemas, petugas juga mengatakan penumpang sebaiknya mengemas tas penuh jika mereka bisa. “Kemasi satu tas penuh jika bisa. Jelas orang suka meninggalkan ruang untuk berbelanja tetapi untuk menjaga stabilitas dan bentuk tas, isi dengan sesuatu. Koran, bubblewrap atau apalah, supaya tidak banyak ruang kosong untuk pakaian bergerak. Ini juga akan mengurangi kekusutan pada kemeja dan gaun!”

Tas akan sering ditumpuk di palka pesawat, jadi mengisi tas dengan barang-barang tambahan akan membantunya mempertahankan bentuknya.

Petugas juga mengingatkan agar tidak mengisi tas bagasi terlalu penuh karena bisa menyebabkan kesalahan penanganan. Jika petugas kesulitan mengangkatnya, kemungkinan tas akan dilempar begitu saja sehingga mudah rusak.

Baca juga: Mengapa Meja Harus Dilipat dan Kursi Ditegakkan saat Pesawat Take-off atau Landing?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya

4 jam lalu

Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya

Wisatawan banyak yang lebih suka packing dengan koper hard case karena dikira lebih kuat, nyatanya tidak.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

2 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

2 hari lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

3 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

3 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

4 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

4 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya