Pasar Gembrong, Surganya Mainan Murah Meriah di DKI Jakarta

Reporter

Tempo.co

Senin, 6 Desember 2021 17:37 WIB

Anak anak tersenyum lepas melihat mainan di Pasar Gembrong, Jakarta, 26 Mei 2020. Salah satu pembeli mengungkapkan sengaja membelikan mainan sebagai pengganti berlibur karena tempat wisata yang tutup karena pemberlakuan PSBB. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar Gembrong merupakan salah satu pasar ikonik yang berada di DKI Jakarta. Pasar Gembrong dikenal sebagai pasar pusat mainan. Berbagai jenis mainan dapat ditemui di Pasar Gembrong, mulai dari mainan tradisional hingga mainan impor.

Berbagai mainan yang ditemui di Pasar Gembrong dibandrol dengan harga yang sangat terjangkau. Hal tersebut membuat sebagian besar orang tua menjadikan Pasar Gembrong sebagai tujuan utama ketika ingin memanjakan anak dengan mainan. Selain itu, seperti pasar tradisional pada umumnya, berbelanja di Pasar Gembrong harganya dapat ditawar sehingga satu butir mainan dapat dibeli dengan harga yang sangat miring.

Meskipun dikenal sebagai pasar mainan, Pasar Gembrong ternyata bukan merupakan pasar mainan ketika didirikan untuk pertama kalinya. Seperti dilansir dari berbagai sumber, Pasar Gembrong yang didirikan pada 1960-an pada awalnya merupakan pasar sayuran. Banyak pedagang sayur, tempe, tahu, ikan asin dan barang-barang khas pasar tradisional lain yang memenuhi Pasar Gembrong. Suasana tersebut bertahan hingga 1998.

Pada saat Reformasi meletus pada 1998, Pasar Gembrong terkena dampaknya. Banyak kios sayuran yang rusak dan roboh karena kerusuhan yang terjadi pada waktu itu. Setelah kerusuhan berakhir, beberapa pedagang Pasar Gembrong membangun kios semi-permanen dan menjual berbagai macam mainan, serta alat tulis. Tindakan beberapa pedagang tersebut pun kemudian ditiru oleh pedagang-pedagang lainnya sehingga Pasar Gembrong yang awalnya pasar sayur perlahan-lahan menjadi pasar mainan seperti saat ini.

Sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber, mainan-mainan yang dijajakan di Pasar Gembrong berasal dari berbagai daerah. Mainan produksi lokal umumnya dipasok dari Cengkareng, DKI Jakarta. Sementara itu, mainan impor biasanya didapat dari Cina.

Advertising
Advertising

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca: Pasar Gembrong Sepi karena Pedagang Hindari Tes Swab

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

4 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

5 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya