Ritual Adat Nyemah Tanah Tandai Pembukaan Jalan Alternatif di Singkawang
Reporter
Antara
Editor
Ninis Chairunnisa
Jumat, 26 November 2021 07:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat adat suku Dayak Pangmilang melakukan ritual adat Nyemah Tanah pada pembukaan jalan alternatif menuju sisi darat Bandara Udara Singkawang. Ritual tersebut merupakan bentuk kearifan lokal masyarakat setempat.
"Kegiatan ritual adat ini merupakan tindak lanjut dari 11 orang masyarakat yang memberikan hibah tanah untuk pembangunan jalan alternatif tersebut, yang mana penyerahan hibah tanah dilakukan pada 15 November 2021," kata Kepala Dinas Perhubungan Singkawang, Petrus Yudha Sasmita di Singkawang, Kamis, 25 November 2021.
Menurut Petrus, melalui ritual adat itu, warga Suku Dayak Pangmilang memohon kepada Tuhan atau Jubata agar memberkati kegiatan pembukaan tersebut. "Tujuannya agar semua dapat berjalan dengan lancar dan aman sesuai dengan rencana dan memberikan manfaat, kemaslahatan dan kesejahteraan bagi masyarakat yang telah menghibahkan lahannya tersebut," ujarnya.
Ritual Nyemah Tanah itu dihadiri pemangku adat, pemilik lahan yang memberikan hibah tanah dan tokoh masyarakat setempat.
Petrus mengatakan jalan alternatif itu akan menggantikan jalan lama yang awalnya melewati sisi udara (runway) untuk aktivitas dan jalur akses membawa hasil perkebunan atau menuju ke lahan pertanian masyarakat sekitar.
Selain itu, jalan alternatif itu menjadi akses jalur transportasi bagi daerah di Kelurahan Pangmilang dan Sejangkung menuju bandara selain jalan akses yang akan dibangun sepanjang 10,05 kilometer dari arah Pasir Panjang.
Baca juga: Dulu Kumuh, Kini Kawasan Tepian Sungai di Singkawang Ini Jadi Objek Wisata