Malaysia Cabut Aturan Tes Cepat Antigen untuk Wisatawan VTL dan Pebisnis

Reporter

Antara

Rabu, 2 Maret 2022 07:57 WIB

Salah satu objek wisata di Langkawi, Kedah Darul Aman, Malaysia adalah Cenang Beach. (instagram @naturally_langkawi)

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia menghapus kebijakan wajib tes cepat antigen (RTK-Ag/Rapid Test Kit-Antigen) bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri atau PPLN peserta Vaccine Travel Lane (VTL) Malaysia-Singapura, pebisnis dan wisatawan ke Pulau Langkawi saat menjalani karantina. Pencabutan kebijakan itu berlaku mulai Kamis, 3 Maret 2022.

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamalludin mengatakan pembatalan tes cepat antigen bagi pelancong diberlakukan bagi wisatawan mancanegara ke Langkawi melalui program Gelembung Pariwisata Internasional Langkawi (LITB/Langkawi International Travel Bubble). "Pada penghujung tahun 2021, Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) telah menginformasikan mengenai beberapa tindakan pencegahan dan pengawalan Covid-19 bagi PPLN yang tiba di Malaysia dari luar negeri," ujarnya, Selasa, 1 Maret 2022.

Sebelumnya, Malaysia mewajibkan tiga kategori PPLN itu melakukan tes cepat antigen pada hari ke-2, ke-4 dan ke-6 setelah tiba dari bandara. PPLN juga bertanggungjawab untuk melaporkan hasil tes melalui aplikasi MySejahtera dan menjalani tes RTK-Ag atau tes antigen (profesional) pada hari ke-3 dan ke-5 selepas tiba di bandara. Adapun dua hari sebelum berangkat dan sewaktu tiba di Malaysia, PPLN wajib menjalani tes PCR.

"Ketetapan yang serupa turut dikenakan kepada PPLN yang tiba dari Inggris yaitu mereka perlu menjalani tes RTK-Ag atau RTK-Ag mandiri pada setiap hari sepanjang tempo karantina wajib dan perlu melaporkan hasilnya melalui aplikasi MySejahtera," kata Khairy.

Perubahan kebijakan itu telah dipertimbangkan berdasarkan penilaian resiko situasi Covid-19 yang dilaksanakan oleh KKM secara terus menerus. Keputusan ini juga berlaku untuk pelancong yang ke Langkawi, PPLN umum dari Inggris dan staf atau Liaison Officer (LO) bagi pebisnis jangka pendek di bawah Kementerian Perdagangan Internasional (MIDA) yang menggunakan kemudahan One-Stop Centre (OSC) untuk memasuki Malaysia.

Advertising
Advertising

"Saya ingin tekankan sekali lagi bahwa prosedur baru ini hanya terpakai bagi PPLN yang memasuki Malaysia melalui program VTL, LITB dan OSC saja," kata Khairy.

Bagi pelaku perjalanan luar negeri yang bukan memasuki Malaysia melalui tiga program yang dinyatakan, prosedur atau protokol yang ada masih terpakai.

Baca juga: Bali Jadi Lokasi Uji Coba Kedatangan Wisatawan Asing Tanpa Karantina

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

15 menit lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

21 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

4 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

5 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

5 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

5 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya