Asal Muasal dan Riwayat Sate Maranggi

Rabu, 6 Juli 2022 11:50 WIB

Sate Maranggi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta -Sate Maranggi merupakan makanan khas yang biasa ditemukan di wilayah Jawa Barat, khususnya Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Istilah maranggi sendiri dalam bahasa Sunda merupakan istilah petukangan, yaitu seorang ahli pembuat sarung keris.

Sate Maranggi adalah salah satu jenis kuliner khas Kabupaten Purwakarta yang biasanya terdiri dari potongan daging berbentuk dadu berukuran sekitar 1 cm. potongan daging tersebut disatukan sejajar dengan cara ditusukan pada bilah tusuk bambu berukuran sekitar 20 cm yang diberi bumbu lalu dipanggang hingga matang.

Irvan Setiawan, peneliti dari Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jawa Barat dalam karya ilmiahnya berjudul Sate Maranggi: Kuliner Khas Kabupaten Purwakarta, mengungkapkan hanya sedikit bukti sejarah yang dapat dikemukakan mengenai asal mula sate maranggi.

Dari salah satu sumber, kata “Maranggi” dalam Sate Maranggi merupakan nama panggilan yang ditujukan pada seorang penjual Sate Maranggi, yaitu Mak Anggi. dari Jawa Tengah. Sekitar tahun 1960-an, ia berjualan sate dengan menggunakan tenda di daerah tempat tinggalnya, yakni daerah Cianting.

Advertising
Advertising

Masyarakat pada waktu itu, kerap menyebutkan nama Sate Maranggi untuk merujuk tempat Mak Anggi berjualan. Tambahan huruf “R” dalam “MaRanggi” digunakan untuk mempermudah pengucapan dalam memberikan nama kuliner tradisional tersebut.

Tidak diketahui secara pasti tanggal berapa nama kuliner Sate Maranggi mulai tenar. Data yang diperoleh dari informan menyebutkan bahwa seorang penjual Sate.

Tidak diketahui secara pasti kapan Sate Maranggi mulai tenar. Data yang diperoleh dari informan Irvan menjelaskan bahwa Bustomi Sukmawirdja atau biasa disapa Mang Udeng, telah berjualan Sate Maranggi sejak tahun 1962 di Kecamatan Plered. Informasi tersebut pun menyaingi informasi lokasi asal mula Sate Maranggi yang oleh beberapa sumber disebut berasal dari Kecamatan Wanayasa.

Adapun tahun awal adanya Sate Maranggi di Wanayasa adalah lebih muda dibandingkan dengan angka informasi keberadaan Sate Maranggi di Plered, yakni tahun 1970. Informasi awal mula adanya penjual sate di Wanayasa datang dari seorang perempuan dengan nama panggilan Mak Unah.

Kisah Mak Unah dan Mang Udeng

Mak Unah menyebutkan telah berjualan sate sejak sekitar tahun 1970. Namun ia tidak lantas menamai dagangannya dengan nama Sate Maranggi. Beliau hanya menyebutkan Sate Panggang.

Mak Unah juga telah mengetahui bahwa sebelumnya di Plered juga telah ada yang berjualan sate, yaitu Mang Udeng.

Daging yang digunakan kala itu merupakan daging sapi atau kerbau. Mak Unah sebelumnya juga menggunakan bahan daging yang sama. Sekitar tahun 1965, beliau mencoba menggunakan jenis daging lain dalam racikan bumbunya, yaitu daging domba. Menurut beliau bahwa racikan bumbunya yang dimasak dengan menggunakan daging domba terasa lebih enak jika dibandingkan dengan jenis daging lain.

Berdasarkan penjelasan tadi, terdapat sinergi antara Wanayasa dan Plered yang mencuatkan nama Maranggi sebuah sebuah kuliner yang kemudian mengemuka dan menjadi ikon Kabupaten Purwakarta.

Memang dalam melihat angka tahun, Wanayasa lebih muda dibandingkan dengan Plered. Namun dilihat dari jenis daging yang digunakan membuat kedua daerah tersebut dapat dikatakan sebagai awal mula adanya Sate Maranggi di Kabupaten Purwakarta.

Bisa dibilang, Wanayasa merupakan “pencipta” dari Sate Maranggi dengan menggunakan bahan dasar daging domba, sedangkan Plered merupakan “pencipta” Sate Maranggi dengan menggunakan bahan dasar daging sapi dan kerbau.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Sate Maranggi Enak, Ini Lokasinya di Purwakarta

Berita terkait

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

3 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

3 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

5 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

6 hari lalu

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

Jamaah haji Jawa Barat ada yang berangkat dari Bandar Kertajati di Majalengka dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

9 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

9 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

10 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

11 hari lalu

Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

Baru ditemukan satu dari dua wisatawan asal Ciamis sejak dilaporkan terseret arus ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran.

Baca Selengkapnya