Jepang Tambah Kuota Masuk Pelancong Asing Jadi 10 Ribu Orang Mulai 10 April

Reporter

Tempo.co

Rabu, 6 April 2022 09:14 WIB

Seorang staf yang mengenakan pakaian pelindung memeriksa suhu seorang penumpang yang naik penerbangan internasional di bandara internasional Narita pada hari pertama penutupan perbatasan untuk mencegah penyebaran virus corona varian Omicron di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Narita, timur Tokyo, Jepang, 30 November 2021. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang akan menaikkan batas harian kedatangan pelancong dari luar negeri menjadi sekitar 10.000 orang mulai 10 April. Angka itu naik dari 7.000 orang saat ini ketika negara itu secara bertahap melonggarkan pembatasan Covid-19.

Langkah terbaru itu mencerminkan meningkatnya kebutuhan warga negara Jepang yang akan kembali dan pengunjung asing, termasuk siswa yang ingin tinggal di Jepang. Namun kebijakan itu tetap belum berlaku untuk turis asing.

"Jepang berencana untuk meningkatkan pergerakan orang internasional secara bertahap dengan mempertimbangkan situasi infeksi di dalam dan luar negeri dan langkah-langkah pengendalian perbatasan yang telah diambil negara-negara besar lainnya," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno pada konferensi pers, Jumat, 1 April 2022.

Jepang secara efektif memberlakukan larangan masuk bagi warga negara asing bukan penduduk pada akhir November untuk membatasi masuknya varian Omicron yang sangat menular. Hal itu sempat menuai kritik dari mahasiswa, akademisi dan kalangan bisnis bahwa tindakan itu terlalu ketat.

Dalam beberapa pekan terakhir, negara itu telah melonggarkan apa yang disebut Perdana Menteri Fumio Kishida sebagai kontrol perbatasan "paling ketat" di antara negara-negara Kelompok Tujuh. Batas masuk harian dinaikkan 2.000 menjadi 7.000 orangpada pertengahan Maret menjelang dimulainya tahun sekolah dan bisnis Jepang yang baru pada April.

Advertising
Advertising

Pembatasan telah mencegah siswa asing bepergian ke Jepang dengan sekitar 150 ribu orang dikatakan menunggu pada 1 Maret. Sejauh ini, lebih dari 10.000 dari mereka telah tiba di Jepang, menurut Matsuno. Pemerintah telah memprioritaskan mahasiswa asing dengan mengalokasikan kursi kosong pada penerbangan hari kerja untuk memudahkan mereka masuk ke Jepang.

Jepang juga telah melonggarkan peringatan perjalanannya untuk 106 negara, termasuk Inggris, Prancis dan Jerman, India dan Amerika Serikat. Pemerintah tidak lagi menasihati warga negara Jepang agar tidak bepergian ke daerah-daerah itu. Kementerian Luar Negeri menurunkan peringatan perjalanannya dari Level 3 tertinggi kedua pada skala empat poin menjadi Level 2, di mana warga negara Jepang diminta untuk menahan diri dari semua perjalanan internasional yang tidak penting.

KYODONEWS

Baca juga: Maskapai dan Agen Perjalanan Minta Joe Biden Cabut Pembatasan Covid-19

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

5 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

18 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

20 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

1 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

1 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

1 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya