Kuliner Buah Kelapa dan Pisang di Pulau Tak Berpenghuni di Nabire Papua

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 13 Maret 2022 16:31 WIB

Pulau Kapotar. Dok. Hari Suroto

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pulau tak berpenghuni di kawasan Nabire, Papua, memiliki sumber daya alam berupa kelapa dan pisang. Pulau itu bernama Pulau Kapotar atau Pulau Panjang. Letaknya di Kepulauan Moora, kawasan Teluk Cendrawasih bagian selatan atau lepas pantai Nabire, Papua.

Di kalangan pegiat wisata, banyak orang menyebutnya Pulau Mowirin. Padahal, peneliti Arkeologi Badan Riset dan Inovasi Nasional, Hari Suroto menjelaskan, sebenarnya Mowirin adalah nama salah satu pantai di pulau tersebut. Pohon kelapa tumbuh di hampir setiap sudut Pulau Kapotar.

Pohon dan buah kelapa di pulau ini begitu unik. Pohonnya amat tinggi sehingga mereka yang ingin menikmati buah kelapa tak perlu bersusah payah memanjatnya. "Tunggu saja sampai buah kelapa jatuh sendiri," kata Peneliti Arkeologi Badan Riset dan Inovasi Nasional, Hari Suroto kepada Tempo, Minggu, 13 Maret 2022.

Destinasi wisata Pantai Mowirin di Pulau Kapotar, Nabire, Papua. Foto: Hari Suroto

Pohon kelapa tumbuh secara alami di tepi pantai. Ada pula yang sudah dibudidayakan secara intensif masyarakat yang tinggal di Pulau Mambor, sebelah selatan Pulau Kapotar. "Penduduk Pulau Mambor hanya sesekali datang ke Pulau Kapotar untuk mencari teripang pada saat air surut, membersihkan kebun atau memanen kelapa," kata Hari Suroto.

Masyarakat tinggal mengumpulkan buah kelapa yang sudah berjatuhan di tanah. Mereka mengupas buah kelapa itu kemudian menjualnya ke Kota Nabire. Ada pula yang mengumpulkan buah kelapa ke pengepul untuk dikirim ke Moanemani, Dogiyai, yang terletak di pegunungan Papua.

Advertising
Advertising

Satu buah kelapa dihargai Rp 3.000. Namun sesampainya di pegunungan Papua, harganya naik lebih dari tiga kali lipat, yakni Rp 10 ribu per butir. Untuk diketahui, pohon kelapa tidak bisa tumbuh di pegunungan Papua.

Pulau Kapotar. Dok. Hari Suroto

Buah kelapa Pulau Kapotar memiliki daging buah yang tebal, lebih keras, dan sedikit air. Sementara buah kelapa muda di pulau ini terasa segar. Cita rasanya manis sedikit asam dan di lidah terasa seperti bersoda. Daging buah kelapa muda berwarna putih bening dan bertekstur lembut. Wisatawan biasanya mencari kelapa muda dari Pulau Kapotar.

Selain dijual dalam bentuk buah, penduduk Pulau Mambor mengolah buah kelapa menjadi minyak kelapa. Mereka menggunakan minyak kelapa untuk menggoreng ikan dan menumis sayuran. "Ikan atau sayur dimasak tanpa bumbu, hanya dengan minyak kelapa buatan sendiri," kata Hari Suroto. Proses memasaknya menggunakan kayu bakar.

Kuliner khas dari Pulau Mambor yang menggunakan kelapa bernama pisang tanduk dan keladi masak santan. Cara memasaknya, pisang tanduk dan keladi direbus menggunakan santan kelapa sampai mereseap. Bumbunya hanya garam. Cita rasanya gurih dan biasanya tersaji dengan tumisan daun pepaya.

Kuliner pisang tanduk dan keladi masak santan yang tersaji bersama tumisan daun pepaya. Dok. Hari Suroto

Daun pepaya olahan mama-mama Pulau Mambor, menurut Hari Suroto, tidak terasa pahit. Cara memasaknya, sewaktu menumis, bawang putih dan bawang merah dimasukan ke dalam minyak kelapa yang sudah panas. Kemudian tambah dengan sayur daun pepaya tanpa garam. Minyak kelapa sudah menjadi bumbu tumisan dengan aroma yang harum dan bercita rasa gurih. "Ternyata garam yang membuat sayur pepaya menjadi pahit," ujarnya.

Resep lain agar daun pepaya tidak pahit adalah mengolahnya bersama daun melinjo, daun gedi, pucuk tanaman labu, daun katuk, dan jamur sagu. Semua dimasak tanpa garam, hanya memakai minyak kelapa.

Kuliner berbahan kelapa lainnya adalah pisang tongkat langit bakar. Pisang ini dimakan dengan kelapa tua mentah, tanpa diparut. Cita rasanya perpaduan manis pisang dan gurihnya kelapa tua.

Kuliner pisang tongkat langit bakar bersama sepotong kelapa tua. Dok. Hari Suroto

Baca juga:
Jalan ke Pegunungan Bintang Papua, Cek Harga Tiket Pesawat sampai Minyak Goreng

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

15 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

17 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

20 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya