Kegiatan Pariwisata Kembali Bebas, BNN Memperketat Pengawasan Peredaran Narkoba di Yogyakarta

Kamis, 30 Juni 2022 09:01 WIB

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kegiatan pariwisata yang kembali bergulir dan pulihnya aktivitas kampus di Yogyakarta akhir-akhir ini diikuti peningkatan pengawasan peredaran narkoba. Yogyakarta sebagai destinasi wisata dan kota pelajar masih menjadi salah satu wilayah di Pulau Jawa yang paling rawan perputaran barang terlarang tersebut.

"Kami meningkatkan pengawasan undercover di kawasan, seperti bandara, stasiun, terminal, dan ruang publik setelah kegiatan pariwisata dan pendidikan beroperasi penuh di Yogyakarta," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Khamdani pada Rabu, 29 Juni 2022. Menurut dia, Yogyakarta rawan peredaran narkoba merujuk angka prevalensi pecandu di provinsi itu pada 2019 sebanyak 18.082 orang atau mencapai 2,3 persen dari jumlah penduduk.

Pada awal 2022 ketika kasus Covid-19 masih tinggi, terungkap dua kasus jaringan narkoba di kalangan mahasiswa dan pengedar antar-provinsi. Khamdani melanjutkan, peredaran narkoba tetap ada di masa pandemi Covid-19 karena pasarnya masih ada di Yogyakarta. Jadi, pembatasan mobilitas masyarakat tidak serta-merta membuat peredaran narkoba terhenti. "Terlebih dengan pelonggaran mobilitas seperti sekarang, maka kami harus lebih perketat pengawasan," kata dia.

Khamadani merinci, di Kota Yogyakarta saja, jumlah kasus narkoba pada 2021 yang berhasil diungkap petugas Kepolisian Resor Kota Yogyakarta dan BNN Kota Yogyakarta mencapai 224 kasus. "Saat kasus Covid-19 melonjak, kasus peredaran narkoba juga naik," kata dia. Pada 2019, kasus narkoba yang terungkap di Kota Yogyakarta sebanyak 119 kasus, kemudian naik menjadi 124 kasus di 2020.

Untuk menekan besarnya pasar sasaran narkoba di Yogyakarta ini, Khamadani mendorong para pecandu, kerabat, tetangga, hingga keluarga segera mengakses fasilitas rehabilitasi agar segera terbebas dari ketergantungan. "Mereka yang mengakses fasilitas rehabilitasi tak perlu khawatir karena tidak akan diproses hukum," kata dia.

Advertising
Advertising

Jumlah pecandu narkoba di DI Yogyakarta yang sudah melapor ke fasilitas rehabilitasi baru sekitar 20 persen dari prevalensi pecandu yang ada. "Jika pecandu itu sudah terlebih dulu tertangkap, maka proses hukum akan berlanjut meskipun masih memungkinkan mengakses layanan rehabilitasi," kata dia.

Baca juga:
Wisatawan di Kota Yogyakarta Bakal Kian Ramai karena Jalur Tol

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

3 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

5 jam lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

12 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

1 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya