KRL Yogya-Solo Akan Terintegrasi dengan Trans Jogja dan Badan Otorita Borobudur

Rabu, 2 Maret 2022 19:56 WIB

Kereta Rel Listrik (KRL) Jogja-Solo (Joglo) produksi PT INKA (Persero) resmi beroperasi di jalur Yogyakarta-Solo setelah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun Yogyakarta, Senin, 1 Maret 2021. Antara/HO-Humas INKA

TEMPO.CO, Jakarta - Moda kereta api rel listrik atau KRL Yogya-Solo untuk transportasi jarak pendek kian menjadi primadona pelaku perjalanan dan wisatawan. PT Kereta Api Indonesia (KAI) pun menyiapkan sejumlah rencana agar moda itu semakin mudah diakses, salah satunya dengan berkolaborasi dengan bus Trans Jogja.

Jadi ke depan, wisatawan yang tengah berada di Yogya dan hendak melanjutkan perjalanan ke Solo dan sekitarnya, tinggal menumpang bus Trans Jogja menuju berbagai stasiun sesuai penjadwalan KRL. "Dalam waktu dekat kami akan membahas integrasi KRL Yogya-Solo ini dengan Pemerintah DI Yogyakarta," kata Direktur Utama KAI Commuter Roppiq Lutzfi Azhar di Yogyakarta, Selasa, 1 Maret 2022.

Kolaborasi pengguna kartu multi trip KRL Yogya-Solo sendiri saat ini sudah ada lebih dari 300 ribu pengguna sejak diluncurkan Presiden Joko Widodo tepat setahun silam. "Dengan besarnya pengguna kartu multi trip ini, tentu akan semakin prospek dengan adanya relasi transportasi yang memudahkan masyarakat dan wisatawan seperti Trans Jogja,” kata Roppiq.

Tak hanya berkolaborasi dengan Trans Jogja, PT KAI akan menjajaki kerjasama dengan lembaga di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yakni Badan Otorita Borobudur (BOB). "Kami ingin mengkoneksikan objek wisata di bawah naungannya dengan akses kereta ini," kata dia.

Misalnya mengkoneksikan akses KRL Yogya-Solo dengan Stasiun Brambanan yang jaraknya dekat ke Candi Prambanan, Candi Ratu Boko dan objek wisata lainnya.

Advertising
Advertising

Roppiq menuturkan pasca satu tahun beroperasi, KRL Yogya-Solo sebagai moda utama pengganti Kereta Api Prambanan Ekspress (Prameks) telah mengangkut lebih dari 2,2 juta penumpang. Antusiasme pengguna KRL Yogya-Solo ini dinilai sebagai loncatan besar bagi KRL di luar Jabodetabek.

"KRL Yogya-Solo perlahan berhasil mengubah budaya masyarakat yang sebelumnya menggunakan Prameks untuk transportasi pilihan," kata Roppiq.

KRL Yogya-Solo saat ini beroperasi 20 perjalanan per hari. Meski jumlah penumpangnya sempat menurun drastis di periode Juli-Agustus 2021 atau saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, namun saat ini jumlah penumpang kembali normal.

“Volume pengguna KRL Yogya-Solo tertinggi bulan Desember 2021 lalu dengan 290.618 pengguna atau rata-rata 9.375 pengguna per hari," kata Roppiq.

Sedangkan pada hari biasa sekitar 6-7 ribu penumpang dan saat weekend sampai 15 ribu penumpang.

Dengan beroperasinya KRL Yogya-Solo ini, PT KAI telah menginisiasi kembali penggunaan empat stasiun, yakni Srowot, Ceper, Delanggu dan Gawok dan membangun peron baru. "Kami juga akan menambah panjang jalur operasional KRL Yogya-Solo hingga Stasiun Palur," kata Roppiq.

Baca juga: PT KAI Akan Reaktivasi Kereta Api Sawahlunto, Target Selesai Oktober

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

3 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

6 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

7 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

7 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

7 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

7 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

9 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya