Waspada Varian Omicron, Pemerintah Perketat Aturan Perjalanan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 2 Desember 2021 20:44 WIB

Pemerintah Indonesia berupaya mengantisipasi penyebaran varian virus corona B.1.1.539 atau kerap disebut Omicron. Sampai hari ini, ada 13 negara yang sudah melaporkan adanya kasus konfirmasi dan probable virus corona varian ini di negara mereka. Selain Afrika Selatan dan Botswana, varian ini ditemukan di antaranya di Jerman, Belgia, Inggris, Israel, Australia, dan Hongkong.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia mengambil sejumlah langkah pembatasan untuk mencegah penyebaran varian Omicron Covid-19. Langkah tersebut diantaranya kembali memperketat pembatasan perjalanan, memperpanjang karantina hingga pembatasan penggunaan jalan tol.

Ilmuwan menyatakan bahwa varian Omicron lebih cepat menular daripada varian sebelumnya dan bisa memperlambat pemulihan ekonomi global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, ada lebih dari 50 negara yang memperketat pembatasan perjalanan.

Dengan tingginya kasus penyebaran di Indonesia sebelumnya, Indonesia pernah menjadi episentrum Covid-19 di Asia. Tetapi sampai saat ini belum mengumumkan adanya Omicron di Indonesia.

Pemerintah pun memperketat pembatasan perjalanan sebagai upaya untuk mencegah kedatangan Omicron dengan memperpanjang karantina wajib dari tujuh hari sampai 10 hari. "Kebijakan ini akan dievaluasi dari pemahaman kami dan terus menggali informasi lebih lanjut tentang varian baru ini," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan.

Indonesia saat ini telah melarang pendatang dari beberapa negara termasuk Afrika Selatan, Botswana, Namibia dan Nigeria. Lalu untuk WNI yang datang dari luar negeri akan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Advertising
Advertising

Langkah pembatasan perjalanan untuk di dalam negeri dilakukan dengan membatasi jumlah kendaraan yang masuk ke tol, yaitu dengan rencana penerapan sistem ganjil genap pada libur Natal dan Tahun Baru.

Menurut data pemerintah, kasus Covid-19 telah menurun drastis yang awalnya sekitar 40.000 kasus pada Juli, kini menjadi 400 pada November lalu. Lalu lebih dari 270 juta penduduk Indonesia telah divaksinasi. Dan belum ada laporam varian Omicron.

SHELAMITA AZZAHRA | REUTERS

Baca juga: Varian Omicron Ditemukan di Korea Selatan dan Arab Saudi, Pelonggaran Ditunda

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

16 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

20 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

21 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

22 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

24 hari lalu

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza

Baca Selengkapnya

Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

39 hari lalu

Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.

Baca Selengkapnya

Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

39 hari lalu

Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.

Baca Selengkapnya

11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

40 hari lalu

11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

41 hari lalu

Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.

Baca Selengkapnya