Alasan di Balik Wacana Tiket Naik Candi Borobudur: Keausan Batu dan Vandalisme

Senin, 6 Juni 2022 12:09 WIB

Wisatawan menikmati suasana matahari terbit di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 15 Desember 2018. Wisata alam menyaksikan matahari terbit dari candi Borobudur menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rencana pemerintah soal kuota kunjungan dan harga tiket baru di Candi Borobudur menuai polemik di masyarakat. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai sebelumnya mengumumkan dua hal.

Pertama, kuota bagi wisatawan yang ingin naik ke bangunan Candi Borobudur dibatasi sejumlah 1.200 orang per hari dan tiketnya diterapkan melalui sistem reservasi online. Kedua, atas kuota tersebut diputuskan kebijakan harga khusus, yaitu wisatawan nusantara sebesar Rp 750 ribu, wisatawan mancanegara US$ 100 dan untuk pelajar (grup study tour sekolah atau bukan individual) Rp 5 ribu.

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC) menjelaskan soal kebijakan baru tersebut. Direktur Utama PT TWC Edy Setijono mengatakan pihaknya mendukung keputusan pemerintah itu karena pertimbangan aspek konservasi Candi Borobudur.

Menurut Edy, pembatasan kunjungan ini untuk menjaga dan melestarikan bangunan Candi Borobudur yang mulai terdampak karena adanya kunjungan wisatawan dalam jumlah banyak di masa sebelum pandemi. Berdasarkan hasil monitoring dari Balai Konservasi Borobudur terkait pelestarian Candi Borobudur, telah ditemukan bagian dengan kondisi keausan batu dan kerusakan beberapa bagian relief.

"Pembebanan pengunjung yang berlebihan juga dikhawatirkan akan berdampak pada kelestarian Candi Borobudur, termasuk penurunan kontur tanah Candi Borobudur," kata Edy.

Advertising
Advertising

Petugas menyemprotkan air saat melakukan perawatan rutin Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah, Rabu,9 Februari 2022. Perawatan rutin dilakukan oleh Balai Konservasi Borobudur (BKB) guna membersihkan permukaan batu candi dari debu dan lumut yang bisa mengakibatkan pelapukan. ANTARA/Anis Efizudin

Luhut Binsar Panjaitan dalam keterangan sebelumnya juga mengungkap sejumlah persoalan terkait kunjungan wisatawan Candi Borobudur. Sebagai bangunan sejarah, kata dia, Candi Borobudur memiliki berbagai kerentanan dan juga ancaman.

Berdasarkan kajian dari berbagai ahli yang memberikan masukan kepada pemerintah, kondisi situs bersejarah itu saat ini mulai mengalami pelapukan. Selain itu, perubahan iklim, erupsi gunung berapi dan gempa bumi menjadi tantangan tersendiri.

"Silahkan cek atau tanya ke teman-teman pengelola di sana. Belum lagi perilaku pengunjung yang suka melakukan vandalisme, menyelipkan benda tertentu di sela-sela batu candi, membuang sampah sembarangan dan yang lebih parah adalah tidak bisa menghargai Candi Borobudur sebagai situs umat Buddha. Ini semua kan perlu penanganan khusus," kata Luhut.

Karena itu pula, Edy mengatakan PT TWC sedang mempersiapkan Standard Operational Procedure (SOP) teknis pelaksanaannya dan akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB). SOP ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas layanan kepada wisatawan.

"Keputusan pengaturan kuota naik bangunan candi tersebut akan dilaksanakan setelah SOP teknis sudah siap”, kata Edy.

Selain dibatasi dan reservasi online, pengunjung yang naik bangunan Candi Borobudur wajib memenuhi berbagai ketentuan lain. Misalnya wisatawan wajib menggunakan alas kaki khusus yang disediakan. Selain itu wisatawan yang membeli tiket khusus naik ke bangunan Candi Borobudur akan didampingi oleh pemandu wisata yang disiapkan khusus dan telah memiliki sertifikat kompetensi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta mengantongi sertifikat hospitality dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Kuota dan tarif khusus itu hanya untuk wisatawan yang naik bangunan Candi Borobudur, untuk kunjungan regular (tidak naik bangunan) kuota wisatawan tetap mengikuti ketentuan Satgas Covid 19," kata o Senin 6 Juni 2022.

Wisatawan regular atau yang tidak naik bangunan ini bisa beraktifitas di Taman Wisata Candi Borobudur sambil menikmati keindahan dan kemegahan Candi Borobudur sampai di pelataran atau halaman candi saja. Tetap sama dengan kondisi sekarang ini.

Saat ini, tarif tiket yang berlaku untuk wisatawan nusantara dewasa atau umum Rp 50 ribu dan untuk anak atau pelajar Rp 25 ribu. Lalu tiket regular wisatawan mancanegara dewasa US$ 25 dan tiket regular wisatawan mancanegara anak atau pelajar US$ 15.

"Tiket regular ini memperbolehkan wisatawan untuk berwisata di Taman Wisata Candi Borobudur sampai batas pelataran atau halaman candi, tetapi tidak diperkenankan untuk naik ke bangunan candi," kata Edy. Jika harga tiket baru sudah diputuskan, maka tiket itu akan berlaku bagi wisatawan yang ingin naik hingga area stupa.

Baca juga: Ramai Tiket Candi Borobudur Rp 750 Ribu, Ini Harga Tiket 7 Situs Warisan Dunia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

49 menit lalu

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu

Baca Selengkapnya

Mengenal Thudong, Ritual Jalan Kaki Para Biksu Menuju Candi Borobudur Jelang Waisak

3 jam lalu

Mengenal Thudong, Ritual Jalan Kaki Para Biksu Menuju Candi Borobudur Jelang Waisak

Puluhan biksu melakulan ritual thudong berjalan kaki dari Semarang ke Borobudur untuk merayakan Waisak.

Baca Selengkapnya

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

12 jam lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

15 jam lalu

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

Aktivitas peledakan tambang emas itu sempat membuat wisatawan Pantai Pulau Merah berhamburan karena mengira ada gempa.

Baca Selengkapnya

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

1 hari lalu

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

Menikmati sensasi aroma kopi menyeruak ke dalam cabin serta tenda-tenda kemping yang ada di Riversides Dusun Camp

Baca Selengkapnya

Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

1 hari lalu

Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

Terlihat kepulan asap kecokelatan dari kejauhan yang berasal dari lokasi peledakan tambang emas.

Baca Selengkapnya

Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

1 hari lalu

Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

Pantai Prassa, Kimolos, Yunani, air terjernih di dunia menyimpan pesona tak tertandingi

Baca Selengkapnya

Tertinggal Kapal Pesiar saat Berlabuh Ini yang Harus Dilakukan Wisatawan

1 hari lalu

Tertinggal Kapal Pesiar saat Berlabuh Ini yang Harus Dilakukan Wisatawan

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat terlambat kembali ke kapal pesiar

Baca Selengkapnya

Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

2 hari lalu

Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

Pemerintah Seoul menawarkan Climate Card, tiket transit untuk wisatawan jangka pendek

Baca Selengkapnya

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

3 hari lalu

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang

Baca Selengkapnya