Atraksi Balap Sampan, Tradisi Nelayan Pesisir di Lombok untuk Mencintai Sumber Pendapatan Mereka

Kamis, 7 Juli 2022 10:41 WIB

Gubernur NTB Zulkieflimansyah melepas peserta Festival Balap Sampan Tradisional se-Pulau Lombok di Desa Pare Mas, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Ahad, 3 Juli 2022. ANTARA/HO-Pemprov NTB

TEMPO.CO, Mataram - Ribuan warga menjamur di Pantai Keranji, Desa Pare Mas, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada Ahad, 3 Juli 2022. Ada balap sampan yang diikuti 60 buah perahu tradisional itu Lombok itu dan dibuka oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah. Kegiatan yang berlangsung selama sepekan hingga Ahad, 10 Juli 2022 ini memperebutkan hadiah uang untuk juara pertama Rp 7 juta, kedua Rp 5 juta, dan Rp 3 juta untuk peringkat ketiga.

“Saya akan pastikan event ini tetap berlanjut di tahun depan. Tidak hanya Kades Cup namun Gubernur Cup,” ujar Zulkieflimansyah ketika membuka balapan ini.

Layaknya balapan MotoGP, penyelenggara menamai arena balapnya Sirkuit Balapan Sampan GP. Nama – nama sampan layaknya pembalap MotoGP menggunakan nama Repsol, Ducati, atau KTM. Di samping awak sampan sebelum start didamping gadis desa berpakaian adat yang memayunginya..

Desa Pare Mas ini berjarak tempuh sekitar 55 kilometer dari Kota Mataram atau dua jam berkendara. Jika dari Kota Selong, ibu kota Kabupaten Lombok Timur sekitar 20 kilometer atau satu jam perjalanan.

Sekretaris Desa Pare Mas Syamsudin yang juga ketua panitia Balap Sampan ini mengatakan arena di depan pantai Keranji ini melingkar sejauh 2,5 kilometer. Dari garis start hingga bendera pertama berjarak 800an meter. Kemudian menuju bendera kedua sejauh 500 meter, dan ke bendera ketiga sejauh 400 meter, dilanjutkan ke bendera keempat ke garis finish sekitar 600 meter. ‘’Pesertanya melalui babak penyisihan. Setiap race dilakukan oleh dua sampan peserta,’’ kata Syamsudin.

Advertising
Advertising

Penanggung jawab balapan, Arpan Hadi dari Pemongkong, desa di sebelah Pare Mas menuturkan, untuk mengikuti acara ini, sampan yang digunakan nelayan lebih kecil.dari biasanya. Sampan ini menggunakan dua mesin Honda 6,5 PK. ‘’Ini khusus untuk masyarakat pesisir, biasanya diikuti peserta dari Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Mereka punya tim mekanik. Ini khusus sampan balap bukan untuk mencari ikan,’’ ujar Arpan Hadi.

Kepala Desa Pare Mas Sahman mengatakan atraksi balap sampan tradisional ini dapat meningkatkan kunjungan wisata di desanya. ‘’Ini kali pertama diselenggarakan. Jika berhasil akan dilakukan rutin,’’ ucapnya. Tujuannya, untuk meningkatkan wisata dan pendapatan masyarakat. "Juga bentuk cinta warga terhadap sampan yang selama ini menjadi mata pencaharian mereka," kata Sahman.

Sebelum digelar balap sampan ini, Desa Pare Mas dikenal sebagai Kampung Lobster. Di sana terdapat sekitar 20 ribu lubang (Keramba Jaring Apung) yang mampu menghasilkan 1,5 ton lobster setiap hari pada Agustus dan Desember.

Menurut Sahman, selain melihat atraksi balap sampan, wisatawan bisa jalan-jalan di sekitar lokasi balap sampan. Ada hutan mangrove belasan hektare yang mencakup lima dusun di wilayah darat, sekitar ratusan meter dari bibir pantai. Di dalam hutan ada kepiting bako, kerang, dan tentunya tempat ikan berdiam sewaktu air pasang. Salah satu dusun tepatnya Permas Montong Agung dibangun tempat wisata tracking mangrove. Di tengah mangrove ada jalan setapak selebar 1,5 meter panjangnya 150 meter yang dibiayai Kementerian Desa pada 2021.

Di sekitar lokasi balap juga terdapat pulau kecil Gili Butak Mame dan Gili Butak Nine seluas sekitar 2 – 3 hektare. Di sebelahnya ada Gili Kerate yang setiap akhir pekan ramai dikunjungi dan diinapi pengunjung.

Sahman berharap pemerintah dapat membantu pembangunan dermaga tambataan perahu lokal di Gili Belik, Gili Re, dan Maringkik..’’Jika memungkinkan bisa dipakai kapal cepat sebagai jalur penghubung Lombok – Sumbawa Barat,’’ katanya.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi menjelaskan bahwa event balapan sampan memang menjadi salah satu tradisi masyarakat pesisir di Lombok dan Sumbawa. Tradisi ini sama halnya dengan balapan kerbau, balapan sapi, atau lpacuan kuda

‘’Balap sampan ini tradisi yg telah berkembang lama dimasyarakat ini Manjadi aset yg baik utk dikemas dipadukan dengan atraksi lainnya sehingga punya daya pikat yang lebih besar menarik orang datamg berkunjung,’’ ujarnya..

SUPRIYANTHO KHAFID

Baca juga: Festival Ngejot di Lombok, Ada Duta Seserahan dengan Sampak di Atas Kepala

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

6 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

3 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

8 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

11 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

16 hari lalu

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.

Baca Selengkapnya

Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

16 hari lalu

Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

Kemenparekraf mengungkap destinasi wisata favorit selama libur lebaran.

Baca Selengkapnya

Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

20 hari lalu

Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba berujar selama Lebaran volume pengguna commuter line Jabodetabok mendominasi, khususnya pada H+3 Lebaran.

Baca Selengkapnya