Gedung Agung Tempat Libur Lebaran Jokowi, Saksi Bisu 6 Sejarah di Yogyakarta

Reporter

Tempo.co

Minggu, 8 Mei 2022 09:25 WIB

Masyarakat tak lagi mendekat dan bersalaman atau berfoto saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Istana Gedung Agung, Yogyakarta, Jumat, 28 Agustus 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih menghabiskan libur lebaran di D.I. Yogyakarta. Selama lima hari, yakni sejak 30 April 2022 hingga 4 Mei 2022, Presiden Jokowi beserta keluarga mendiami Istana Kepresidenan Yogyakarta atau yang juga dikenal sebagai Gedung Agung. Kabar ini pun memberikan kebanggaan dan antusiasme tersendiri bagi warga Yogyakarta sebab orang nomor satu RI itu mendiami salah satu cagar budaya di Yogyakarta.

Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Nguapasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Mengutip dari.setneg.go.id, lokasi Gedung Agung ini terbilang strategis, sebab lokasinya terletak di jantung ibu kota, tepatnya di sisi jalan poros sumbu filosofis. Gedung Agung ini juga berdekatan dengan bangunan benteng peninggalan zaman Belanda, Benteng Vrendeburg. Tak mengherankan, Gedung Agung menjadi salah satu ikon Kota Istimewa ini.

Gedung Agung Saksi Bisu 6 Persitiwa Bersejarah

Selain itu, bangunan Gedung Agung merupakan saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan tanah air. Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gedung Agung ikut bagian dalam momen-momen penting dalam sejarah panjang kemerdekaan Indonesia. Beberapa peristiwa penting tersebut antara lain:

  1. Pelantikan Jenderal Soedirman sebagai Panglima Besar TNI pada 3 Juni 1947 dan Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia pada 3 Juli 1947.
  2. Pada 29 Oktober 1945 digunakan untuk kantor Komite Nasional Indonesia.
  3. Pada 6 Januari 1946, saat ibu kota RI pindah ke Yogyakarta, gedung ini berfungsi sebagai Istana Negara dan fungsi itu berlangsung hingga sekarang.
  4. Momentum dramatis penangkapan Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta dan akhirnya diasingkan ke Bangka pada 19 Desember 1949.
  5. Penyambutan kedatangan para pemimpin Indonesia yaitu Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta dari pengasingan oleh delegasi UNCI (United Nations Commission for Indonesia) dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg) pada 6 Juli 1949.
  6. Momentum berakhirnya eksistensi ibu kota Republik Indonesia di Yogyakarta sampai dengan 28 Desember 1949, Presiden Sukarno memberikan kesan “Djogjakarta mendjadi termasjhur oleh karena djiwa kemerdekaannja. Hiduplah terus djiwa kemerdekaan itu!”.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Mengenal Gedung Agung, Tempat Jokowi dan Keluarga Libur Lebaran di Yogyakarta

Advertising
Advertising

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

7 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

9 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

11 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

20 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

21 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

21 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

21 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya