TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Natuna yang berada di Provinsi Kepulauan Riau saat ini menjadi rebutan dua negara, yakni Indonesia dan Cina. Terletak paling utara di Selat Karimata, pulau ini kerap dikunjungi oleh wisatawan domestik hingga mancanegara.

Di luar itu, Pulau Natuna yang berada di ujung selatan Laut Cina Selatan, menyimpan minyak yang sungguh kaya. Tak mengherankan Pemerintah Cina terus mengklaim Natuna masuk wilayahnya dan meminta Indonesia menghentikan pengeboran minyak di pulau itu.

Di luar kaya akan minyak, potensi wisata Pulau Natuna sangat mengesankan. Potensi alamnya yang indah luar biasa menjadikan pulau ini patut untuk dikunjungi minimal sekali dalam seumur hidup.

Inilah Destinasi Wisata di Kepulauan Natuna.

Alif Stone Park Natuna:

Lokasinya masih asing di mata wisatawan Nusantara, namun turis mancanegara, seperti seperti Singapura dan Thailand berbondong-bondong datang ke kawasan ini. Alif Stone Park Natuna dikenal memiliki pemandangan indah di tepi laut. Terdapat batu-batu besar sepanjang pantai dengan air yang jernih. Kawasan ini tidak jauh dari Ranai, Natuna.

Pulau Senua

Letaknya tidak jauh dari Desa Sepempang, Kabupaten Bunguran Timur. Pulau ini terletak di perairan Laut Cina Selatan yang saat ini menjadi polemik karena berbatasan dengan negara bagian timur Malaysia. Sebagian Pulau Senua ditetapkan sebagai kawasan konservatif, ada pula area wisata bawah laut yang indah, dan tempat burung gua bersarang.

Pantai Piwang

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti pernah menyebut Pantai Piawang sebagai salah satu terindah versinya. Pantai ini memiliki pesona di tengah Kota Ranai, Natuna.

Mangrove Natuna

Fungsi pelestarian lingkungan ada di Mangrove Natuna. Hutan ini terletak di muara Sungai Semitan dan dibangun secara swadaya oleh masyarkat.

Masjid Agung Natuna

Bagi anda traveler muslim, tak perlu khawatir mencari masjid di Pulau Natuna. Sebab pulau ini memiliki salah satu wisata religi yang popular, yakni Masjid Agung Natuna. Masjid yang dibangun pada 2007 itu berada di Ranai Kota, Bunguran Tim, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Masjid ini terletak di Ranai, dikelililingi perbukitan dengan latar belakang Gunung Ranai.

Museum Sri Serindit

Meskipun dari luar tampak seperti rumah biasa, namun Museum Sri Serindit ini menjadi penyimpanan barang-barang berharga yang ditemukan di laut Natuna. Museum ini berada di Ranai Darat, sekitar setengah jam dari Kota Ranai, Ibu Kota Natuna.

Jangan lupa, usai berwisata di tempat-tempat indah di Natuna, rasanya akan rugi jika Anda tidak membawa oleh-oleh khas kepulauan tersebut. Mulai dari jajanan khas, makanan berat, maupun buah tangan tersedia di pulau Natuna.

Coba datangi Toko Kembang Jadi di Jalan Datu Kaya, Ranai, Natuna. Toko oleh-oleh memang jarang dijumpai di Natuna, namun Toko Kembang merupakan salah satu yang terbesar. Anda bisa membeli madu khas Natuna . Madu yang diambil dari hutan Natuna ini dibanderol Rp 50 ribu per botol.

Tak hanya itu, jika anda berminat membawa pulang ragam kerupuk dari olahan laut, pastikan membeli kerupuk atom ikan. Ada juga kerupuk cumi hitam, kembang jadi bilis kering, pedek ikan teri yang difermentasi, udang kecil untuk nasi goreng. Namun, biasanya yang menjadi favorit wisatawan adalah kerupuk atom dan kerupuk cumi.

Selanjutnya jajanan atau kue khas Natuna juga tersedia. Contohnya kue bangkit yang terbuat dari gula merah, santan kelapa, dan tepung. Bentuknya bulat dan padat layaknya roti pada umumnya. Bila tidak tertarik, coba juga pilihan lainnya seperti shogun ubi, bubur pedas zainab, terasi asli natuna, dan jajanan lain sebagainya.

DANAR TRIVASYA FIKRI

Baca juga: Mengunjungi Tapak Natuna, Pesona Bumi Ratusan Juta Tahun Lalu