Berminat Jadi Prajurit Keraton Yogyakarta, Perhatikan Syarat-syaratnya

Senin, 22 Agustus 2022 12:37 WIB

Prajurit Keraton Yogyakarta. Dok. Keraton Yogyakarta

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keraton Yogyakarta membuka pendaftaran calon prajurit baru mulai 21 Agustus 2022 hingga ditutup pada 21 September 2022. Penghageng Kawedanan Keprajuritan Keraton Yogyakarta Kanjeng Pangeran Hario (KPH) Notonegoro mengatakan ada sejumlah syarat yang perlu dipenuhi agar pelamar dapat diterima untuk posisi itu.

"Syarat utama calon prajurit bersedia mengabdikan diri pada Keraton Yogyakarta, memiliki semangat nguri-uri atau melestarikan kebudayaan khususnya seni keprajuritan," kata Notonegoro Senin, 22 Agustus 2022.

Selain syarat itu, menantu Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X itu mengatakan, dalam posisi ini juga diutamakan untuk orang-orang yang sebelumnya telah tergabung dalam kelompok Bregada Rakyat atau seni keprajuritan di wilayah. "Ini bisa dibuktikan dengan adanya surat rekomendasi dari pengurus bregada setempat," kata dia.

Pendaftaran calon prajurit baru ini bertujuan memenuhi kebutuhan Abdi Dalem Prajurit Keraton Yogyakarta yang bertugas di berbagai upacara keraton. "Sesuai dengan perkembangan zaman, sistem perekrutan ini kami lakukan secara terbuka, transparan, dan akuntabel melalui proses seleksi administratif dan seleksi keterampilan,” ungkap Notonegoro.

Ia menuturkan, Keraton Yogyakarta akan mengutamakan para pendaftar yang sudah memiliki pengalaman sebagai anggota bregada rakyat di daerahnya masing-masing. Hal ini dengan mempertimbangkan kesenian keprajuritan dalam bentuk bregada sudah berkembang di berbagai wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Hal ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan antara keraton sebagai sumber awal kesenian ini dan bregada-bregada rakyat yang sekarang berkembang di masyakarat," tuturnya. Notonegoro berharap, terjalinnya hubungan ini, kesenian keprajuritan ini dapat semakin berkembang meski juga tetap harus terjaga pakem atau tata aturan bakunya.

Adapun selain syarat utama, juga ada syarat administrasi. Para pendaftar seleksi diminta untuk membuat surat pengajuan diri menjadi prajurit, ditujukan kepada Penghageng Kawedanan Keprajuritan Keraton Yogyakarta.

Prajurit Keraton Yogyakarta. Dok. Keraton Yogyakarta

Advertising
Advertising

Bersama surat tersebut dilampirkan juga berkas pendukung seperti surat rekomendasi dari pengurus bregada rakyat, SKCK terbaru (asli dan fotokopi), fotokopi ijazah pendidikan terakhir (minimal SMP/sederajat), fotokopi KTP, fotokopi Kartu Keluarga/C-1, surat keterangan sehat terbaru dari dokter ataupun puskesmas. Para pendaftar juga wajib melampirkan nomor telepon yang dapat dihubungi dan pas foto terbaru dengan latar belakang berwarna merah ukuran 4x6 sebanyak 4 lembar, 3x4 sebanyak 4 lembar, dan 2x3 sebanyak 4 lembar.

Selain syarat administrasi, terdapat beberapa hal yang juga diperhatikan untuk calon pendaftar yaitu mengenai batas usia calon prajurit hanya dari rentang usia 22 - 40 tahun. Tinggi badan minimal 165 cm dengan berat badan proporsional dan sehat secara jasmani maupun rohani, bukan penyandang disabilitas fisik maupun mental.

Seluruh berkas pendaftaran dapat dikirimkan melalui email keprajuritankratonjogja@gmail.com. Berkas juga dapat diserahkan langsung ke Tepas Keprajuritan yang berlokasi di Pracimosono, Keraton Yogyakarta, setiap hari hari (kecuali hari Senin) pukul 10.00-12.00 WIB.

Proses rekrutmen kali ini akan melalui beberapa tahapan seleksi diantaranya seleksi administrasi, seleksi fisik, dan tahap seleksi akhir. “Harapannya dari rekrutmen ini kami bisa menemukan orang-orang yang sesuai dengan kebutuhan Keraton, yang tulus ikhlas mengabdikan diri untuk nguri-uri kabudayan khususnya seni keprajuritan," kata Notonegoro.

Adapun tugas utama dari prajurit Keraton selama ini seperti menjadi bagian dari upacara-upacara adat di keraton seperti Garebeg. Kemudian melestarikan dan mengembangkan olah keprajuritan tradisi seperti ungel-ungelan dan baris berbaris yang selama ini sudah berlangsung.

"Nah ke depannya dengan adanya prajurit baru ini, kami bisa juga memperluas ragam olah keprajuritan tradisi yang akan dilestarikan dan dikembangkan seperti jemparingan, paseran, bandril, dan sebagainya.” kata Notonegoro. Hanya saja, apakah pendaftaran prajurit Keraton Yogyakarta ini akan sama seperti pendaftaran profesi lain dalam dunia kerja umumnya yang setiap bulan akan ada apresiasi semacam gaji atau sejenisnya, masalah itu belum diketahui dan disebutkan.

PRIBADI WICAKSONO

Baca: 5 Kuliner Otentik Yogyakarta, dari Keraton Sultan sampai Warung Jalanan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.


Berita terkait

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

12 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

13 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

16 hari lalu

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

Tak hanya prajurit TNI AL, Bintang Jalasena juga diberikan kepada WNI bukan prajurit, bahkan WNA yang telah berjasa.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

20 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

21 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

23 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Mendapatkan SKCK bagi Orang Asing di Indonesia

27 hari lalu

Syarat dan Cara Mendapatkan SKCK bagi Orang Asing di Indonesia

Berikut ini cara mendapatkan SKCK bagi orang asing di Indonesia. Ketahui beberapa syarat dan prosedurnya. SKCK juga berlaku hingga 6 bulan.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

32 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Gunakan Fitur SINAR Reminder SIM Lewat Aplikasi Buatan Polri, Ingatkan Masa Berlaku Sebelum Habis

36 hari lalu

Gunakan Fitur SINAR Reminder SIM Lewat Aplikasi Buatan Polri, Ingatkan Masa Berlaku Sebelum Habis

Masyarakat tidak perlu khawatir jika SIM akan habis masa berlakunya, kini Polri membuat aplikasi yang dapat jadi reminder SIM, STNK, SKCK.

Baca Selengkapnya