Kasus Dugaan Korupsi Haryadi Suyuti Mempengaruhi Investasi Pariwisata Yogyakarta

Selasa, 14 Juni 2022 16:39 WIB

Ilustrasi kawasan Malioboro, Yogyakarta. Shutterstock

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kasus dugaan korupsi yang menjerat mantan wali kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mempengaruhi iklim investasi pariwisata, terutama pembangunan hotel dan apartemen. Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengatakan, pemerintah sedang mengevaluasi izin pembangunan hotel atau bangunan lain yang sudah terbit.

"Kami mengevaluasi perizinan-perizinan itu untuk memperbaiki. Kami tetap terbuka untuk investasi di bidang infrastruktur perhotelan atau pendukung pariwisata lainnya," kata Sumadi pada Selasa, 14 Juni 2022. Pengalaman buruk soal jual beli Izin Mendirikan Bangunan atau IMB yang berujung penangkapan mantan wali kota Yogyakarta Haryadi Suyuti oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, menurut dia, menjadi pelajaran dan dasar evaluasi tadi.

Sumadi optimistis dengan terbongkarnya kasus suap perizinan hotel apartemen Royal Kedhaton di dekat kawasan Malioboro itu, justru menjadikan iklim investasi di sektor usaha pariwisata Yogyakarta semakin sehat. Para penanam modal dinilai akan lebih melirik Yogyakarta sebagai kawasan yang sehat untuk berbisnis di bidang industri pariwisata.

"Kalau memang izin yang diajukan tidak sesuai, akan kami kembalikan. Kami minta sesuai prosedur," katanya. "Investor tidak perlu takut karena kami tetap terbuka dengan syarat mengikuti peraturan."

Dari sisi internal, Sumadi melanjutkan, Pemerintah Kota Yogyakarta kini lebih mengawasi prosedur standar operasional atau SOP soal pelayanan publik, khususnya investasi. Upaya ini diharapkan dapat meminimalisir "oknum" yang mengambil celah atau keuntungan dari kebijakan. Dia mencontohkan, apabila syarat perizinan sudah komplet dan memenuhi kriteria, maka dalam waktu 1x24 jam harus keluar izinnya.

Advertising
Advertising

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI DI Yogyakarta, Deddy Pranowo Eryono mengatakan, sejumlah investor yang berencana menanam modal di Yogyakarta sempat menunda atau mengalihkan investasinya ke daerah lain sejak kasus dugaan suap mantan wali kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, terungkap. "Ada sebagian investor dari Jakarta dan Bali bertanya soal (kasus dugaan suap perizinan) itu. Mereka hendak membangun hotel dan restoran, tetapi melihat situasinya seperti sedang tidak baik-baik saja," kata Deddy.

Para investor itu, Deddy melanjutkan, sempat khawatir modal yang bakal ditanamkan untuk mendirikan hotel maupun restoran malah berujung pada kasus hukum. Sebab itu, PHRI mendorong pemerintah Kota Yogyakarta segera memulihkan iklim investasi. "Pemerintah wajib menjaga dan memelihara kepercayaan investor dengan menjamin penanaman modal untuk pembangunan di wilayahnya aman dan sesuai regulasi,” kata dia. PHRI DI Yogyakarta menaungi sekitar 482 hotel dan restoran.

Baca juga:
Geledah Rumah Penyuap Haryadi Suyuti, KPK Sita Dokumen Perizinan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

4 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

5 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

17 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

18 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

18 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

18 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

20 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

21 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

23 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya