Syarat Karantina Berpotensi Menurunkan Minat Wisata

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 26 Januari 2022 08:31 WIB

Ilustrasi pemeriksaan dokumen kesehatan terkait Covid-19 di Bandara. ANTARA/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Jakarta - Karantina menjadi salah satu ketentuan bagi wisatawan yang bepergian lintas negara. Namun demikian, ada juga negara yang tidak menerapkan kebijakan tersebut kepada pelancong asalkan memenuhi syarat tertentu.

Pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia misalkan, harus menjalani karantina selama sepuluh hari untuk mengantisipasi lonjakan kasus Omicron. Hanya saja, ada pula negara yang tidak memberlakukan karantina asalkan tes PCR wisatawan tersebut menunjukkan hasil negatif Covid-19 dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.

Traveler digital nomaden, Axel Hadiningrat menyarankan pemerintah mengkaji ulang kebijakan tentang karantina. Terlebih tahun ini Indonesia akan menjadi tuan rumah Konfrensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali dan ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo.

"Sebaiknya ada penyesuaian. Sebab bagaimaan para delegasi dari luar negeri itu mau masuk Indonesia dan menjalankan agenda mereka saat harus menjalani karantina," kata Axel dalam tayangan Ngopi Sore bertajuk Tren Wisata 2022: Traveling di Masa New Normal melalui kanal Youtube Tempodotco pada Jumat, 14 Januari 2022.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mengalami penurunan yang signifikan hingga sekitar 60 persen sepanjang 2021. Sebenarnya banyak negara yang tidak menerapkan karantina terhadap wisatawan mancanegara. Di antaranya, Amerika Serikat, Prancis, dan Spanyol.

Advertising
Advertising

Untuk saat ini, persyaratan yang paling ketat untuk masuk negara-negara Eropa adalah vaksinasi. Para pelancong harus mendapatkan vaksinasi booster jika masa vaksinasi sebelumnya sudah kedaluwarsa atau lebih dari enam bulan.

Pemerintah di negara-negara yang tidak mewajibkan karantina menganggap vaksinasi sebagai kunci utama dalam melakukan perjalanan. Dengan begitu, sesampainya di negara tersebut bisa langsung beraktivitas dengan dua syarat tadi. Kalaupun tes Covid-19 menunjukkan hasil positif, maka wisatawan tersebut dapat menjalani karantina selama sepuluh hari di rumah.

Sama seperti Indonesia, setiap negara punya memiliki aplikasi seperti PeduliLindungi dengan versi masing-masing. Setiap wisatawan wajib mengunduh dan memasukkan berbagai informasi ke aplikasi tersebut, yakni data diri, bukti vaksinasi, hasil tes Covid-19, dan lainnya. "Biasanya yang menjadi kendala adalah bahasa pada aplikasi tersebut," kata Axel Hadiningrat.

ANDINI SABRINA

Baca juga:
Menkes Tetapkan Masa Isolasi Mandiri Pasien Omicron 10-13 Hari

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

21 jam lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

1 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

2 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

3 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

4 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

4 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

4 hari lalu

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

Pendidikan menjadi pintu masuk untuk mengenalkan Indonesia terutama kekayaan wisata budayanya ke wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

6 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya