5 Tren Wisata 2022 Indonesia yang Jadi Andalan

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 26 Januari 2022 06:51 WIB

Ilustrasi perempuan sedang travelling sendirian. Dok. Pegipegi

TEMPO.CO, Jakarta - Hasrat jalan-jalan masyarakat masih menggebu di masa pandemi yang berlangsung hampir dua tahun lamanya.

Memperhatikan aktivitas wisata di akhir 2021 yang meningkat secara signifikan, Senior Manager Corporporate Pegipegi, Busyra Oryza mengatakan, ini menjadi pertanda baik bagi tren wisata di 2022. Yang penting, tetap memegang kunci wisata aman, yakni disiplin protokol kesehatan dan mengecek destinasi wisata yang dituju apakah sudah memperhatikan panduan Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability atau CHSE dari pemerintah atau belum.

"Kami memprediksi tren wisata yang akan terjadi pada 2022 dan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," kata Busyra Oryza dalam tayangan Ngopi Sore di kanal Youtube Tempodotco pada Jumat, 14 Januari 2022. Berikut lima tren wisata 2022 yang disampaikan Busyra:

  • Staycation
    Masyarakat cenderung memilih staycation untuk liburan. Kegiatan ini bisa menjadi alternatif untuk melepas penat. Tak perlu pergi jauh untuk melakukan staycation. Cukup menginap dan bersantai di hotel kemudian menikmati segala layanan yang tersedia.

  • Pedoman kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan
    Wisatawan cenderung mencari akomodasi atau destinasi wisata yang sudah menerapkan standar protokol kesehatan atau memiliki sertifikat CHSE. Jika sebelum pandemi umumnya wisatawan mencari akomodasi yang lebih murah, sekarang mereka lebih memperhatikan keamanan dan kenyamanan, baru kemudian harga.

  • Road trip
    Pejalanan darat atau road trip, khususnya mobil pribadi, menjadi tren. Road trip membuat para wisatawan merasa lebih aman dan nyaman dalam melakukan perjalanan bersama keluarga, lingkaran pertemanan terdekat, atau komunitas.

  • Wisata alam hidden gem
    Wisata alam menjadi populer selama pandemi. Biasanya generasi muda yang menyasar aktivitas wisata ini untuk mencari hidden gem atau pengalaman tersembunyi di suatu tempat dan eksplorasi lebih jauh. Mereka akan berkunjung ke suatu tempat yang belum terlalu populer, mencari spot menarik untuk dipotret, kemudian mengunggahnya ke media sosial.

  • Adopsi teknologi
    Pengelola akomodasi dan destinasi wisata mesti lebih lincah lagi dalam menggunakan teknologi untuk menjangkau calon wisatawan. Mereka harus beradaptasi dengan berbagai pelayanan, misalkan pemesanan tiket perjalanan, penginapan, dan segala sesuatu yang dapat dilakukan lewat daring.

ANDINI SABRINA

Baca juga:
Tips Pesan Hotel untuk Dapat Harga Terbaik tanpa Menunggu Promo

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

3 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

4 hari lalu

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengingatkan untuk cek kendaraan sewa sebelum berwisata menggunakan aplikasi Spionam.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pariwisata Minta 3 Ribu Desa Wisata Ikut Sertifikasi Halal

7 hari lalu

Kementerian Pariwisata Minta 3 Ribu Desa Wisata Ikut Sertifikasi Halal

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong 3 ribu desa wisata untuk ikut sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

8 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

8 hari lalu

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

12 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

14 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

14 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

18 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

21 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya