Lima Tempat yang Hilang di Indonesia, Dua di Antaranya Masih Dianggap Mitos

Reporter

Kamis, 28 Juli 2022 23:31 WIB

Warga berdoa di kawasan Lumpur Lapindo di titik 21 Desa Siring, Kec. Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 16 Juli 2015. Warga berziarah untuk mendoakan keluarga dan kerabat yang makamnya telah tenggelam oleh Lumpur. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Di seluruh penjuru dunia, kota-kota yang hilang selalu menarik perhatian khalayak ramai. Kota-kota tersebut hilang karena bencana alam seperti gunung meletus, tanah longsor, atau banjir, tetapi ada juga yang masuk kategori gaib. Hal serupa terjadi di Indonesia. Ada setidaknya lima tempat yang hilang di Indonesia. Tempat-tempat tersebut akhirnya menjadi sebuah legenda di antara fakta dan mitos, juga dibumbui dengan cerita yang menyebar dari mulut ke mulut.

Lima Tempat yang Hilang di Indonesia

1. Kota Saranjana

Tersebutlah sebuah daerah di tenggara Kalimantan Selatan, ada sebuah kota yang konon menjadi gaib. Menurut cerita, kota ini adalah kota modern yang berada di alam gaib. Para penduduk kadangkala ada yang berhasil memasuki kota tersebut bercerita bahwa kota tersebut jauh lebih modern dari kota di Indonesia pada umumnya. Konon yang sudah masuk Saranjana tidak akan pernah bisa pulang lagi.

Kisah paling unik yang beredar di internet adalah sebuah kisah kedatangan alat berat dari Jakarta. Pemda setempat dibuat bingung dengan pesanan yang banyak dan meskipun sudah lunas, alamat yang dituju ternyata mengarah ke Saranjana! Menariknya, berdasarkan sebuah peta buatan Salomon Muller pada 1845, ada sebuah wilayah yang bernama Tandjong Sarandjana, namun pada peta-peta terkini wilayah tersebut sudah tidak ada.

Saranjana yang berada di Kotabaru konon tersembunyi secara gaib.

2. Kerajaan Tambora, Sanggar, dan Pekat

Layaknya cerita ledakan Gunung Vesuvius yang mengubur Kota Pompeii, ada tiga buah kerajaan di Indonesia yang mengalami nasib serupa. Tiga kerajaan tersebut adalah Kerajaan Tambora, Kerajaan Sanggar, dan Kerajaan Pekat yang berada tidak jauh dari lokasi gunung.

Advertising
Advertising

Kisah meletusnya Tambora diabadikan dalam bentuk naskah Bima yang berjudul Bo Sangaji Kai. “Maka heran sekalian hambanya, melihat karunia Rabbal’alamin yang melakukan al-Fa’alu-l-Lima Yurid, maka teranglah hari maka melihat rumah dan tanaman maka rusak semuanya demikianlah adanya, yaitu pecah Gunung Tambora menjadi habis mati orang Tambora dan Pekat pada masa Raja Tambora bernama Abdul Gafur dan Raja Pekat bernama Muhammad.”

Temuan-temuan peninggalan kerajaan tersebut terus ditemukan oleh masyarakat sekitar maupun dari para arkeolog. Mulai dari kerangka, pecahan keramik, senjata, hingga kerangka rumah. Meskipun sudah tercerahkan, mengenai lokasi pasti pusat kerajaan yang hilang tersebut masih dilakukan pencarian lebih lanjut hingga sekarang.

3. Dukuh Legetang

Salah satu kejadian yang masih segar di benak banyak orang, terutama warga Dieng. Dukuh Legetang menghilang dalam satu malam karena terkena timpaan longsor dari Gunung Pengamun-amun. Kejadian ini terjadi pada malam hari tanggal 16 April 1955, pada malam itu hujan deras mengguyur kawasan Dieng dan sekitarnya, hanya bunyi petir dan angin kencang yang bersahut-sahutan. Pada dini hari, beberapa warga mendengar bunyi dentuman keras seakan langit runtuh ke bumi, namun mereka takut untuk memeriksa karena kondisi yang gelap gulita.

Pagi harinya, warga berduyun-duyun menyaksikan dukuh tersebut tertimbun dan berubah menjadi sebuah bukit kecil. Korban yang berjatuhan tercatat sebanyak 351 orang, terinci dengan 332 berasal dari Dukuh Legetang dan 19 dari dukuh lain. Banyak desas desus beredar mengenai hilangnya dukuh dalam semalam, salah satunya adalah dukuh tersebut sudah berulang kali melakukan maksiat. Namun, secara saintifik, jauh sebelum kejadian ditemukan retakan yang berasal dari gunung yang dalam dan panjang serta mengarah ke Dukuh Legetang

4. 21 Desa di Sidoarjo

Lumpur Lapindo, Porong. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Masih segar dalam benak kita kejadian semburan lumpur panas yang ada di Sidoarjo. Kejadian yang termasuk dalam salah satu bencana nasional paling buruk yang terjadi sehabis masa reformasi. Sebanyak 21 desa hilang dan tenggelam secara perlahan-lahan. Tahun ini, tepat 16 tahun kejadian tersebut terjadi, masalah ganti rugi pun belum terselesaikan dengan baik. Banyak warga yang harus menanggung akibat yang ditimbulkan oleh bencana ini secara fisik, ekonomi, hingga kejiwaan.

Awal mula bencana ini terjadi di persawahan di Kelurahan Siring, Kecamatan Porong yang dalam waktu tiga minggu menenggelamkan 90 hektar tanah dan memaksa 2000 warga untuk mengungsi. Sampai sekarang, kawasan yang tertutup lumpur sudah mencapai 800 hektare dan meliputi 21 desa.

5. Atlantis

Atlantis sendiri pertama kali dicetuskan oleh Plato dalam bukunya Timaeus dan Kritias. Disebutkan bahwa Atlantis merupakan negeri yang terletak di sebuah pulau yang besar yang dikelilingi samudera. Jetika Atlantis ingin menyerang Athena mereka mengalami gempa bumi dahsyat yang menenggelamkan negeri tersebut ke dasar laut.

Ilustrasi Atlantis, konon masih banyak yang mempercayai keberadaanya di Indonesia via Flickr/Carrie W

Banyak yang memperkirakan Atlantis hanyalah sebuah negeri yang dikarang Plato untuk mendeskripsikan sebuah antitesis dari Athena yang pada saat itu berada di puncak peradaban. Isu Atlantis telah diadaptasi ke dalam berbagai banyak media, diproduksi sebagai mitos terkenal akan negeri maju yang hilang. Rupanya, perdebatan mengenai lokasi Atlantis berada masih berlangsung hingga sekarang.

Banyak buku-buku yang ditulis untuk meyakinkan pembaca bahwa Atlantis benar adanya dan berada di Indonesia. Sebut saja Peradaban Atlantis Nusantara, Plato Tidak Bohong Atlantis Ada di Indonesia, Atlantis Kota yang Hilang Ada di Laut Jawa, dan masih banyak lagi judul lainnya. Pertanyaannya, benarkah demikian?

Jawabannya bisa iya, bisa tidak. Tergantung pada Atlantis yang hanya sebuah dongeng ataukah fakta, masih sulit untuk memastikan bahwa Atlantis benar-benar ada pada masa lalu, apalagi untuk memastikan Atlantis berada di Indonesia. Pencarian Atlantis adalah pencarian harapan akan adanya negeri utopia seperti dambaan semua manusia, bukan begitu?

Artikel ini sudah tayang di TelusuRI

Baca juga: Peringatan 207 Tahun Meletusnya Gunung Tambora, Ada Festival Pesona Tambora

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

38 hari lalu

Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

Dosen UI, melalui BRIN, mengangkat kajian mengenai mitos siluman setengah ular. Erat kaitannya dengan sejarah pergerakan masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

45 hari lalu

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.

Baca Selengkapnya

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

56 hari lalu

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Atlantis, Kota Misterius yang Hilang

22 Februari 2024

6 Fakta Atlantis, Kota Misterius yang Hilang

Atlantis diyakini sebagai kota raksasa dengan kekuatan magis dan sejahtera. Berikut ini beberapa fakta Atlantis yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Hari Epilepsi Internasional, Simak Mitos Terkait Kondisi dan Faktanya

12 Februari 2024

Hari Epilepsi Internasional, Simak Mitos Terkait Kondisi dan Faktanya

Di Hari Epilepsi Internasional, penting untuk memahami kesalahpahaman soal epilepsi sehingga pengobatan tertunda.

Baca Selengkapnya

Meski Jenis Kanker Raja Charles III Tak Diungkap, Anda Perlu Tahu Mitos soal Kanker Prostat

6 Februari 2024

Meski Jenis Kanker Raja Charles III Tak Diungkap, Anda Perlu Tahu Mitos soal Kanker Prostat

Raja Charles III didiagnosis kanker dan tengah menjalani pengobatan. Jenis kankernya tak disebut namun tak ada salahnya memahami mitos kanker prostat.

Baca Selengkapnya

4 Mitos soal Kanker Prostat yang Bikin Penderita Terlambat Terdiagnosis

24 Januari 2024

4 Mitos soal Kanker Prostat yang Bikin Penderita Terlambat Terdiagnosis

Ada empat mitos yang membuat penderita kanker prostat terlambat terdiagnosis dan mendapat perawatan. Penting untuk mengecek faktanya.

Baca Selengkapnya

Donor Darah Juga Ada Mitosnya, Bagaimana Faktanya?

13 Januari 2024

Donor Darah Juga Ada Mitosnya, Bagaimana Faktanya?

Ada beberapa mitos terkait donor darah yang membuat orang enggan melakukannya. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Oleh-Oleh Khas Dieng Wonosobo yang Banyak Diburu Wisatawan

9 November 2023

12 Oleh-Oleh Khas Dieng Wonosobo yang Banyak Diburu Wisatawan

Dari makanan hingga kerajinan tangan, nilah 12 oleh oleh khas Dieng Wonosobo yang banyak diburu oleh wisatawan.

Baca Selengkapnya

15 Wisata Paling Hits di Dieng Beserta Harga Tiket Masuk

9 November 2023

15 Wisata Paling Hits di Dieng Beserta Harga Tiket Masuk

Dari Telaga Menjer hingga Wisata Alam Patean Tambi, inilah 15 tempat wisata hits di Dieng yang bisa dikunjungi beserta harga tiket masuknya.

Baca Selengkapnya