Mengenal Karakter Kopi Arabica Typica dari Pegunungan Bintang Papua

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 16 Januari 2022 10:19 WIB

Kopi dari Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Dok. Hari Suroto

TEMPO.CO, Jakarta - Kopi dari Papua menjadi salah satu komoditas yang banyak dicari. Salah satu daerah penghasil kopi berkualitas di Papua adalah Kabupaten Pegunungan Bintang. Sebagian besar wilayah kabupaten ini berupa pegunungan atau dataran tinggi yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini.

Sebagian besar penduduk Kabupaten Pegunungan Bintang bermukim di lereng gunung yang terjal dan lembah. Mereka terpencar dan terisolasi. Peneliti Arkeologi Badan Riset dan Inovasi Nasional, Hari Suroto mengatakan, akses ke Kabupaten Pegunungan Bintang hanya bisa melalui jalur udara.

"Dengan begitu, transportasi udara sangat menentukan kehidupan masyarakat setempat," kata Hari kepada Tempo, Sabtu, 15 Januari 2022. Maskapai penerbangan komersil yang melayani rute dari dan ke Kabupaten Pegunungan Bintang adalah Trigana Air, Wings Air, Enggang Air, Susi Air, SAS, Smart Air, Dimonim Air.

Masing-masing maskapai penerbangan menggunakan jenis pesawat yang berbeda. Trigana Air dan Wings Air melayani penumpang dengan pesawat jenis ATR. Sedangkan pelayanan carter atau penerbangan perintis dengan pesawat berbadan kecil jenis Twin Otter, Cessna, Pilatus, Cassa. Maskapai yang menggunakan pesawat jenis ini adalah Enggang Air, Susi Air, SAS, Smart Air, Dimonim Air. Ada pula pesawat AMA untuk pelayanan masyarakat.

Penerbangan komersil dengan pesawat ATR melalui Bandara Oksibil yang terletak di ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang. Adapun penerbangan antar-distrik menggunakan pesawat Twin Otter. Lalu lintas penerbangan tergantung kondisi cuaca yang sering berkabut dan situasi keamanan distrik setempat.

Kopi dari Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Dok. Hari Suroto

Advertising
Advertising

Kabupaten Pegunungan Bintang terkenal sebagai penghasil kopi arabika terbaik di pegunungan Papua. "Kopi ini ditanam secara organik dengan mengandalkan kebaikan alam," kata Hari Suroto. Karakter rasa kopi dari Kabupaten Pegunungan Bintang adalah beri, jeruk, peach atau aprikot.

Pohon kopi arabica typica umumnya lebih besar dengan buah yang lebih sedikit. Typica adalah varietas kopi arabika tertua. Pohon kopi arabica typica ini ditanam secara organik di Distrik Okbibab, Distrik Okbab, dan Distrik Kiwirok pada ketinggian sekitar 1900 hingga 2000 meter di atas permukaan laut. Suhu dingin berkisar 15 derajat Celcius, tanah yang subur, dan buah yang lebih sedikit menjadikan biji kopi arabica typica semakin enak.

Kopi arabica typica di Kabupaten Pegunungan Bintang ditanam di kebun secara organik. "Buah-buah kopi dikupas dengan tangan sehingga menghasilkan kualitas yang optimal," ujarnya. Kopi arabica Kabupaten Pegunungan Bintang dikirimkan ke Sentani, Jayapura, menggunakan pesawat kecil.

Saat ini, menurut Hari, pasokan kopi arabica dari Kabupaten Pegunungan Bintang di Kota Jayapura sedang menipis karena kurangnya pasokan. Penyebabnya, maskapai penerbangan perintis belum berani melayani rute ke pedalaman Kabupaten Pegunungan Bintang karena masih menunggu situasi keamanan yang kondusif, sehingga lantasan terbang perintis aman untuk didarati.

Baca juga:
Kopi Arabika Organik dari Papua, Mengandalkan Kebaikan Alam namun Terancam Punah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

4 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

6 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

9 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

13 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

17 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya