BMKG Yogyakarta Ingatkan Wisatawan Potensi Hujan Petir di Sekitar Gunung Merapi
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Minggu, 5 Desember 2021 17:17 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Yogyakarta menerbitkan peringatan dini cuaca buruk di sekitar lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Peringatan dini cuaca buruk itu berlaku mulai Minggu sampai Senin, 5-6 Desember 2021.
Kepala BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas mengatakan, ada tiga kecamatan di Kabupaten Sleman yang berdekatan dengan Gunung Merapi, yang bakal diselimuti hujan petir. "Hujan petir diprediksi terjadi di Kecamatan Pakem, Kecamatan Turi, dan Kecamatan Cangkringan, terutama pada siang hari," kata Reni pada Minggu, 5 Desember 2021.
Terdapat puluhan destinasi wisata yang tersebar di tiga kecamatan di lereng Gunung Merapi tersebut. Di sana ada desa wisata, agrowisata, hingga aktivitas susur sungai. Pada pagi dan malam hari, menurut Reni, cuaca relatif bersahabat karena akan hujan ringan.
Selama dua hari ke depan, dari 17 kecamatan di Kabupaten Sleman, Reni melanjutkan, hanya lima kecamatan yang diperkirakan bebas potensi hujan petir. Wilayah itu adalah Kecamatan Prambanan, Kecamatan Berbah, Kecamatan Gamping, Kecamatan Kalasan, dan Kecamatan Godean. Daerah yang bakal bebas hujan petir tersebut berada dekat perbatasan Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Klaten di Jawa Tengah.
Kendati hampir seluruh kawasan di Kabupaten Sleman akan diselimuti hujan ringan-sedang hingga hujan petir, namun destinasi wisata di empat kabupaten dan Kota Yogyakarta relatif bersahabat. Mulai dari perbukitan Menoreh di Kabupaten Kulon Progo, kawasan Malioboro di Kota Yogyakarta, dan sepanjang pantai selatan Yogyakarta yang memanjang dari Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul. "Untuk kawasan destinasi wisata selain di Kabupaten Sleman hanya berpotensi hujan ringan pada pagi hingga siang hari," kata Reni.
Kepala Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida menuturkan, meski sejak Jumat hingga Minggu pagi ini Gunung Merapi cenderung anteng atau tak mengeluarkan awan panas, statusnya masih Level 3 atau Siaga. Gunung Merapi terakhir mengeluarkan awan panas terjauh pada 1 Desember 2021 yang mencapai 3 kilometer dan membuat hujan abu tipis di berbagai desa di Boyolali dan Klaten, Jawa Tengah.
Destinasi wisata yang berdekatan dengan Gunung Merapi, sepeti Bukit Klangon yang berjarak sekitar 4-5 kilometer dari puncak masih beroperasi. "Potensi bahaya Merapi saat ini masih berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih," kata Hanik.
Adapun lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif, dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. "Masyarakat jangan melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," kata dia.
Baca juga:
Erupsi Merapi, Tip Bertahan di Gunung yang Tiba-tiba Meletus
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.