TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC menambahkan tiga tujuan wisata di Eropa ke kategori perjalanan dengan risiko tinggi karena Covid-19 pada Selasa, 28 Desember 2021.

Dalam pembaruan mingguan travel advisory Covid-19, CDC tidak merekomendasikan perjalanan ke negara Malta, Moldova dan Swedia dan menempatkan mereka dalam kategori “Level 4: Covid-19 sangat tinggi”.

CDC menempatkan tujuan di Level 4 ketika lebih dari 500 kasus per 100.000 penduduk telah terdaftar dalam 28 hari terakhir. Secara keseluruhan, hampir 90 tujuan diberi peringkat Tingkat 4 pada 28 Desember 2021. Hal ini disebabkan oleh lonjakan varian Omicron yang telah menyebar ke seluruh dunia.

Swedia dulunya merupakan tujuan Level 3 yang dianggap berisiko tinggi. Namun saat ini, Swedia berada di level 4 seperti seperti Denmark, Finlandia, Islandia dan Norwegia. Swedia mulai mewajibkan hasil tes Covid-19 negatif untuk dikunjungi orang asing, terlepas dari status vaksinasi.

Moldova dulunya termasuk dalam kategori tidak diketahui, karena CDC sebelumnya tidak memiliki cukup data untuk membuat penilaian. Namun, baik Moldova maupun Malta, yang sebelumnya merupakan Level 3, ditambahkan ke kategori risiko tertinggi.

CDC tidak memindahkan tujuan apa pun di Eropa ke kategori yang lebih rendah dalam sepekan terakhir. Namun, ada banyak negara lain di Level 4, antara lain Prancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Inggris, Belanda, Portugal, Spanyol dan Italia. Sementara itu negara dengan ketegori Level 3 ada Argentina dan Brunei Darussalam. Serta negara dengan Level 1 termasuk Kuba, Gabon dan Guatemala.

CDC memperingatkan pelancong yang sudah divaksinasi lengkap agar tidak pergi ke tujuan di mana tidak ada statistik yang dapat diandalkan tentang status Covid-19 saat ini. Dalam nasihat perjalanannya yang lebih luas, CDC merekomendasikan untuk menghindari perjalanan internasional sampai mendapatkan vaksinasi secara lengkap.

ANDINI SABRINA | PYMTS | AVIATION ANALYSIS

Baca juga: Ada Temuan Kasus Covid-19, 70 Kapal Pesiar Dalam Pengawasan CDC