Kembali Viral, Kasus Nuthuk Parkir Bus Wisata Dekat Malioboro Hingga Rp 350 Ribu

Rabu, 19 Januari 2022 20:24 WIB

Penumpang bus wisata dari luar Yogyakarta bergegas masuk karena ketahuan berwisata di Malioboro pada Minggu, 5 September 2021. Mereka turun dari bus berdalih untuk membeli oleh-oleh. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus nutuk atau menaikkan harga gila-gilaan di Kota Yogyakarta belum juga sirna meski berkali-kali pemerintah setempat, kepolisian hingga komunitas terkait memberikan tindakan tegas mulai denda, penutupan paksa sampai pidana ringan. Setelah terakhir medio Mei 2021 viral tarif parkir nutuk di kawasan Jalan KH Ahmad Dahlan, awal 2022 ini kembali viral parkir nutuk yang menimpa sebuah bus wisata.

Di grup media sosial warga Yogyakarta digegerkan unggahan seorang warga soal parkir bus yang mencapai Rp 350 ribu di wilayah Kota Yogyakarta, tak jauh dari Malioboro. Unggahan itu bukan disertai tanda bukti karcis parkir umumnya, tapi kuitansi dengan rincian parkir bis, cuci bus dan penggunaan toilet.

"Yang pasti lokasinya (nutuk itu) ada di Jalan Margoutomo, dulu lahan itu milik kantoe operator selular XL," kata Ketua Forum Pekerja Parkir Kota Yogyakarta Ignatius Hanarno, Rabu, 19 Januari 2022.

Hanarno mengatakan saat ini pihaknya masih mencari informasi pelaku pemerasan berkedok parkir itu. "Belum ketemu pelakunya, itu bukan anggota komunitas parkir Malioboro dan lainnya, itu parkir insidentil yang jelas tidak berizin lokasi dan aktivitasnya," kata dia.

Di media sosial akun bernama Kasri StöñèDåkøñ memposting keluhannya soal tarif yang mencapai Rp 350 ribu itu. "Kami hanya wisata lokal. Tidak bermaksud jelek. Cuma kami mau tanya apakah wajar parkir di wilayah sekitar Malioboro tepatnya di belakang Hotel Premium Zuri? Kalau nggak salah, sebesar Rp 350.000 ribu," tulis akun tersebut.

Advertising
Advertising

"Kami datang jam 9 malam dan pulang jam 10.30 malam. Karena itu destinasi kami terakhir ke wisata Yogya, cuma mau beli oleh-oleh daster. Maksud saya supaya citra wisata di Malioboro tidak tercoreng oleh segelintir orang saja. Di kuitansi ada biaya lain lain. Cuci bis dan kebersihan. Dan kami tahu tidak ada kegiatan cuci bis di situ. Kami menumpang sholat dan toilet. Itu pun ada kotak di depannya. Kami pun bayar seperti toilet umum di Indonesia, sebesar Rp 2.000. Semoga dengan postingan ini di balas dan tidak mencoreng citra baik wisata di Yogya," kata dia.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho menyatakan tempat parkir yang digunakan bus tersebut jelas ilegal berikut praktek pungutannya yang menyalahi ketentuan resmi. "Tempat parkir resmi untuk bus di Kota Yogyakarta hanya ada tiga yaitu di Tempat Khusus Parkir Senopati, Abu Bakar Ali, dan Ngabean," kata dia yang mengatakan pihaknya juga belum pernah menerbitkan izin parkir di lokasi yang viral itu.

Agus mengatakan apabila peristiwa itu terjadi di tempat parkir resmi maka sudah pasti izin parkir akan langsung dicabut dan ditutup. Namun, lantaran bukan parkir resmi, Dinas Perhubungan mengatakan memiliki keterbatasan untuk melakukan penindakan karena lokasi itu jelas tidak punya izin.

"Kalau mereka tidak punya izin yang mau kita tindak atau cabut apanya," kata Agus.

Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta meminta para pelaku wisata untuk berhati-hati dalam memilih lokasi parkir dan memilih tempat yang resmi. "Kami sampaikan, jika wisata parkir di mana pun selalu minta karcis parkirnya, agar jelas lokasinya di mana, karcisnya dari mana," kata Agus.

Dengan viralnya kasus parkir ini, Agus mempersilakan jika ada warga yang dirugikan menempuh jalur yang sudah ada Apakah akan lapor polisi atau tidak. "Itu hak warga negara, kami tidak akan mengarahkan karena tidak mempunyai kewenangan untuk itu," kata dia.

Baca juga: Wajah Baru Parkiran di Kota Yogyakarta Supaya Tak Kewalahan di Musim Liburan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

4 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

5 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

19 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

20 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

22 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya