Wisatawan Curhat Masuk Taman Sari Yogyakarta dari Rp 5.000 Jadi Rp 250 Ribu

Selasa, 15 Maret 2022 05:29 WIB

Wisatawan mulai datang ke objek wisata Taman Sari di Kota Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seorang wisatawan mengunggah curahan hatinya di media sosial karena merasa digetok tarif khusus yang lebih tinggi dari pengunjung umum. Musababnya, dia membawa kamera profesional jenis DSLR saat memasuki destinasi wisata Taman Sari Yogyakarta.

Dalam unggahan yang viral itu, wisatawan tersebut sudah menjelaskan kepada petugas bahwa kamera yang dibawanya hanya untuk dokumentasi perjalanan keluarganya, bukan buat sesi foto profesional, seperti foto pre-wedding, foto produk, atau foto komersial lainnya.

Setelah mengecek jenis kamera dan lensa yang dibawa wisatawan tersebut, petugas tetap menganggap barang-barang tadi sebagai bagian dari pekerjaan profesional. Karena itu, pengunjung harus membayar harga khusus, seperti yang tertera di papan pengumuman Taman Sari. Dalam pengumuman, tiket bagi wisatawan yang tak membawa peralatan kamera profesional membayar Rp 5.000, sedangkan yang membawa kamera profesional Rp 250 ribu.

Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Nitya Budaya atau Kepala Divisi Keraton Yogyakarta yang mengurusi bidang budaya dan pariwisata, Gusti Kanjeng Ratu Bendara menanggapi curhat wisatawan yang berkunjung ke Taman Sari itu. "Kami mohon maaf kalau ada pengunjung yang merasa kurang nyaman di Taman Sari. Tetapi, ada beberapa hal yang perlu kami klarifikasi," kata putri bungsu Raja Keraton Sultan Hamengku Buwono X itu pada Senin petang, 14 Maret 2022.

Bendara menjelaskan, peraturan di Taman Sari sudah jelas. Ada biaya tersendiri bagi pengunjung yang membawa kamera profesional untuk tujuan apapun. Dan peraturan itu sudah terpampang di depan pintu masuk.

Advertising
Advertising

"Taman Sari adalah kagungan dalem (situs area raja). Apabila ada sesi foto khusus, pihak pengelola akan mendampingi karena tidak sembarang tempat bisa dipotret," kata Bendara. Misalkan area Cepuri di Taman Sari yang tak bisa serta merta menjadi lokasi sesi foto.

Dalam persoalan ini, Bendara mengatakan, petugas di Taman Sari sudah menjelaskan kepada pengunjung mengenai aturan tersebut. Wisatawan yang membawa kamera profesional harus membayar lebih. "Mungkin ada salah paham atau bisa jadi sejak awal pengunjung tidak mengetahui peraturan itu," kata dia.

Bendara melanjutkan, sulit mengetahui apa tujuan seseorang masuk ke Taman Sari jika berdasarkan pernyataan lisan saja. Apakah pengunjung tersebut memang sekadar berwisata atau punya maksud lain. Sebab itu, yang menjadi acuan dalam menentukan apa kepentingannya adalah dari peralatan yang dibawa.

Bendara menambahkan, pihaknya akan mengevaluasi ketentuan peralatan ini agar pengunjung lebih memahaminya. "Kami mungkin perlu memperbarui jenis peralatan yang dibawa," ujarnya. Terlebih sekarang, teknologi kamera pada ponsel sudah begitu canggih.

Kepala Unit Cagar Budaya Taman Sari, Raden Mas Bambang Prastari mengatakan, selama ini kamera yang dianggap profesional tak lain adalah kamera DSLR yang sering digunakan untuk foto pre-wedding, foto produk, dan aktivitas fotografi komersial lainnya. "Harga Rp 250 ribu untuk keperluan foto profesional di Taman Sari terhitung masih wajar. Di lokasi lain bisa sampai Rp 3 juta dan dibayar tanpa komplain," kata Bambang.

Bambang melanjutkan, tidak mudah mengetahui apa kepentingan wisatawan saat mengambil gambar di Taman Sari Yogyakarta. Apakah sekadar mengabadikan atau ada kepentingan komersial. "Jujur atau tidaknya, pengunjung sendiri yang menyebabkan adanya kebijakan extra cash itu," kata dia.

Kebijakan soal tarif ini bisa tak berlaku jika fotografer itu sudah mengantongi surat izin dari Keraton Yogyakarta. Misalkan ada keperluan mengambil gambar foto atau video promosi wisata dari dinas atau instansi tertentu.

Petugas di lapangan, menurut Bambang, juga mengidentifikasi apakah benar-benar menerapkan tarif Rp 250 ribu atau tidak kepada pengunjung yang membawa kamera profesional. Bambang mencontohkan, apabila ada wisatawan membawa kamera DSLR, namun tidak menggunakan lensa khusus, maka bisa jadi tarinya tidak sampai Rp 250 ribu.

Baca juga:
Cara Keraton Peringati Berdirinya Kesultanan Yogyakarta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

4 jam lalu

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

5 jam lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

1 hari lalu

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Belanja Terbaik di Macau

1 hari lalu

8 Destinasi Wisata Belanja Terbaik di Macau

Macau juga dikenal dengan pusat belanja mewahnya, yang semakin menegaskan reputasi sebagai surga belanja terbaik di Asia Tenggara

Baca Selengkapnya

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

1 hari lalu

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

2 hari lalu

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

Jelajahi keajaiban Sri Lanka dari Sigiriya, Anuradhapura, Kandy, Ella, Galle, Mirissa, Nuwara Eliya, Yala

Baca Selengkapnya

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

2 hari lalu

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

2 hari lalu

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

Di satu sisi, overtourism bisa meningkatkan ekonomi suatu daerah dan penduduk setempat, namun di sisi lain, dampak buruk berpotensi terjadi.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

2 hari lalu

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

Kebijakan bebas visa untuk menarik jumlah wisatawan ke Sri Lanka

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

2 hari lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya